part 11

10.3K 1.1K 31
                                    

"Kana tunggu mae, kanapa mae di tinggal".

"Mae rumah kana kan dekat, mae bisa kesana sendiri".

"Ada apa denganmu, kenapa mukamu merah sekali, apa kana habis menangis".

"Kana tidak apa2 mae, kana buru mau ganti baju nanti mild mau datang jemput kana".

"Memangya kana mau kemana".

"Kana mau ke perpus yang dekat sekolah, kana ada tugas kelompok".

"Ya sudah, ganti baju kana dan jangan lupa kana makan dulu sebelum pergi".

"Iya mae".

🌞🌻

"Mew aku tidak suka ya kau terlalu dekat dengan anak itu".

"Kau tidak bisa melarangku ly, aku dan kana sudah dekat selama 14 tahun, aku tidak bisa menjauh begitu saja, lagipula apa kesalahan dia".

"Jadi maksudmu kau lebih memilih dia dari pada aku".

"Kau dan dia tidak sama ly, aku sayang sama dia sebagai adikku kalian memiliki tempat yang berbeda di hatiku, jadi aku mohon mengertilah".

"Kalau begitu lebih baik kita putus".

"Apa maksudmu, kau ingin putus gara2 masalah spele seperti ini".

"Jauhi dia atau kita putus".

"Aku akan membuat kana mengerti tapi tidak bisa secara langsung seperti ini, beri aku waktu".

"Baiklah aku kan beri kamu waktu 2 mggu, aku tidak ingin melihat dia melekat lagi padamu, sekarang antar aku pulang".

"Baiklah".

🌞🌻

"Mild apa kita pergi hanya berdua".

"Tidak, yang lain sudah menunggu di sana".

"Ya sudah yuk kita berangkat, takut yang lain sudah menunggu".

Tak lama kana melihat mew keluar dari dalam rumah bersama lilly.
Mew memasangkan helm di kepala lilly.

"Kana, itu kekasih pp loe, gw kira secantik apa rupanya biasa saja".

Mew menjalankan motornya melewati kana yang sedang berdiri di didepan rumahnya.

Sebenarnya mew juga kesel, ingin sekali menarik kana agar tidak pergi bersama teman2nya, cuma tidak bisa karena ada lilly yang harus dia jaga perasaanya.

"Kana kenapa muka loe merah".

"Tidak apa2 mild".

"Loe nangis".

"Kana tidak apa2 mild".

"Tidak apa2 tapi loe ngomong sambil sesegukan".

"Kana nyesek mild, kana susah banget nafas".

"Ya tuhan, kalo loe mau nangis, nangis aja jangan di tahan nanti dadanya sakit".

Mild memeluk kana berusaha menenagkan kana yang sesegukan karena menahan tangisnya.

"Kalo mau cerita, cerita aja gw siap dengerin keluh kesah loe".

"Kana yang salah mild, salah kana kenapa selama ini kana selalu melekat pada pp, kekasih pp tidak suka pada kana dia marah2 pada kana".

"Loe ga salah kana, dia yang salah ga bisa nerima kedekatan loe sama pp loe".

"Hiks...bagaimana kana bisa jauh2 dari pp".

"Loe harus belajar kana, bagaimanapun kalian juga bukan sodara 1 kandung, lambat laun  dia juga akan pergi meninggalkan loe, kalo loe terus seperti ini,loe yang bakalan tersiksa".

"Hiks...mild kenapa bisa seperti ini, kana pikir kana selamanya akan menjadi adiknya pp".

"Sudahlah jangan terus2an menagis, bagaimana kalo sekarang kita pergi saja kasian yang lain sudah menunggu kita".

Mild menghapus air mata kana.

"Apa sesakit itu kenapa Air mata loe ga mau berhenti".

Mild benar, ini memang benar2 sakit, kana tidak tau caranya menghentikan air matanya.
Ini sangat nyesek, tuhan salah kana apa kenapa phi ly tidak menyukai kana.

"Kana jangan terlalu di fikirin, lebih baik mulai sekarang loe sibukan diri loe di luar, loe kan bisa main bola sama gw, bisa belajar bersama teman2 diluar jam sekolah, jangan terlalu di dengerin larangan2 pp loe, lambat laun dia juga bakalan niggalin loe".

Bersambung....

Beautiful Boy [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang