Happy reading and sorry for typo
***
Keterdiaman Willi,Vionna serta keluarganya yg lain,menimbulkan kebingungan dalam benak Allan,Vania dana anak anaknya,terutama Vallant yg kini telah menjadi pusat perhatian dari keluarga sang ayah itu.
Bahkan bukan hanya keluarga Willi dan Vionna saja yg terdiam sambil memperhatikan nya,tapi sang kakek juga.
"a...ada apa?...kenapa kalian semua menatap Vallant seperti itu?"tanya Allan yg masih dilanda kebingungan.
Alvin bangkit dari posisinya,di ikuti oleh Jimmy.Keduanya sama sama menatap Vallant yg kini benar benar kebingungan, apa ada yg salah dengan penampilannya?,pikirnya.
Vallant menelisik penampilannya sendiri,lantas mengusap wajahnya,siapa tahu ada yg tertempel disana,tapi nihil,tidak ada yg salah dengan wajah dan penampilannya,tapi kenapa mereka menatapnya seperti itu, pikirnya.
"Kak Vi"Alvin kembali bergumam dengan air mata yg kembali terjatuh menuruni pipinya.
Lantas tanpa mengatakan apapun,Alvin menghampiri Vallant dan
Grep
Vallant sedikit tersentak kaget saat pemuda berotot dengan mata bulat bergigi kelinci itu memeluknya secara tiba tiba.Bahkan bukan hanya Vallant yg terkejut,melainkan orang tua dan kakak kakaknya juga.
"hiks...gue kangen"isak Alvin seraya memper erat pelukannya.
"eh??"
"kalian kenapa nangis?"tanya Allan yg masih bingung.
Allan menoleh pada sang Ayah yg juga terdiam,meminta penjelasan pada pria lansia itu.
"Pi ada apa ini?"tanyanya.
"Allan...dia beneran anak kamu?"Gerald balik bertanya membuat Allan mengernyit.
"tentu saja Pi...Vallant beneran anak aku sama Vania...kenapa Papi nanya gitu?"jawab Allan.
Gerald kembali menatap Vallant yg kini menatap kedua saudaranya.
"dia..."Gerald menjeda kalimatnya.
"mirip banget sama Victor"lanjutnya bergumam.
Allan kembali mengernyit.
"Victor?...Victor siapa?"
"anak bungsu Mas"jawab Willi sambil menatap Allan.
Allan tertegun mendengar jawaban dari Willi,lantas ia menoleh ke belakangnya, yg dimana disana terpangpang foto keluarga dari saudara tertuanya itu.
"gila...mirip banget"gumam Kenzi yg ikut melihat.
"kok bisa?"imbuh Theo tak percaya.
Vallant mencoba melepaskan pelukan Alvin yg bertambah erat,seolah tak ingin kehilangan lagi.
"anu...kita baru ketemu kan...bisa... lepasin gue gak"titahnya berhati hati.
Dapat Vallant rasakan jika Alvin menggelengkan kepalanya cepat.
"gak...hiks...nanti lo pergi lagi kak...hiks... gue gak mau...hiks...hiks...gue gak mau lo pergi lagi kak Vi"balas Alvin tanpa melepaskan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[03].Sebuah Topeng 2:Vallant [Slow Update]
FanficVallant Zeevano Anderson,atau biasa dipanggil Vallant,seorang pemuda yg memiliki paras yg sama dengan Victor namun pribadi mereka berbeda. Jika Victor memiliki pribadi yg ceria untuk menutupi keadaan yg sebenarnya,sedangkan Vallant memiliki pribadi...