Happy reading and sorry for typo...
***
Seno mengoleskan salep secara perlahan pada lebam yg ada di wajah Vallant,sedangkan yg lain,hanya memperhatikan.
Ke lima sepupu Vallant itu langsung berlari dengan perasaan khawatir saat mendengar teriakan Jimmy,yg sengaja mengikuti Vallant karena cemas,hingga akhirnya pemuda itu menemukan Vallant yg tak sadarkan diri di dalam kamarnya, dan ia segera berteriak untuk memanggil saudara saudaranya,hingga akhirnya mereka datang dengan tergesa gesa.
"gimana kondisinya?"Evan membuka suara,bertanya mengenai keadaan Vallant.
"Vallant gak papa,selain luka lebam sama memar,gak ada yg serius"jawab Seno.
"tapi kok belum bangun?"kali ini Arkan yg bertanya.
"gak papa,nanti juga bangun"jawab Seno.
"kira kira Vallant kenapa yah?,apa dia abis di rampok makannya mukanya babak belur kayak gitu?"ujar Davian menduga duga.
"kayaknya nggak deh,soalnya kalo dia dirampok,barang barang berharganya pasti udah pada ilang,termasuk mobilnya juga,tapi semuanya masih utuh"balas Alvin yg sama sekali tak melepas pandangannya dari pemuda yg kini tengah berbaring tak sadarkan diri di atas ranjang king sizenya.
"gue gak gila....hiks....hiks....Mama, Tata....hiks....Val takut"
Suara lirih Vallant yg terisak mampu menarik perhatian ke enam pemuda yg masih sibuk memperhatikannya.
Berbagai pertanyaan bermunculan di benak mereka saat melihat Vallant yg terlihat gelisah dalam tidurnya.
"Vallant kenapa?"Arkan bertanya cemas saat melihat Vallant yg gelisah dalam tidurnya.
Meskipun anak itu menyebalkan,tapi tetap saja,melihatnya seperti ini, mengingatkannya pada Victor,hingga ia merasa cemas.
"kayaknya dia mimpi buruk"jawab Seno.
Jimmy memperhatikan Vallant yg masih terisak dalam tidurnya,lantas ia berjalan mendekati Vallant,kemudian tanpa ragu,ia mengangkat tangannya untuk mengusap surai arang Vallant dengan lembut.
"syutttt,tenang Val,gue disini buat nemenin lo,lo gak perlu takut"ucapnya lembut.
Bak sihir,usapan dan ucapan lembut yg Jimmy berikan,mampu memberikan ketenangan pada Vallant,terbukti dari Vallant yg berhenti terisak dan terlihat lebih tenang.
Jimmy tersenyum senang saat melihat Vallant yg sudah tenang karena hal yg ia lakukan.
"woah,ajaib,Vallant langsung tenang Jim"ucap Arkan kagum.
"biasa aja kali"sinis Alvin dengan tangan yg bersedekap.
Seno melihat jam tangan yg melingkar di lengannya,hari sudah semakin malam, ia kembali melihat kearah Vallant yg sudah lebih baik.
"ini udah malem,Vallant juga udah gak papa,kalian mending balik kekamar kalian,biarin Vallant istirahat"titahnya pada saudara dan sepupunya.
Alvin melirik Vallant sebentar sebelum memutuskan untuk berlalu menuju kamarnya,begitu pula dengan yg lain,kecuali Jimmy dan Seno yg masih bertahan dikamar Vallant.
![](https://img.wattpad.com/cover/288394648-288-k431702.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[03].Sebuah Topeng 2:Vallant [Slow Update]
FanfictionVallant Zeevano Anderson,atau biasa dipanggil Vallant,seorang pemuda yg memiliki paras yg sama dengan Victor namun pribadi mereka berbeda. Jika Victor memiliki pribadi yg ceria untuk menutupi keadaan yg sebenarnya,sedangkan Vallant memiliki pribadi...