part 4

11.2K 1.1K 26
                                    

"Kana, pp ada tugas kuliah keluar kota, kana tidak apa2 kan pp tinggal".

"Kana ikut!

"Tidak bisa, kana kan sekolah".

"Nanti kana bobo bagaimana kalo pp pergi?

"Kana bobo sama mommy".

"Kana ga bisa bobo kalau ga da pp".

"Tapi pp harus pergi, kalo pp tidak pergi nanti pp tidak lulus2".

"Pp pergi berapa lama?

"1 minggu".

"Ish,, lama sekali".
Tapi kalo pp pergi kana bisa main bola sama teman2.batin kana.

"Iya deh p tidak apa2 nanti kana bobo sama mommy aja".

"Pp tau apa yang kana fikir, ingat ya pp tetap tidak izinkan kana main diluar setiap pulang sekolah nanti".

Kana cemberut sambil menatap wajah mew.

"Kenapa, benar kan apa yang pp bilang!

"Ah! Pp ga asik, pp boleh pergi tapi kana tidak boleh main".

"Pulang sekolah harus langsung pulang kerumah, pp akan telepon mommy atau mae jika kana berani keluar tanpa izin pp".

"Kana ikut pp aja ya, ga apa kana bisa izin 1 minggu".

"No kana, pp tidak mau ya kana menjadi bodoh, ayo sekarang pp antar kana sekolah".

Mew memakaikan kaos kaki, sepatu dan menyiapkan tas sekolah kana.
Kana merentangkan kedua tangannya minta di gendong.

"Kau ini sudah besar masih aja manja, pp yakin sebentar lagi kana pasti punya pacar".

"Ihh..pp kana masih kecil tidak boleh pacar2an, lagipula kana kan sudah punya pp, tidak perlu pacaran".

"Kalo sudah dewasa nanti,kana harus punya kekasih, Kalau kana terus melekat pada pp bagaimana pp bisa memiliki kekasih, nanti pp akan jadi bujang lapuk tidak ada yang mau menikah dengan pp".

"Pp jangan khawatir, nanti biar kana yang menikahi pp".

"Hust, dasar anak kecil, kana harus menikahi wanita,bukan menikahi pria".

"Kana tidak masalah jika harus menikahi pria, tapi dengan catatan prianya harus pp".

"Sudah jangan bicara terus, nanti kita akan terlambat".

🌞🌻

"Sudah sampai, masuk lah belajar yang rajin ya nongku".

"Pp hati2 dijalan na, jangan lupa bawain kana oleh2".

"Cup..
Seperti biasa kana selalu melakukan ritual mencium mew sebelum berpisah.

"Ingat pesan pp ya".

"Iya pp, kana ingat tidak perlu di ulang2".

"Baiklah pp pergi na".

Hmm...
Kana mengagukan kepalanya.

"Kana phi loh udah pergi".

"Sudah!

"Loe udah ngerjain pr belum, gw nyontek donk".

"Nyontek terus, kapan mau pinternya".

"Gw semalem ketiduran, jadi ga sempet gerjain tugasnya".

"Ih itu terus alasannya".

"Ayolah kana, jangan pelit, loe tega temen tertampanmu ini kena hukuman".

"Tidak apa2 mild, kana ikhlas mild dapat hukuman, sekali kali tidak apa2 biar kapok".

Kana lalu pergi meninggalkan mild.

"Kana tunggu, jangan gitu doank please kasih pinjem na buku pr'nya".

"Tidak mau"

"Gw janji deh nanti gw ajak loe main putsal, manti biar gw yang bayar".

"Kana sudah janji sama pp ga main2 putsal lagi".

"Tega baget sih loe".

"Nih!

Kana melempar buku tugasnya ke arah mild.

"Cepat kerjakan sebelum bel masuk berbunyi".

"Loe memang sahabat terbaik gw".

"Lain kali kerjakan di rumah, kalo kana nanti tidak sekolah disini lagi bagaimana".

"Emangnya loe mau pindah".

"Ya tidak, itu kan seandainya".

"Baiklah besok2 gw bakalan ngerjain tugas sendiri di rumah".

"Memang sudah seharusnya begitu mild".

  Bersambung...

Beautiful Boy [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang