chapter 15

3.6K 459 3
                                    

Happy Reading~!












#











#











#












#

















Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Hari ini adalah hari di selenggarakanya acara pemilihan putri mahkota kekaisaran Mosha. Aku hanya menatap keramaian di hadapanku ini dengan datar bersama dengan Vivian dan Alfred yang setia berdiri di samping kanan dan kiriku dengan ekspresi serupa.

Sebenarnya aku sama sekali tak berniat mengikuti acara ini jika tidak mengingat ucapan ayah. Di sini benar-benar membuatku sesak napas. Banyak sekali para nona bangsawan yang berhamburan di tengah-tengah laman istana, berniat mencalonkan diri sebagai putri mahkota.

Omong-omong, Greisy tak mengikuti acara ini. ya, baguslah. Dengan begini ia tidak akan bertemu dengan Axton, sih pria psikopat gila itu. itu tandanya Gresy tak akan menjadi antagonis lagi bukan? Maksudku, saat ini Greisy tak memiliki alasan untuk menjadi seorang antagonis. Ia telah mendapatkan kasih sayang keluarga dan ia juga tidak mencintai pemeran utama pria.

Ha…kini aku dapat bernapas lega, tujuan ku untuk terus bertahan hidup di dunia ini adalah untuk menyelamatkan antagonis wanita dan keluarga. Sekarang mereka pastinya terjamin aman karena Greisy tak akan berbuat ulah. Aku dapat menikmati hidup dengan nyaman setelah acara pemilihan putri mahkota ini.

Tentu saja Axton akan memilih Iris nantinya. Di dalam novel, saat pemilihan putri mahkota, Axton langsung saja menunjuk Iris sebagai pasanganya. Dan ku pikir ia juga akan melakukan hal yang sama. Ohh iya aku lupa mengatakan nya, di kekaisaran ini kaisar hanya boleh memiliki 1 pasangan. Mereka tidak boleh memiliki seorang selir. Hanya ini yang aku setujui dari novel menjengkelkan ini. karena aku paling membenci masalah perebutan tahta yang di lakukan keluarga kerajaan.

“nona, acaranya akan segera di laksanakan” bisik Vivian yang berdiri satu langkah di belakangku. Aku hanya menjawab dengan anggukan singkat, kemudian kembali mengalihkan pandanganku kedepan.

Terlihat kaisar, permaisuri dan pemeran utama pria berjalan dengan begitu eleganya. Kemudian pandangan ku teralihkan pada para nona banhsawan yang kini sibuk memperbaiki riasan nya masing-masing.

Aku hanya dapat menggelengkan kepalaku ketika melihatnya. Kasihan sekali mereka, sudah bersusah payah berhias seharian, tetapi mereka sama sekali tak akan di lirik oleh pria gila itu.

Hanya Iris yang akan selalu ada di mata juga hatinya. Para nona muda ini juga termasuk diriku mungkin hanya sekedar sampah tak berharga di matanya. ya, aku cukup sadar diri untuk itu. lagi pula, siapa juga yang mau di lirik oleh nya, dia sungguh menyeramkan. Dia tak waras.

“salam kepada cahaya kerajaan”  ucap ku dan ratusan lady yang berada di aula istana saat ini. kaisar dan permaisuri menganggukkan kepala masing-masing singkat sebagai balasan, sementara Axton hanya diam dengan ekspresi datar nya itu.

Kaisar dan permaisuri mendudukkan dirinya masing-masing pada bangku kebesaranya begitu pula dengan Axton. Tak lama setelahnya, kaisar membuka suara.

“sebelumnya ku ucapkan terimakasih kepada para lady karena telah mencalonkan diri sebagai putri mahkota kekaisaran Mosha. Tetapi sayang sekali, putri mahkota generasi ke 101 ini akan langsung di pilih oleh putraku, Axton De Mosha. Ku harap kalian akan berlapang dada, menerima siapapun yang akan terpilih nantinya" ucap kaisar panjang lebar. Aku yang mendengarnya sama sekali tak terkejut karena mengetahui hal ini memang pasti akan terjadi.

Berbeda halnya dengan para lady yang langsung heboh ketika mendengarnya. Tak sedikit dari mereka yang merasa kecewa akan keputusan kaisar, karena merasa itu tidak adil. Tetapi tak sedikit juga yang merasa percaya diri bahwa mereka akan di pilih oleh Axton. Huhu kasihan sekali kalian. tetapi Axton tidak akan memilih kalian, ia akan memilih Iris sih pemeran utama wanita.

Ah…bicara tentang Iris, gadis itu kini tengah duduk manis menatap lurus pada Axton. Dari kejauhan saja, aku dapat melihat cahaya seorang pemeran utama pada dirinya. Huwaa keimutan nya membuatku gemas.

Aku melangkahkan kakiku mendekati dirinya. Kini aku berada tepat di belakangnya. aku tak sabar ingin melihat adegan itu secara langsung, aku tak ingin melewatkanya.

Ya! sesuai dugaan ku, Axton mulai turun dari singgasananya. Berjalan mendekati Iris yang kini duduk manis di kursi pesertanya. Aku sangat menikmati adegan ini. dengan camilan yang telah ku siapkan dari rumah, aku memakanya perlahan dengan nikmat.

Axton terus melangkahkan kakinya mendekati Iris, aku yang duduk di belakang Iris tentu saja menyadari bahwa gadis itu kini salah tingkah, telinga nya memerah karena malu. Terdengar banyak bisikan demi bisikan dari para lady untuk Iris. Banyak yang memuji dan tak sedikit pula yang mencibir.

Axton terus berjalan, hanya berjarak 1 langkah agar sampai pada tempat Iris berada saat ini. tetapi…apa ini?! mengapa Axton hanya melewati Iris begitu saja?! lantas siapa yang akan ia pilih untuk menjadi pasanganya?! Tak mungkin diriku kan?! Hahah jelas tak mungkin! Wah! Ini benar-benar gila dan tak terduga.

“Ariana Violetta De Frosha. Aku memilihmu untuk menjadi pendampingku” rasanya aku ingin tenggelam saja. Mengapa ia memilihku?! Sial, sial, sial! Jika begini aku harus apa?! huwaaaaa

 Mengapa ia memilihku?! Sial, sial, sial! Jika begini aku harus apa?! huwaaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YOU ARE MY SUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang