Chapter 15

413 57 4
                                    

Happy reading and sorry for typo....

***

Suasana siang hari ini tampak menyebalkan bagi Vallant,bagaimana tidak,ia yg sedang berdiskusi dengan Lijjima,tiba tiba di datangi oleh Aldo dan Revan yg rupanya masih merasa penasaran padanya.

"bisa gak sih,kalian stop ngeliatin gue kayak gitu"kesalnya pada kedua pemuda yg tengah memperhatikannya secara seksama.

"gak bisa,kita mau mastiin kalo muka lo itu asli"balas Aldo tanpa sekalipun mengalihkan pandangannya dari Vallant.

Vallant merollingkan matanya malas.

"muka gue asli yah,lagian kalo kalian ngeliatin gue kayak gitu terus,kalian bisa dikira gak normal tau gak"

"muka emang asli,tapi kenapa bisa mirip banget sama mendiang sahabat gue?"ujar Aldo.

"ya mana gue tahu"balas Vallant acuh.

"lo dari Jepang kan?,terus kenapa bahasa indonesia lo lancar banget?"tanya Revan.

"apa perlu gue jawab pertanyaan kalian?"ujar Vallant.

"ya jelas lah"balas Aldo.

"Vallant kun,karera wa hontōni meiwakudesu,watashitachi wa koko kara deta hō ga īdesu"celetuk Lijjima yg merasa kesal karena ulah Aldo dan Revan.(Vallant,mereka benar benar mengganggu,lebih baik kita pergi saja dari sini).

Vallant menoleh pada temannya yg terlihat kesal.

"Hai,karera wa hijō ni meiwakudesu" desisnya menjawab.(ya,mereka benar benar mengganggu).

"Sono Ue, anata wa anata ni kare no kokoro o kifu shita hito ga daredearu ka o shiritai to iimashita ne?"ujar Lijjima membuat Vallant tersadar akan tujuannya yg datang ke Indonesia.(lagi pula lo bilang,lo mau cari tahu tentang siapa orang yg udah donorin jantungnya buat lo bukan?).

"Sōdesu,Indoneshia e no watashitachi no mokuhyō wa kyōiku no tame dakedenaku, sore no tamede mo arimasu"balas Vallant.(lo bener,tujuan kita ke Indonesia bukan cuma karena pendidikan,tapi karena hal itu juga).

Aldo dan Revan menatap kedua pemuda yg masih berbincang dengan bahasa mereka sendiri,tanpa memperdulikan hadirnya kedua makhluk lain yg tidak mengerti sama sekali.

"hei,kalian ngomongin apa?"Aldo bertanya curiga.

"kepo"balas Vallant ketus.

"kita bukannya kepo,tapi cuma pengen tau aja apa yg kalian omongin,kalian pasti ngejelekin kita kan?"ujar Aldo menuduh.

"buat apa kita ngomongin kalian,gak guna banget"balas Lijjima.

"Val,kita pergi aja"lanjutnya sambil berdiri.

Vallant ikut berdiri,bersiap untuk pergi.

"tunggu,lo gak boleh pergi sebelum jawab pertanyaan kita yg tadi"ujar Aldo menahan Vallant.

"kenapa muka lo bisa mirip sama Vi?,kenapa bahasa indonesia lo udah lancar banget padahal lo tinggal di Jepang?"lanjutnya mengoceh membuat Vallant merasa jengah.

[03].Sebuah Topeng 2:Vallant [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang