chapter 7

5.2K 530 6
                                    

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#













#













#













#













#















Entah telah berapa kali aku berulang menatap cermin. Berdecak kagum melihat seorang Ariana Violetta De Frosha yang amat menawan. dengan gaun berwarna merah muda serta topi hitam sebagai aksesoris kepalanya, terlihat amat memukau.
Aku jadi merasa iri, orang-orang yang ada di dalam novel ini tidak ada yang cacat. Bahkan jika itu gelandangan sekalipun ku rasa.

Seperti yang di katakan oleh duke kemarin, hari ini aku akan pergi berkunjung ke kediaman Marquiss Dorothy, ayah kandung dari antagonis wanita, Greisy Dorothy. Tentu saja saat ini adalah saat yang sangat aku nanti-nantikan.

Aku telah menyiapkan banyak rencana. Kemarin malam kepala ku serasa ingin pecah ketika memikirkan bagaimana caranya agar novel ini berubah. Agar keluarga Marquiss Dorothy tak berada pada ambang kehancuran. Agar Antagonis wanita tak mati dengan mengenaskan.

Pertama-pertama, aku harus menjalin hubungan baik terlebih dahulu dengan antagonis wanita. Greisy…anak bungsu dari Marquiss Dorothy yang haus akan kasih sayang. Ibunya meninggal tepat setelah melahirkan dirinya.

Tak mempunyai teman, di kucilkan keluarga, di acuhkan oleh ayah dan kakaknya sendiri, Rafael atau dapat juga ku katakan sebagai Sam. Karena mantan tercinta ku itu ternyata juga bertransmigrasi ke novel gila ini.

Aku yakin, bahkan sangat yakin 100 % bahwa Rafael sama sekali tak mengetahui bahwa ini adalah dunia novel, pria itu sangat anti menyentuh buku, apalagi membaca. Karena itu ia juga terlihat tak perduli dengan keadaan sekitar, ia juga sama sekali tak perduli dengan Greisy. Tentu saja ia tak akan perduli, karena menurutnya Greisy bukan
siapa-siapanya.

Tetapi ia sama sekali tak tahu, jika sikap acuhnya itu dapat memicu permasalahan di masa depan.
Aku harus berteman baik dengan antagonis wanita, memberikan kehangatan keluarga, cinta keluarga serta cinta sebagai teman.

Lucu bukan? Aku saja kekurangan cinta, tetapi aku ingin memberikan cinta kepada orang lain. Ya…tetapi aku tak memiliki pilihan lain, aku harus menyelamatkanya. Karena pada dasarnya Greisy hanya seorang gadis remaja yang haus akan perhatian dan kasih sayang, sama seperti diriku di masa lalu.

Kembali ku lemparkan pandanganku pada pantulan cermin.  Oke, tak ada yang salah, semaunya terlihat sempurna~! Maka dari itu tandanya aku harus segera berangkat ke kediaman Marquiss Dorothy.

🍁🍁🍁

Wah...aku tak menyangka kedatangan ku akan di sambut antusias seperti ini. bagai seorang putri kerajaan, ratusan pelayan dan prajurit di kediaman Marquiss Dorothy berbaris rapi, membungkuk hormat padaku.

Tak tanggung-tanggung bahkan red carpet pun di gelar untuk menjadi alas high heels ku menapak. Aku sungguh merasa sedang berada di negri dongeng. Ya, tidak sepenuhnya salah, karena aku memang sedang berada di dunia novel. Oke, lupakan.

Terlihat Marquiss bersama Rafael berdiri di ambang pintu masuk megah mansion ini, ikut menyambut kedatanganku. Ya, aku tak heran jika mereka akan melakukan ini, karena pada dasarnya duke memiliki kedudukan ke-2 tertinggi setelah kaisar. Jadi, dapat di simpulkan bahwa duke memiliki pengaruh besar di kekaisaran ini. tentu saja semua orang segan padanya, termasuk Marquiss sendiri.

“selamat datang lady, terima kasih karena anda telah menyempatkan waktu berharga anda untuk berkunjung ke gubuk kecil kami” ucap Marquiss Dorothy sembari tersenyum hangat.

Marquiss memberi kode kepada putra sulungnya itu untuk segera memberi salam padaku. Tanpa membantah, langsung saja Rafael sedikit membungkukkan tubuhnya menuruti ucapan Marquiss, mungkin dia malas berdebat. karena memang kedudukan keluarga ku jauh lebih tinggi dari pada mereka.

🍁🍁🍁

“tak banyak yang akan saya katakan, saya hanya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada anda tuan" ucapku sembari menampilkan senyum tipis yang amat susah ku tampilkan. diam-diam aku meremas kuat ujung gaun yang ku kenakan. Jujur saja, perasaan ku saat ini bercampur aduk, tetapi rasa gugup lebih mendominasi.

Akhirnya, aku dapat kembali bertemu dengannya, penyemangat hidupku. Dulu aku sangat berharap dapat kembali berjumpa denganya, walau hanya di alam mimpi pun aku pasti akan sangat bersyukur, tetapi ingin seberapa keras aku berdoa dan berharap itu tak pernah terjadi.

Tapi apa ini? kini aku dapat kembali bertemu denganya dan itu bukan melalui mimpi seperti yang ku impikan selama ini, aku mendapat anugrah untuk kembali bertemu denganya secara langsung dalam kehidupan nyata.

Ya, walau sebenarnya ini hanya dunia novel, tetapi kini aku telah menganggap semuanya nyata, bukan hanya sekedar karangan penulis di dalam buku novel yang ku baca. 

“mengapa anda ingin mengakhiri hidup”? Tanya Rafael sembari menatap ku datar. Alih-alih menjawab rasa terima kasih ku pria ini malah menanyakan hal yang membuat semangat ku hilang dan terbang entah kemana. Aku tak tahu  bagaimana ekspresi wajahku saat ini, tetapi aku sekuat tenaga memaksa agar senyum tipis ku tak hilang.

“saya tak tahu harus menjawab seperti apa. Tapi jujur saja… waktu itu saya hanya merasa lelah akan semuanya” jawabku yang di akhiri dengan senyuman miris, entah apa yang salah, dapat ku lihat pupil matanya bergetar untuk beberapa saat. Sebelum pada akhirnya ia berdiri dari kursi yang di dudukinya.

“saya tak tahu seberapa berat masalah yang anda hadapi lady. Tetapi jujur saja, anda mengingatkan saya pada seseorang.

Seberat apapun masalahnya, selelah apapun anda, saya harap anda tak menjadi seorang pengecut dengan cara mengakhiri hidup” ucapnya tanpa menoleh sedikitpun padaku. Tentu saja aku tahu siapa yang ia maksud, itu adalah diriku di kehidupan sebelumnya. Ia memang sering mengatakan hal seperti ini padaku.

Cukup lama ia terdiam hingga akhirnya melangkah pergi, meninggalkan ku sendiri di tepi danau indah namun sunyi ini. perlahan namun pasti, pundak tegap nan kokoh nya itu mulai menghilang dari pandangku. Tepat setelah itu, air mataku tumpah membahasi pipi tanpa izin terlebih dahulu.

Tandain ya kalo ada typonya hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandain ya kalo ada typonya hihi

YOU ARE MY SUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang