Chapter 27

312 46 3
                                    

Happy reading and sorry for typo....

***

Vallant menghentikan motornya di sebuah taman yg berada tak jauh dari restoran tempat ia makan tadi dengan Seno.

Ia melepas helmnya,lantas matanya beredar guna mencari keberadaan seseorang yg sudah memiliki janji dengannya.

Netra setajam elang itu berhenti tepat pada seorang pemuda yg beberapa tahun lebih tua darinya yg tengah bersandar di mobil sedan silvernya.

"Dokter Andre!"serunya menyebutkan nama pemuda yg lebih tua darinya itu.

"Hai!"sahut Dokter Andre saat mendapati Vallant yg mulai menuruni motornya dan menghampirinya.

"ada apa?,lo bilang ada yg mau lo tanyain sama gue"ujar Andre sambil menatap Vallant.

Dokter muda itu langsung bergegas pergi ke taman yg berada tak jauh dari restoran tempatnya makan tadi,setelah mendapat pesan singkat dari Vallant yg ingin bertemu dengannya dan mengatakan jika pemuda itu ingin menanyakan sesuatu padanya.

"huft~"Vallant menghela nafasnya sebentar.

"Dok,to the point aja yah,gue udah lama nyariin lo,gue pengen nanya sesuatu sama lo"ujarnya serius.

"mau nanya apa?,kayaknya serius banget"balas Andre dengan alis yg mengernyit bingung.

"Dok,gue mau tanya...."Vallant menjeda kalimatnya sebentar,menggantung pertanyaan yg akan ia lontarkan saat rasa takut mulai menjalar di hatinya.

Ia takut jika apa yg ia pikirkan adalah benar adanya.Ia takut jika detak yg kini berada dalam tubuhnya itu,benar benar milik Victor.

"s-s-siapa yg udah donorin jantungnya buat gue?"tanyanya ragu.

Andre mengernyit heran.

"emangnya Tuan sama Nyonya Devanza nggak bilang sama lo,siapa yg udah donorin jantungnya buat lo waktu itu?"ujarnya yg mendapat gelengan dari Vallant.

"mereka gak bilang apa apa,waktu gue nanya siapa yg udah donorin jantungnya buat gue,mereka cuma jawab 'seorang malaikat yg dikirim tuhan buat ngasih gue kesempatan'"balasnya membuat Andre mengulas senyum tipisnya.

"ya,dia emang malaikat,bahkan disaat kondisinya lagi kurang baik aja,dia masih sempet ngekhawatirin kondisi lo"gumam Andre yg masih dapat di dengar oleh Vallant.

"ngekhawatirin kondisi gue?,emangnya si pendonor itu kenal sama gue?"tanya Vallant dengan alis yg mengernyit.

Andre menggelengkan kepalanya.

"awalnya sih gue ngira kalo dia kenal sama lo,bahkan gue sempet ngira kalo dia itu twins lo"jawabnya.

"t-t-twins gue?"Vallant bertanya terbata.

"ya,karena muka kalian tuh mirip banget,tambah lagi marga kalian sama,makannya gue mikir kalo dia itu twins lo,tapi ternyata,kalian gak saling kenal,bisa gitu yah"tutur Andre yg juga sempat merasa terkejut karena kedua pemuda yg wajahnya begitu mirip itu,ternyata tidak saling mengenal.

Vallant diam membatu,pemuda itu mencoba mencerna semua perkataan Andre.

Wajahnya yg mirip,begitu pula dengan marganya,sekarang ia tahu,tanpa Andre menyebut nama pendonornya pun,Vallant tahu,jika yg mendonorkan jantungnya itu ternyata benar benar Victor,ketakutannya benar benar terjadi.

[03].Sebuah Topeng 2:Vallant [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang