Chapter 04

614 55 5
                                    

Happy reading and sorry for typo...

***

Jimmy memarkirkan mobilnya di pekarangan rumahnya,ia baru saja kembali dari toko buku.

Victor memutuskan untuk langsung pulang setelah tugasnya untuk mengantar Jimmy selesai,katanya gak enak sama Aldo dan Revan yg sudah menunggunya dikediaman keluarga Alvion.

Cklek

Pintu terbuka sebelum ia menyentuh knop pintu rumahnya,memunculkan Arkan yg membuka pintu lebih dulu dengan sebuah kotak kecil dengan warna coklat ditangannya.

"Jim...baru pulang?"tanya Arkan yg melihat atensi Jimmy di balik pintu.

"iya...lo mau kemana?"Jimmy balik bertanya,matanya tertuju pada kotak yg dibawa oleh saudara tertua keduanya itu.

"itu apa?"tanyanya lagi.

"oh,ini"

Arkan membuka sedikit kotak yg ia bawa,hingga menampilkan isi dari kotak itu,sebuah gelang sederhana yg terbuat dari bambu kecil dengan warna coklat yg sudah disulap menjadi sebuah gelang yg terlihat cantik.

"gelang?...buat siapa?"Jimmy kembali bertanya.

"buat Vi...kemaren waktu di Bandung gue gak sengaja liat penjual gelang kayak gini...gak mahal sih...tapi lucu...kayaknya cocok deh buat Vi"jawab Arkan sambil tersenyum.

"buat gue?"

Arkan tertegun,ia menggaruk pipinya yg tidak gatal saat mendengar pertanyaan Jimmy, tatapannya terlihat gugup saat Jimmy menatap nya dengan senyuman yg terlihat menaruh harap.

"Um...anu...sorry Jim...gue lupa...soalnya waktu gue liat gelang ini...gue cuman inget sama Vi"cicitnya.

Jimmy melunturkan senyum diwajahnya setelah mendengar jawaban dari Arkan.

"lupa...lagi lagi Vi yg di inget"batinnya sedikit kesal.

"sorry yah"cicit Arkan kembali saat melihat perubahan raut wajah Jimmy.

"ya...gak papa kok...udah mulai biasa"balas Jimmy ketus.

Lantas tanpa mengatakan apapun lagi,Jimmy beranjak meninggalkan Arkan dengan langkah yg terlihat kesal.

Arkan menggaruk kepala belakangnya yg tidak gatal,merasa bersalah karena melupakan Jimmy.

Lantas tanpa mau berfikir lagi,Arkan memilih untuk melanjutkan niatnya, menuju kediaman keluarga Alvion.

.
.
.
.
.

Victor memarkirkan motornya di halaman rumahnya,lantas setelah memastikan motornya tersimpan dengan baik,ia turun dari kendaraan miliknya itu,kemudian melangkah memasuki rumahnya.

"gue pulang!"teriaknya.

Tak ada sahutan,tapi netra kembarnya menangkap kehadiran saudara dan kedua sahabatnya yg tengah menikmati stroberi yg dibawa Davian dengan Alvin yg berusaha menjauhkan stroberi itu dari Aldo yg memberontak menginginkan stroberi yg berada di tangan Alvin.

[03].Sebuah Topeng 2:Vallant [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang