26. Perasaan terluka

40 8 30
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Padahal, sudah hampir dari sebulan yang lalu kita bertemu pada dunia nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Padahal, sudah hampir dari sebulan yang lalu kita bertemu pada dunia nyata. Tetapi, setiap kali melihat mu, seakan diri ini masih berada di dalam mimpi, ataupun ilusi"

Tepat di bawah halaman rusun sana, Ratya dan juga Rusel terduduk di antara kursi kayu tua yang dahulunya adalah tempat di mana Peter Han selalu duduk di sana. Namun, orang tersebut telah lama pergi, dan sejak itu kursi ini layaknya ditinggal oleh sang pujaan hati yang membuat kursi itu terus berdiri seorang diri, tanpa ada yang menduduki.

"Aku tidak bermimpi, bukan?" Ratya mengeluarkan suara lagi, dirinya bertanya sebab seakan masih tak percaya.

"Kita bermimpi pada saat itu. Kalau kini, sudah tidak lagi" Dengan cepat Rusel menjawab demikian.

Keduanya duduk dengan jarak yang tidak terlalu dekat, seperti saat dimana Rusel baru tersadar dari tidur panjangnya, sama seperti saat itu, masih ada canggung yang terus dirasa. Entahlah, namun Ratya merasa bahwa Rusel seperti tengah menjaga jarak darinya, tidak sama seperti pada alam dunia ilusi, tetapi Ratya juga tidak mengerti jika Rusel ingin menjauh mengapa Rusel terus saja menghampiri?

"Bagaimana keadaan Leo?" Ratya bertanya lagi, sebab sungguh jika Ratya tidak mengeluarkan kata lebih dulu, maka hanya ada hening yang sedari tadi tercipta, Ratya juga tidak mengerti apa alasan Rusel menemuinya, tetapi sama sekali Rusel tidak berucap apapun, Rusel hanya bersuara di kala Ratya bertanya.

Illusory World | Straykids [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang