Tidak terasa sudah hampir 1 bulan Miki sekolah.
Miki pikir ia tidak akan nyaman bersekolah, tapi ternyata tidak juga. Sekolah Dasar tidak begitu buruk, ia masih bisa bermain walaupun memang sekarang sudah ada PR yang harus ia kerjakan.
Teman-teman sekelasnya pun menyenangkan, mereka meperlakukan Miki dengan baik. Khususnya Kinnosuke, apalagi Kinnosuke begitu nempel dengannya.
Mungkin...
Momen pertama masuk sekolahnya inilah yang jadi awal baik dari segalanya...
Miki masih ingat rasanya pertama kali naik sepedah dibonceng oleh Kakak SMA yang baik dan tampan, dan kata-kata penyemangatnya itu... Miki benar-benar merasa bahagia.
Siapa lagi kalau bukan Yuki.
Rasanya sangat nyaman bersama dengan lelaki itu.
Tapi sudah hampir 1 bulan sejak Yuki mengantarnya, mereka belum berbicara lagi satu sama lain.
Miki sering melihat Yuki, baik saat Yuki baru pulang sekolah, maupun saat Yuki pulang dari suatu acara bersama keluarganya. Ia sering mengintip dari jendela kamarnya, yang kebetulan mengarah langsung ke depan rumah Yuki. Tapi memang belum ada pembicaraan apapun diantara mereka, ia tahu betul seorang anak SMA seperti Yuki tidak akan mau mengobrol banyak dengan anak kecil sepertinya.
Alhasil, Miki hanya bisa memandang Yuki dari kejauhan.
"Miki-chan?"
Miki menoleh, mendapati Nanami, yaitu ibunya memanggil Miki.
"Iya bu? Ada apa?" Tanya Miki.
Nanami tersenyum, seolah mengerti putrinya sedang memikirkan sesuatu.
"Ingin bertemu dengan Yuki Oniichan?" Tanya Nanami.
Miki menghela nafas.
"Yuki Oniichan, dia baik sekali ya bu, aku jadi ingin bertemu lagi dengannya. Tapi memang dia mau ya ngobrol dengan anak kecil sepertiku?" Tanya Miki.
Nanami mengelus pelan puncak kepala Miki.
"Memang kenapa dengan putri kecil ibu? Nanti juga kau akan dewasa seperti Yuki. Dan tentu saja dia pasti mau mengobrol lagi denganmu, mungkin sekarang Yuki sedang sibuk. Kau tahu sekarang dia sudah kelas 3 SMA, sebentar lagi mau lulus. Jadi harus banyak belajar" ujar Nanami menjelaskan.
Miki mengangguk kemudian menunjukkan segaris senyum tipis pada ibunya.
"Ada apa ini?"
Hideki mendekat kepada Miki.
"Kau suka pada Yuki?" goda Hideki pada Miki.
"Ayah!" ujar Miki kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Hideki terkekeh kemudian memeluk Miki.
"Ayah bercanda, jangan malu begitu Miki. Ah iya, jika kau memang ingin bertemu lagi dengannya, kebetulan sekali Yuki besok akan ke rumah" ujar Hideki.
Miki pun kaget, dengan cepat melepas pelukan ayahnya.
"Ayah bercanda kan?!" ujar Miki kaget.
Hideki menggelengkan kepalanya.
"Tidak, besok dia memang akan kesini. Jadi jika Miki-chan memang rindu, besok langsung temui dia ya" ujar Hideki.
"Ayah!!" ujar Miki dengan semburat merah terlukis kedua belah pipinya.
Karena merasa sangat malu, Miki langsung berlari keluar kamar.
"Sayang, jangan menggoda Miki seperti itu" ujar Nanami pada suaminya.
Hideki terkekeh.
"Anak zaman sekarang tumbuh dengan cepat ya sayang" ujar Hideki masih terkekeh.
***
Miki duduk termenung, ia duduk di ayunan taman belakang rumahnya.
"Ayah ini... aku jadi malu..." gumam Miki sambil dengan tatapan yang mengarah keujung kakinya.
"Miki!"
Miki menoleh, dan mendapati seorang anak lelaki, dengan rambut acak-acakan dan gigi tidak rata tersenyum sangat lebar padanya.
"Kinnosuke?"
Kinnosuke, kemudian duduk disamping Miki.
"Kenapa melamun seperti itu?" Tanya Kinnosuke.
Miki menghela nafas.
"Apa menurutmu aku seperti sedang suka pada seseorang?" Tanya Miki.
Kinnosuke mengerutkan kening, seolah bingung dengan apa yang dikatakan oleh Miki.
"Suka? Suka apa maksudmu Miki?" Tanya Kinnosuke tidak mengerti.
Miki tersenyum kecut, ia sudah menduga bahwa Kinnosuke tidak akan mengerti apa yang dia bicarakan. Lagipula anak seumuran mereka, kebanyakan tidak akan mengerti akan hal ini. Ia sendiri pun belum sepenuhnya paham apa itu 'suka' seperti yang dikatakan oleh ayahnya tadi.
Miki yang bingung, dan malas memikirkan ini akhirnya membuat keputusan spontan khas anak sekolah dasar.
"Hmm bukan apa-apa! Mau beli es krim di toko swalayan?" ujar Miki beranjak dari ayunananya dan tersenyum pada Kinnosuke.
Kinnosuke tersenyum dan mengangguk mantap.
Alhasil mereka berdua pun keluar rumah, untuk membeli es krim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy Kiss
FanfictionApa jadinya bila Miki Honoka, seorang gadis berusia 17 tahun jatuh cinta pandangan pertama dengan seorang pria yang tak sengaja bertubrukan dengannya di Bus? dan telebih pria itu adalah seorang guru di Sekolahnya!. "Aku menyukaimu Furukawa sensei!"...