Chapter 31

276 46 8
                                    

Happy reading and sorry for typo....

***

Bencana,ini benar benar bencana bagi Vallant.

Kedatangan sosok yg selama ini berusaha di jauhkan darinya,jelas telah menjadi bencana untuk Vallant.

Bagaimana kehadirannya tidak menjadi bencana jika sosok itu begitu posesif padanya,menyingkirkan kedua orang tuanya dengan kasar dan langsung memeluknya posesif.

Yg menjadi bencana adalah,sosok itu menganggapnya sebagai anaknya dan memanggilnya dengan sebutan 'Victor' yg jelas jelas pemilik nama itu sudah tiada.

Bella,sosok yg memasuki kamarnya begitu saja,dan langsung berlari menghampirinya,di ikuti oleh Willi,Jimmy dan juga Alvin.

Ketiganya gagal untuk menjaganya agar tidak bertemu dengan Vallant.

Bagaimana bisa?

Tentu saja bisa karena Bella melarikan diri dari Willi yg saat itu melarangnya untuk pergi ke mansion lama keluarganya untuk menemui Victor alias Vallant dengan alasan putranya itu sedang tak berada disana.

Akan tetapi Bella tidak percaya dan memilih untuk melarikan diri.

Setelah sampai,ia menerobos masuk begitu saja hingga membuat keributan dan menyingkirkan Jimmy dan Alvin yg mengahalanginya.

Membuka setiap kamar,dan alhasil ia berhasil menemukan keberadaan Vallat yg posisinya tengah berada dalam pelukan Vania,dan tangannya di genggam oleh Allan.

"ya ampun Vi!"pekiknya dengan suara keras.

Wanita itu berlari,menarik Vania dengan kasar hingga ibu kandung dari Vallant itu hampir tersungkur bila saja Allan tidak dengan sigap menangkapnya.

"Mba Bella apa apaan sih?!"kesal Allan pada Bella yg seenaknya mendorong istrinya.

Tak mempedulikan kekesalan yg dirasakan oleh Allan,wanita yg menyandang status sebagai kakak iparnya itu memilih fokus pada Vallant yg tampak blank dengan apa yg di lakukan oleh Bella.

"Vi,sayang kamu kemana aja?,Mamah kangen banget sama kamu"

Vallant tak merespon,ia menatap orang orang yg kini tengah melihat kearahnya dengan tatapan tak mengerti.

"Mas,apa ini?"tanya Allan yg tak mengerti dengan tingkah Bella.

"Mas bisa jelasin nanti Allan,Maafin Mba kamu yah"jawab Willi merasa bersalah.

Bella melepaskan pelukannya, menangkup pipi Vallant yg masih terdapat jejak jejak air mata disana.

"badan kamu anget,kamu sakit yah?,terus kenapa pipi kamu basah?,kamu nangis hm?,siapa?,siapa yg bikin kamu nangis?,bilang sama Mamah,siapa yg nyakitin kamu?"

Vallant mengerjap bingung,pertanyaan beruntun yg Bella lontarkan mampu membuatnya pusing hingga tak tahu harus menjawab bagaimana.

Tatapan cemas yg Bella lontarkan pada Vallant,berubah menjadi tajam saat ia beralih menatap Vania dan Allan.

"pasti kalian kan?,kalian yg nyakitin anak aku?!,jawab!,kalian apaain Vi huh?!"sentaknya dengan mata yg mendelik tajam.

[03].Sebuah Topeng 2:Vallant [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang