1 minggu setelah kepindahanya ke chang mai, kana mulai bersekolah di sekolah barunya.
Kana berubah menjadi sosok yang sangat pendiam, lebih senang menyendiri dari pada berinteraksi bersama teman2nya.
Mommynya juga tidak tinggal diam, kana sering di bawa ke dokter spesialis kejiwaan/psikiater, cuma tidak ada yang cocok, tidak ada perubahan di diri kana."Dad, bagaimana ya dengan kana,mom takut kana akan mengalami ganguan jiwa kalo terus2an begini, padahal sebelumnya kana itu anaknya sangat periang".
"Kana hanya butuh waktu mom, nanti dengan sendirinya kana akan melupakan masalahnya dan kembali menjadi kana yang periang seperti sebelumnya".
"Tapi bagaimana kalau dia tetap seperti itu, mommy mai cari dokter spesialis yang bagus".
"Coba hubungi wayar, aku dengar anaknya baru aja lulus jadi dokter spesialis kejiwaan mana tau dia cocok dengan kana".
"Wayar sepupu daddy".
"Iya, daddy dengar anaknya juga peraktek di rumah sakit sini, jadi kita tidak perlu mencari jauh2".
"Coba daddy hubugnin wayar, besok mommy akan bawa kana ke tempat praktek anaknya".
Mudah2an saja usahaku kali ini membuahkan hasil.
"Nih mom alamat rumah sakit tempat jos wayar praktek".
"Baiklah dad, mommy akan bawa kana kesana".
🌞🌻
"Permisi dengan dokten jos".
"Iya betul, silahkan masuk, maaf apa ini dengan tante nut".
"Ah betul sekali dokter".
"Jangan pangil dokter tante, jos kan keponakan tante, papa jos sudah cerita semuanya ke jos, jadi ini yang namanya kana".
"Iya nak, ini kana anak tante".
"Tante boleh ceritain awal mula kejadiannya, kana bisa seperti ini".
Mom nut menceritakan semua kejadian yang menimpah kana, mom nut juga memberi foto mew yang menyebabkan anaknya jadi seperti ini.
"Tan, sepertinya aku kenal orang ini".
"Benarkah!
"Iya beberapa bulan lalu kami bertemu di rumah sakit pedesaan, sepertinya dia ada tugas kuliah di sana, tapi aku tidak mengenal dekat kami hanya pernah bertemu beberapa kali".
Kana hanya diam tertunduk sambil memainkan bola kristal saljunya.
"Apa kana selalu seperti ini".
"Hmm, sekarang dia sulit sekali di ajak bicara".
"Tenang aja tan, kana hanya merasa tertekan sedikit,kana tidak terbiasa dengan ketidak hadiran mew, satu2nya cara tante harus mengalihkan perhatiannya pada hal2 yang mengigatkan dia pada mew, buat dia menyibukan dirinya agar dia tidak punya waktu untuk memikirkan semua yang berkaitan dengan mew".
"Caranya bagaimana, kana saja tidak mau berbicara dengan tante".
"Serahkan pada jos tan, jos akan membantu tante, jos boleh minta waktunya berdua dengan kana".
"Tentu saja boleh nak, tante akan menunggu diluar.
Kana mommy tunggu kana di luar ya".Kana hanya mengaggukan kepalanya.
"Kana phi jos boleh pinjam mainnya".
Kana tidak menjawab, dia sibuk bermain dengan bola saljunya.
Jos merebut paksa mainan yg sedang di pegang oleh kana.
"Kembalikan itu punya kana!
"Phi jos akan kembalikan, tapi kana harus degarkan phi jos bicara dulu".
"Apa yang mau phi bicarakan?
"Phi tau kana anak pintar, tolong dengarkan phi jangan hanya kerena kesalahan satu orang, kana menghukum diri kana dan orang2 terdekat kana, kana tidak kasian sama mommy, mom kana sangat khawatir pada kana".
"Kana tidak pernah bermaksud membuat banyak orang khawatir, kana hanya merasa ada sesuatu di sini (kana nenunjuk ke arah hatinya) yang sakit, kana juga tidak tau kenapa ini rasanya begitu sakit".
"Phi jos akan membantu kana melupakan semua rasa sakit yang ada di dalam situ (jospun menunjuk ke arah hati kana)".
Kana menatap jos dengan penuh rasa kebingungan.
"Nah sekarang ceritakan pada phi jos, hal apa yang sekarang ingin kana lakukan?
"Sebenarnya kana ingin sekali bermain bola tapi kana takut".
"Kalau begitu bagaimana kalau besok phi jos akan aja kana bermain bola".
"Tidak,tidak kana tidak mau nanti pp marah pada kana".
Pp..! Apa itu mew.batin jos
"Dengarkan phi jos, mulai sekrang phi joslah yang akan jadi pp kana, phi jos tidak akan pernah melarang kana untuk melakukan apapun yang kana suka".
"Benarkan phi jos akan jadi pp kana".
"Tentu saja, dan mulai sekarang kana boleh pangil phi jos dengan pangilan pp, apa kana suka".
kana mengangguk dengan semangat.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Boy [end]
Cerita PendekAku kana umur 14 tahun aku sangat menyukai sosok pria dewasa dan tampan, "mew suppasit" dia tetanggaku dan kami berdua sangat rapat. Aku tidak mengerti apa itu arti cinta yang aku tau aku tidak ingin jauh darinya. Sampai suatu hari dia mempunyai se...