#
#
#
#
Violet pov on
Pagi ini, seantero kekaisaran Mosha di gemparkan dengan berita percobaan bunuh diri yang di lakukan oleh Greisy. Tentu saja aku juga sangat terkejut ketika mendengarnya. Mengapa Greisy melakukannya? Padahal di dalam novel sama sekali tak pernah di ceritakan bahwa sih antagonis wanita mencoba mengakhiri hidupnya.
Untung saja nyawa Greisy masih terselamatkan. Sore nanti aku berencana untuk datang menjenguknya. Jujur saja, hubungan pertemanan kami yang mulai dekat seperti ini mampu membuatku khawatir ketika mendapat kabar ia yang hampir saja meregang nyawa.
Apa mungkin ia sudah tak tahan dengan segala perlakuan dari Marquiss Dorothy? Sial! Tua Bangka itu! padahal sudah ku katakan tempo hari untuk berhenti mengabaikan Greisy dan bersikap menjengkelkan.
Apa jangan-jangan setelah kepulangan ku tua Bangka itu malah menyiksa Greisy?! Tampaknya ia benar-benar mengajak perang. Ha…mengingat wajah tua Bangka itu hanya akan membuatku darah tinggi.
“ayah, aku ingin meminta izin menjenguk lady Greisy sore nanti” ucapku sembari memasukkan potongan daging sapi super lembut dam lezat itu ke dalam mulutku. Ayah yang sedang meminum tehnya seketika berhenti. Aku tak tahu mengapa ia bereaksi seperti itu.
“kau berteman denganya?” Tanya ayah. Ha! pertanyaan macam apa itu, tentu saja kami berteman, jika tak kenal mana mungkin aku akan pergi datang mengunjunginya.
“tentu saja ayah. Bahkan hubungan pertemanan kami terbilang cukup dekat” jawabku cepat. Firasat ku tak enak, semoga saja ayah tak melarangku untuk berteman denganya.
“ha…aku tak tahu harus mengatakan apa. Jujur saja, sebenarnnya aku ingin melarangmu berteman dengan gadis bermasalah itu. ia memiliki reputasi yang buruk” ucap ayah yang mampu membuatku menatapnya tak terima. Dengan cepat ku bantah ucapanya yang sepenuhnya tak benar. Greisy adalah gadis yang baik.
“jangan mengatakan hal seperti itu ayah. Greisy adalah gadis yang baik. ia bersikap kasar karena ingin mendapatkan perhatian Marquiss yang selama ini mengabaikanya. Dia hanya seorang gadis remaja yang haus akan kasih sayang. Jadi, jangan melarangku untuk berteman denganya” ucapku panjang lebar. Entah mengapa, aku sangat tak menyukai ucapan ayah yang mengatakan bahwa Greisy adalah gadis bermasalah dan patut untuk ku jauhi.
“baiklah, aku memang tak mengetahui masalahnya. Tetapi ku harap kau tak mengambil sisi negative jika berteman denganya” ucap ayah yang langsung ku balas dengan anggukan malas.
🍁🍁🍁
“te—terimakasih Violet” ucap Greisy dengan suara yang terdengar parau. Lehernya di perban karena l uka akibat mencoba menggantung diri kemarin.
“terimakasih untuk apa?” Tanya ku bingung. Aku tak berbohong, aku memang bingung ketika ia mengucapkan terimakasih tiba-tiba seperti ini.
“terimakasih untuk segalanya” jawab Greisy ambigu. Aku tak ingin memperpanjang nya. aku hanya dapat membalas ucapan nya dengan anggukan singkat.
“Greisy, bolehkah aku berkeliling di taman mu? Aku sangat menyukai suasana di danau itu” ucapku sembari menatapnya penuh harap. Aku memang sangat menyukai suasana di taman itu. Sangat menyejukkan hati.
“tentu saja. kau bebas melakukan apapun” jawab Greisy sembari tersenyum hangat.
“kalau begitu, akan ku jual kediaman ini hahahahha” ucapku sembari tertawa jahil, kemudian berlari cepat meninggalkan Greisy yang kini melempar ku dengan bantal gulingnya. Untung saja tidak kena.
🍁🍁🍁
Seperti biasa, aku memerintahkan Vivian untuk mengawasiku dari kejauhan. Sementara pengawal ku tidak dapat ikut mengawalku ke kediaman ini karena sedang mengurus urusan keluarganya. Ia adalah calon penerus Baron di keluarganya.
Rasanya aku juga ingin meminta ayah membuatkan ku sebuah danau di kediaman kami. Dengan danau yang jernih dan di kelilingi rumput hijau yang terpangkas rapi. Jangan lupakan, bunga mawar merah muda kesukaan ku serta beberapa pohon buah. Ha…membayangkan nya saja membuatku tak sabar menantikanya.
“salam kepada lady Frosha” ucap seorang pria yang tiba-tiba saja muncul di belakangku. Aku tahu siapa pemilik suara ini, dia adalah Rafael. Sial! Sebisa mungkin aku berusaha agar menutupi kegugupan yang tengah melanda ku saat ini.
“terima kasih karena anda telah membuat hubungan atara ayah dan Greisy membaik” ucapnya yang mampu membuatku kaget. Tentu saja aku kaget ketika mendengar fakta baru ini. fakta bahwa hubungan Greisy dan ayahnya membaik.
“saya rasa itu sama sekali tak ada hubungannya dengan saya. Tetapi saya ikut berbahagia mendengarnya” jawab ku sembari menampilkan senyum tipis yang biasa ku lakukan.
“saya mendengarnya. Maafkan kelancangan saya yang waktu itu diam-diam menguping pembicaraan kalian” pengakuan Rafael membuatku terkejut. Bukankah waktu itu Greisy mengatakan bahwa ia sedang ada pekerjaan di luar kediaman ini? ck! Tak ku sangka ia malah menguping membicaraan ku dengan Marquiss.
“anda benar-benar mengingatkan saya pada seorang gadis yang sangat saya cintai” ucap Rafel lagi. mengapa ia terus saja membuatku terkejut? Apa ia ingin membuatku jantungan?
“saya rasa anda pernah mengatakan ini sebelumnya” ucapku yang langsung saja membuatnya menatapku dengan senyuman samarnya.
“ya, saya memang pernah mengatakan. Kalian memang benar-benar mirip, seperti pinang di belah dua” ucapnya yang tanpa sadar membuatku menegang. Demi apapun, Aku terlalu malu menemuinya dengan identitas Lesya Abigail. Gadis egois yang selalu menyusahkan nya dulu.
“hahaha kalau begitu, bolehkan saya mengetahui nama gadis tersebut?” tanyaku yang memang sengaja menanyakanya. Aku hanya ingin memastikan sekali lagi, apakah ia benar-benar “Sam” atau bukan. Entah ia akan menjawab pertanyaan ku ini atau malah sebaliknya.
“tentu saja...Lesya. Lesya Abigail adalah namanyaa” aku dapat merasakan jantungku berdetak berkali-kali lebih cepat dari biasanya. Sekuat tenaga aku menahan agar air mata ini tak jatuh menetes. Ternyata benar! Pria di hadapanku ini adalah Sam. Hahahaha takdir macam apa ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY SUN✔️
FantasyLesya Abigail sama sekali tak menyangka dirinya akan bertransmigrasi ke raga salah satu seorang figuran novel yang terakhir kali ia baca. Novel favoritnya. Seorang introvert yang memiliki masa lalu menyakitkan, memilih bunuh diri dengan meloncat da...