"Terkadang, perasaan seperti itu memang ada, kala dimana sang rasa sejenak lupa akan suatu hal yang pernah ada"
-Illusory World
.
.
.Untuk kali pertama lagi, indra ini dapat kembali mencium ambu kehidupan, bersama jiwa dan juga raga yang kembali bersatu, netra ini dapat lagi memandang suatu hal yang pastinya bukan lagi bentuk dari fatamorgana, namun nyata.
Dalam kurun waktu kurang lebih 5 tahun ia terkurung dalam sebuah ilusi. Tetapi kini, napas hangat telah kembali menemani, tepat pada pukul 3 dini hari.
Tentu saja sebuah harsa menyeruak dalam diri, seraya menatap figur yang sudah tak asing lagi, dirinya mengukir senyum penuh arti.
"Ingat aku?" Ratya berucap pelan, tetapi Rusel belum bisa mengatakan sepatah kata pun, lidahnya masih terasa kelu, Rusel hanya memberi isyarat melalui mata bahwa ia mengingat tentangnya, tentang Ratya.
Demi Tuhan, Ratya bersyukur, sangat-sangat bersyukur.
"Hari hampir menjelang pagi, lebih baik kalian kembali, temui lagi ia besok pagi.." bersama suara rendah Farrel berucap demikian.
"Sangat sulit untuk masuk pada ruangan rahasia ini, mana mungkin aku bisa kembali"
"Percaya padaku, aku bisa membawamu kesini kapan pun kau mau"
Sejenak Ratya menatap figur Rusel lekat-lekat, hanya untuk sesaat saja dia masih ingin menatapnya, sampai pada akhirnya Junan perlahan menariknya untuk pergi keluar, lagi pula Rusel baru siuman, masih butuh banyak adaptasi dan juga istirahat.
"Besok kau bisa kembali lagi, sekarang mari pergi" kata Junan meyakinkan.
Setelahnya, di kala Ratya dan juga Junan telah pergi meninggalkan ruangan tersebut, Farrel dengan teliti memeriksa keadaan tubuh Rusel, "Adakah yang terasa sakit?"
Rusel hanya menggeleng pelan, lagi-lagi dirinya mengukir sebuah senyum, sebab tak terhitung betapa bahagianya ia hari ini, dan dirinya sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk kembali hidup menjalani hari, semoga kedepannya akan berjalan baik-baik saja.
Seraya memeriksa, terdengar Farrel mengucapkan kata yang begitu penting, "Kau bisa tetap berpura-pura tidur di kala Leo datang?" tanyanya.
Rusel mengerti, dan sejak tadi ia mendengarkan hal-hal penting apa saja yang terucap dari Dokter Farrel, pada hari berikutnya, mulai esok hari dirinya akan terapi berjalan, seakan memulai kembali kehidupan layaknya baru lahir di dunia, kembali dari awal, meski begitu dirinya sangat rela, sebab sudah kembali pada dunia nyata saja dia sudah bahagia, apapun akan ia lakukan demi kembali menjalani hidup seperti orang pada umumnya.
Saat Junan dan juga Ratya sudah sampai pada bangsal dimana disanalah Ratya dirawat, Junan hendak pergi ke rumah saat itu juga, Junan hanya ingin tidur di rumah sebab rasa kantuk yang teramat luar biasa ini paling nikmat jika dibawa tidur di tempat yang nyaman, yaitu rumah sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Illusory World | Straykids [✓]
Fanfiction[END] Bagaimana bisa seorang manusia mampu menciptakan semesta sebegitu indahnya? Semesta indah sebagai ruang lingkup dalam hidupnya, tampak nyata dan juga hidup, tetapi itu semua ada di antara ambang tanpa kejelasan. Tidakkah ia rindu akan dunianya...