Happy reading and sorry for typo...
***
Jimmy,Seno dan Arkan menatap bangunan megah yg kini ada di hadapannya.
Mansion lama milik keluarga besar Anderson,disini lah ketiganya berada sekarang,dengan koper masing masing yg berada di tangan mereka.
"ini bener alamatnya Mas?,coba di cek lagi,takutnya salah"ujar Jimmy pada Seno yg tengah mengecek ponselnya.
"bener kok ini....Papah nyuruh kita tinggal disini buat sementara"balas Seno.
Ketiganya menoleh secara bersamaan kala indra pendengarannya menangkap suara mobil dan motor yg baru berhenti tepat di halaman Mansion.
"itukan Bang Evan,Davian sama Alvin,ngapain mereka kesini?"ujar Arkan yg di balas kedikan bahu oleh kedua saudaranya.
Dilihatnya Evan dan Davian turun dari mobil mereka,sementara Alvin melepas helm yg ia kenakan.
Raut wajahnya terlihat dingin saat netra ketiganya menangkap kehadiran Seno dan kedua adiknya.
"ngapain kalian disini?"Alvin bertanya ketus.
"kita kesini disuruh Papah,buat tinggal sementara disini.kalian sendiri?"Seno balik bertanya.
"ya sama,Mommy juga nyuruh kita kesini,buat kita tinggal sementara disini"balas Davian membuat ketiganya mengernyit.
Alvin mendengus sebal,lantas pemuda itu segera mengambil ponselnya guna menghubungi sang Mommy.
"ya Al,ada apa?,apa kalian udah nyampe di alamat yg Mommy kirim?"Vionna bertanya disebrang telphone.
"ya,kita udah nyampe di tempat yg Mommy kirim"jawab Alvin malas.
"Mom,coba jelasin sama Al,kenapa anak anaknya Om Willi dan wanita gila itu ada di sini?"imbuhnya bertanya.
Seno dan kedua adiknya menatap Alvin kesal,saat mulut pemuda bergigi kelinci itu dengan mudahnya melontarkan panggilan buruk untuk sang Ibu.
"yg lo sebut wanita gila itu nyokap gue yah"ucap Seno sedikit kesal.
"tapi yg Alvin bilang itu gak salahkan?" balas Evan membuat Seno terdiam.
"tapi gak seharusnya Alvin manggil Mamah dengan panggilan kayak gitu,mau gimana pun juga dia tetep Mamah kita,lo hargain dong perasaan kita"ujar Jimmy.
"buat apa kita ngehargain perasaan orang yg sama sama gak punya otak,yg bisanya cuma bawa bencana buat orang"balas Alvin dengan nada sinisnya.
"maksud lo apa ngomong kayak gitu?!"tanya Jimmy tak terima.
"cih,lo belaga bego,apa bego beneran?"ujar Alvin menyulut emosi Jimmy.
Baru saja Jimmy melangkah,ingin memberikan tinjuan bebas pada Alvin,namun tangan Arkan menahannya agar Jimmy tak lepas kendali.
"udah Jim,tenang"ucap Arkan mencoba menenangkan.
"lo juga Al,jangan buat keributan"timpal Davian pada Alvin.
Sepertinya hanya keduanya yg sudah berdamai,sementara untuk yg lainnya,mereka masih belum bisa berdamai dengan hati mereka.
Tak ingin meladeni Jimmy lagi,Alvin kembali fokus pada panggilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[03].Sebuah Topeng 2:Vallant [Slow Update]
FanfictionVallant Zeevano Anderson,atau biasa dipanggil Vallant,seorang pemuda yg memiliki paras yg sama dengan Victor namun pribadi mereka berbeda. Jika Victor memiliki pribadi yg ceria untuk menutupi keadaan yg sebenarnya,sedangkan Vallant memiliki pribadi...