27. Ada gembira ada juga lara

42 8 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dan aku mencintaimu, sungguh-sungguh tanpa kau tahu, tersimpan di dalam hati ku, selamanya ini jadi rahasia cintaku"

-Kahitna

.
.
.

Di antara hamparan cakrawala siang, netra itu terpejam layaknya menangkal sinar mentari yang tengah menyorot penuh ke arahnya, Peter Han sudah tahu kalau itu sangat panas, tetapi Peter Han tidak menghindar dan justru ia malah menghadapi itu.

Bersama bulir keringat yang perlahan menetes, batinnya terus saja bergumam, Peter Han kira ambu dari sebuah rindu akan sirna begitu saja di kala bertemu dengannya, namun nyatanya hal yang didapat bukan lah begitu adanya.

Kau adalah seluruh dari kisah ku, setiap detail mu selalu ada di benakku.

Hanya dengan melihatnya saja, seperti sebuah foto yang terukir di dalam hatiku, aku mengumpulkan kenangan ini satu persatu dan menyimpannya baik-baik di dalam hatiku.

Aku masih ingat betapa hangatnya saat-saat itu, saat-saat segalanya terasa indah dan mengesankan, kau adalah pemeran utama dari sebuah cerita yang berjudul, "Aku, diriku".

Aku hanya berharap kau kembali, aku hanya mau kau tetap bersama ku, setiap hari, mulai kini, namun bisakah?

Terkadang ini terasa begitu menyakitkan, tapi aku akan terus melakukannya hingga kau kembali, ayo kembali ke hari-hari itu, bersama ku, Tuhan tolonglah kembalikan semuanya seperti dulu.

Setiap aku melihat foto kita bersama, terdapat kau yang tersenyum bahagia pada malam itu, malam di mana pertama kalinya kita pergi ke taman pada saat ada sebuah perayaan festival alun-alun kota. Dan aku, ingin melihat senyum cerah itu lagi, di hadapan ku.

Kedua mata itu kembali terbuka di kala dirinya sudah selesai bergumam dalam hati, terdapat pantulan sinar mentari pada manik kedua matanya, dan herannya itu tidak terasa menyakitkan baginya.

Peter Han kini tengah mencoba memantapkan langkah, untuk menuju rusun itu lagi, semoga saja bertemu dengan sosok yang dirindu, dan semoga semua terjadi tidak seperti kemarin, saat ada orang lain.

Meski langit tengah cerah dan mentari benar-benar menyorot dengan terang tetapi Han sangat menyukai cuaca saat ini, sebab angin bertiup tak kalah hebat dari panasnya sang sinar mentari, dan itu membuat keringatnya yang terdapat di antara dahinya pun kering seketika.

Jejak Han menuju rusun itu sudah tidak berjarak jauh lagi, dirinya sudah sampai, di sana netranya menangkap sosok Ratya yang lagi-lagi duduk di antara kursi kayu tua, sebuah kursi miliknya dahulu, entah apa tujuan Ratya terduduk di sana pada saat matahari yang tengah menyorot tajam seperti siang ini, dan tanpa ragu secara perlahan langkah Han mendekati insan tersebut.

Illusory World | Straykids [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang