5

1K 70 8
                                    

Halooo Readers heheheh. Maafkan baru bisa lanjut lagi mengenai cerita ini, entah mengapa aku sedikit buntu ide sama cerita ini jadi ya telat update hehehe. Dan aku baru selesai UN jadi baru bisa ada waktu lagi buat update, makasih udah mau menunggu cerita ini hehehe, aku senang ternyata cerita ini disukai sama readers aku sempat gak akan update lagi tapi lihat responnya lumayan ya lanjut deh ya, karena kalian pasti penasaran sama lanjutannya ya aku lanjut deh :).  Maka itu jangan lupa vote dan komentarnya ya! itu jadi moodbooster bagi aku :). Karena FF ini baru minta perhatiannya ya jangan lupa votenya hehehe. Yaps! langsung aja buat yang udah kangen sama FF ini langsung aja chek it out!

____________________________________________________________________________________________________________________

YUKI POV:

Saat ini aku merasa sangat senang.....

Entah kenapa perasaan itu datang merayap di hatiku, sudah lama terakhir aku merasakan hal ini. Mungkin sudah sekitar 10 tahun yang lalu merasakan debaran seperti ini, dan akhirnya terulang kembali di usiaku yang sudah menginjak 27 tahun ini. Percaya atau tidak, ternyata ini benar-benar gila bukan? . Terlebih gadis yang membuatmu seperti ini adalah gadis berusia 17 tahun!.

Masih teringat saat gadis itu mencium pipi kananku tiba-tiba, dimana saat itu juga pikiranku kosong. Dan debaran jantungku berdetak semakin cepat, debaran yang sama yang dulu pernah kurasakan.

Dan debaran itu muncul.

10 tahun yang lalu, saat aku berusia 17 tahun dan gadis kecil itu berusia 7 tahun, disaat aku menggenggam tangannya. Desiran halus terasa di jantungku, awalnya bagaimana mungkin aku bisa merasakan hal itu pada anak kecil? Gadis kecil yang merupakan teman masa kecilku.

Dan bagaimana bisa aku tahu gadis yang mencium pipiku adalah orang yang sama dengan gadis kecil yang memegang tanganku erat?.

Alasannya........... karena aku baru sadar gadis yang mencium pipiku memiliki ciri-ciri yang sama dengan sang gadis kecil teman masa kecilku, saat kuperhatikan seksama terlebih saat kutahu dia bernama Miki Honoka. Langsung saja aku mengenali jika gadis ini sama dengan gadis kecil teman masa kecilku, aku menyadarinya saat gadis itu menubrukku di bus. Tak butuh waktu lama langsung mengenali gadis itu, ciri-cirinya sama tak ada yang berubah yang berubah hanya dia yang semakin cantik, jika dia dulu gadis yang lucu sekarang dia adalah gadis yang cantik. Selebihnya semua sama, Awalnya aku sempat berfikir bahwa mungkin saja hanya namanya yang sama namun ternyata..... apalagi disaat Okasan memintaku untuk menemaninya mengunjungi rumah sahabatnya akhirnya jelas sudah bahwa Miki Honoka yang mencium pipiku dan Miki Honoka yang menjadi teman masa kecilku adalah orang yang sama.

Miki Honoka.....

Gadis ini tak pernah aku lupakan, gadis yang selalu memenuhi ruang pikiranku yang terdalam. Selama ini tak pernah aku melupakan sosok gadis itu, bahkan saat dulu aku pindah dari Tokyo ke Kobe. Entah kenapa saat ini aku sudah gila karena memikirkannya.

Namun aku mengerti kenapa gadis itu tak ingat padaku...

Kejadian itu membuat dia tak akan ingat padaku, dan aku menyesal dulu tak bisa melindunginya.

Aku hanya berharap gadis itu akan mengenaliku dan mengingat masa itu, walau kemungkinannya kecil. Ya aku tak akan membuatnya mengingatku, aku hanya ingin ia ingat sendiri dan aku juga tak memaksanya mengingat masa yang sudah lama itu.

Terasa getaran di saku celanaku, dan kulihat ada sebuah message yang muncul di layar ponselku. Message ini dari Kakak perempuanku Yukari.

'Adikku! Bagaimana kabarmu? Bagaimana rasanya mengajar di almamatermu dulu? Menyenangkan? Aku harap kau senang mengajar disana xoxo. Ah bukannya disana kudengar ada anak itu kan? Dia sudah cantik Yuki! Kau pasti makin menyukai anak itu hahahaha'

Candy KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang