Lesya Abigail sama sekali tak menyangka dirinya akan bertransmigrasi ke raga salah satu seorang figuran novel yang terakhir kali ia baca. Novel favoritnya.
Seorang introvert yang memiliki masa lalu menyakitkan, memilih bunuh diri dengan meloncat da...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#
#
#
#
Apa lagi ini? mengapa hidupku penuh akan drama memuakkan seperti ini? mengapa pria itu terlihat sangat mirip dengan orang itu? orang yang selalu menghiburku di kala aku sedih, orang yang selalu memberikan pundak kokohnya ketika aku butuh tempat bersandar dan orang yang memberikan ku cinta. Itu bukan lagi mirip, tetapi persis. Bak pinang di belah dua. Benar-benar mirip tanpa celah.
Hei, apa aku sudah gila? Tidak mungkin bukan pria tu adalah mantan kekasih ku yang telah meninggal dunia? Seharusnya ia telah tenang dan bahagia di surga, bukan malah terjebak di dunia novel ini. ha...sudahlah, paling itu hanya pemikiran bodohku saja, tidak mungkin hal itu memang terjadi. mungkin perawakan nya saja yang sama, tidak dengan rohnya.
Sial, lagi-lagi aku gagal melakukan aksiku. Ha! sekarang aku tahu bahwa aku memang tak di takdirkan untuk mati tahun ini atau mungkin hari ini. rencana gagal dan aku malah mendapat semakin banyak kesialan. Tuan duke terhormat yang sangat menyayangi putri nya ini sangat murka ketika mendengar kabar ku yang melakukan percobaan bunuh diri.
kini aku benar-benar di larang untuk keluar dari kediaman, bukan hanya itu. aku di larang keluar dari kamar ini selama 3 bulan penuh. Semua benda-benda tajam di singkirkan dari kamar mewah ini, tali, pot bunga dan benda-benda yang berpotensi membuat nyawaku melayang telah di singkirkan semuanya, tak tersisah.
Aku tahu, walau duke berteriak marah kepadaku dengan rahang yang mengeras serta mata yang merah padam, semua itu tak dapat menutupi bhawa sebenarnya duke sangat khawatir. Semua yang ia lakukan kini semata-mata hanyalah upaya nya agar aku tak kembali mengulangi hal-hal bodoh itu. ya, aku tahu...aku sadar bahwa apa yang ingin ku lakukan itu bodoh, tapi aku sangat ingin melakukan nya. jadi aku harus apa?
entah setan mana yang merasuki ku, tapi sungguh, bahkan saat ini aku mulai memikirkan scenario demi scenario yang baik untuk bunuh diri. Apa aku sudah gila? Ku rasa ya. Tapi segera ku tepis pikiran bodohku itu ketika menyadari bahwa kini duke telah menempatkan pelayan serta pengawal pribadiku untukku. Bahkan kedua orang itu kini berdiri tegak mengawasi ku, aku bahkan tak yakin bahwa mereka masih berkedip.
Ekspresi apa itu? ha…datar. Wah...mereka benar-benar cocok menjadi pasangan. Pelayan pribadiku hanya 1 dan dia berjenis kelamin perempuan, selalu menampilkan ekspresi datar andalanya. Duke telah mengatakan nya beberapa saat yang lalu, pelayan berwajah datar itu bernama Vivian. Dia, bukan pelayan biasa. Di balik wajah datar itu dia sebenarnya adalah pembunuh bayaran handal. Apa duke serius menempatkan gadis itu sebagai pelayan pribadi putrinya? Barang kali pelayan itu kerasukan roh jahat dan tanpa sadar menggorok leherku…sial, membayangkan nya saja leher ku mendadak dingin.
Pandanganku beralih pada seorang pria bertubuh tegap yang memiliki ekspresi 11 12 dengan Vivian. Dia...adalah kesatria muda berbakat yang di pilih secara langsung oleh duke untuk menjadi pengawalku. Ku tebak umurnya tak jauh beda dari pemilik asli tubuh ini. lumayan tampan sih, tapi masih tertinggal jauh dari mantan ku. Oke lupakan itu.
Duke juga telah memberitahu ku namanya. Alfred namanya. Tak sengaja pandangan kami bertemu dan... apa ini?! dia tersenyum manis ketika mata kami bertemu? wah…jangan-jangan dia menyukai violet yang asli. Ya, bodoh amatlah, yang penting dia tak mengusik hidupku saja.
Ha…mengingat kejadian beberapa jam yang lalu kembali membuat kepala ku pusing dan serasa akan meledak saat itu juga. Sial, sial, sial! Kenapa juga mereka harus mirip sih? Aku ingin menepis bayangan wajahnya, tetapi itu hanyalah angan-anganku semata karena wajah itu semakin terbayang jelas di benak ku. Aku jadi penasaran, sebenarnya…siapa dia?
“em...Vivian?” panggil ku sembari menatapnya sedikit ragu, entah mengapa aku merasa akan lebih baik jika aku bertanya dengan gadis itu jika di banding dengan pria yang ada di sebelahnya. Dia terlihat aneh di mata ku.
“ya, nona?” sahut Vivian dengan ekspresi datar andalanya, aku sebenarnya sedikit sebal dengan ekspresi datarnya itu, tetapi ketika mengingat bahwa dia memang orang yang tak bisa berekspresi lebih aku hanya dapat membuang napas kasar.
“apa kau tahu siapa pria yang telah menyalamatkan ku?" Tanya ku, dapat ku lihat Vivian terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan ku itu.
“beliau adalah putra sulung dari Marquiss Dorothy. Rafael Dorothy” jawab Vivian datar. Aku menganggukkan-anggukkan kepala pertanda paham, tetapi seketika mataku membulat dengan sempurna ketika menyadari sesuatu.
Dorothy, Dorothy,Dorothy…what?! Bukankah itu adalah nama belakang dari antagonis wanita?! Greisy Dorothy. Wah...aku benar-benar tak menduga Rafael adalah kakak dari antagonis novel ini. tidak heran sih, Greisy memiliki surai hitam panjang dengan netra mata semerah darah. Persis seperti Rafael…
Semoga saja dugaan ku tidak benar, semoga saja Rafael bukan “Sam” karena jika sampai itu benar, maka artinya dia akan kembali merasakan penderitaan. Keluarga Marquiss Dorothy akan di habisi tanpa sisah oleh Axton nantinya dan itu karena Greisy.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.