chapter 5

6.8K 625 5
                                    

Happy reading~!

#















#


















#
















#










Bosan, bosan dan bosan..3 bulan sudah aku terkurung di kamar mewah ini. makan, tidur, mandi dan terus berulang seperti itu tanpa henti. Ini adalah hari yang sangat ku nanti-nantikan, setelah menunggu sekian lama akhirnya masa hukuman ku selesai. Walaupun aku akan tetap di awasi dengan ketat setidaknya aku dapat menghirup udara segar sembari menikmati pemandangan bunga mawar merah muda kesukaan ku.

Omong-omong, Violet pemilik asli tubuh ini akan memasuki debutnya tepat 2 minggu lagi setelah ulang tahunya berlangsung. Selama ini orang-orang tak ada yang mengetahui bagaimana rupa dari putri semata wayang duke Brenthley De Frosha. Duke sangat menutupi semua hal yang menyangkut putrinya dengan rapat. Bahkan kaisar sekali pun belum pernah melihat rupa Violet asli.

Aku tahu kekhawatiran duke, hingga ia tak membiarkan putri semata wayangnya itu keluar dari kediamanya. Ia takut putrinya akan bertemu orang-orang jahat yang memanipulasi pikiran Violet kemudian membawanya pada kehancuran. Intinya, duke tak ingin Violet mengetahui bagaimana kejamnya dunia. Pria paruh baya itu hanya ingin putrinya hidup bahagia tanpa tahu kejam dan sulit nya hidup di dunia luar. Dunia yang penuh akan manipulasi orang-orang munafik.

Tetapi sayang sekali, duke tak mengetahui bahwa putri yang ia jaga bak berlian itu telah pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Entah bagaimana reaksinya kelak jika tahu kenyataan pahit itu. Ku rasa beliau akan langsung terkena serangan jantung…ya, semoga saja tidak karena aku juga sama sekali tak berniat membocorkan rahasia itu. bisa di anggap gila jika aku benar-benar mengatakanya.

Aku tak tahu harus tertawa atau apa…selama masa hukuman ku berlangsung, setiap harinya duke selalu mendatangkan para pendeta dari kuil suci untuk me rukiah tubuh ini. mereka berfikir mungkin ada roh jahat yang merasuki tubuh ini karena sangat aneh bagi mereka ketika mengetahui Violet sih anak pendiam, penurut, baik hati dan suka menabung itu tiba-tiba berencana untuk bunuh diri.

Apa roh jahat? Hahahhah…sial! Itu sama saja mereka mengatai ku sebagai roh jahat itu, karena aku lah yang merasuki tubuh ini. bersusah payah mereka merapalkan doa-doa suci, tetapi aku sih roh jahat ini tak kunjung pergi hingga 3 minggu yang lalu para pendeta itu mulai menyerah dan pergi dengan sendirinya.

Selesai dengan para pendeta itu duke tak kehabisan akal, pria paruh baya itu kembali mendatangkan berbagai tabib terkenal di kekaisaran ini. para tabib-tabib itu mengatakan bahwa aku mengalami stress dan depresi berat. Tentu saja duke yang mendengar itu sangat kaget, bagaimana bisa putri nya itu mengalami depresi? Memangnya hal seperti apa yang telah di lalui putrinya itu hingga mencoba untuk bunuh diri?

Tentu saja tak ada satu pun dari mereka yang mengetahui alasannya, karena masalahnya bukan pada raga ini ataupun dengan Violet asli. Melainkan aku! Ha…aku sedikit mendapat pencerahan. Aku memang ingin meninggalkan dunia ini, tetapi aku tak tega membayangkan bagaimana jadinya jika duke Brenthley di tinggal oleh putri kesayanganya.

Ya, walau kenyataan nya Violet asli telah mati, setidaknya raga nya masih hidup dan ada karena aku yang mengisinya. Aku tak tahu kenapa, tetapi aku akan merasa menjadi orang terkejam di dunia jika sampai duke Brenthley terkena serangan jantung nantinya. Sial, aku sangat membenci diriku yang seperti ini. selalu mementingkan dan memikirkan perasaan orang lain ketimbang perasaan ku sendiri.
Ya, beginilah aku walaupun telah berpindah raga, tak ada perubahan sama sekali.

Aku berharap suatu saat nanti aku dapat berubah sama seperti aku yang dulu ketika dia masih ada. Walau aku tahu perubahan pasti harus memiliki dorongan yang besar dan aku rasa aku tak akan memiliki dorongan itu di hidupku. Karena apa? Karena hidupku akan begini-begini saja, membosankan.

Aku melewati lorong mansion ini dengan santai. Wajahku tak datar, tak angkuh tapi juga tidak tersenyum ramah, aku tahu wajah ku saat ini seperti orang yang tak memiliki minat. Untung saja wajah Violet ini sangat cantik dan menawan. Dengan surai berwarna perak dan netra mata Violet persis seperti namanya.

Sangat cantik dan menawan. Berbeda jauh dengan wajahku di kehidupan sebelumnya. Entah aku harus senang atau tidak aku juga tak tahu ketika mengingat semua ini bukanlah milikkku. Ayah yang sangat menyayanginya, harta yang berlimpah serta wajah yang menawan. Sungguh sempurna, tetapi kesempurnaan itu menghilang ketika aku merasukinya, karena aku hanya Lesya sih gadis yang terobsesi dengan kata mati.

“Viviaan, Alfred…tunggulah di sini, aku sedang ingin sendiri. kalian dapat memantau ku dari kejauhan” ucap ku. Vivian sama sekali tak menjawab, ketika mendengar ucapanku ia langsung saja membungkuk hormat kemudian berjalan pergi menuju tempat yang ku tunjuk. Sementara Alfred tersenyum manis sebelum berucap,

“baik nona, saya harap anda tak melakukan hal-hal berbahaya dan merugikan” ucapnya, kemudian membungkuk hormat sebelum ikut pergi menyusul Vivian. Cukup lama aku terdiam sebelum pada akhirnya melanjutkan langkahku menuju taman bunga mawar merah muda favoritku.

Tetapi langkah ku terhenti ketika melihat seseorang yang sedang memandang senduh hamparan indah bunga mawar itu. dia seorang pria. Berdiri tegak membelakangiku, walau terlihat familiar, ku tak dapat menebak siapa dia.
Aku sama sekali tak berniat untuk menghampiri pria itu, entah mengapa aku lebih tertarik bersembunyi di balik pilar besar ini.

Cukup lama aku berdiri dan bersembuni di sana, hingga lama-kelamaan aku mulai merasa lelah. Tubuh yang ku tempati ini ternyata sangat lemah, berdiri beberapa menit saja sudah membuatku kelelahan. Berbeda jauh dengan tubuhku yang asli.

Lelah mengamati pria yang sedari tadi hanya berdiri tegak memandangi bunga itu, aku berniat untuk pergi meninggalka tempat persembunyianku. Lebih baik aku kembali ke kamar sembari menikmati berbagai macam camilan yang di berikan oleh koki istana, niat ku untuk bersantai di taman bunga itu entah mengapa sirna.
Aku membalikkan badan, bermaksud untuk pergi meninggalkan tempat itu. tetapi suara yang terdengar di telingaku mampu membuatku berhenti melangkah. Aku dapat merasakan jantung ku berpacu 2 kali lebih cepat, tubuhku menegang, mata ku terasa perih dan berair.

“bunga-bunga ini mengingatkan ku pada Lesya. ha…apa kabarnya di sana ya?” ucap orang itu sembari menatap senduh langit sore yang indah. Tanpa sadar aku berjalan mundur sembari membekap mulutku tak percaya. Jadi…jadi dugaan ku selama ini benar? Hahaha ingin sekali aku bertanya, sebenarnya ini adalah keberuntungan atau malah sebaliknya?

Terus berjalan mundur sampai aku tak sengaja menginjak sebuah potongan ranting pohon dan hal itu sukses menimbulkan bunyi yang cukup nyaring di antara kesunyian ini. dengan cepat aku berlari meninggalkan tempat itu sebelum dia menyadari bahwa aku telah menguping ucapanya. Sial, aku harus menahan air mata ini sampai aku tiba di kamarku, aku tak ingin orang lain melihat keadaan ku yang sedang menangis.

Kalo ada typonya tandain aja ya~!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalo ada typonya tandain aja ya~!

YOU ARE MY SUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang