10 Tahun Kemudian
Miki Honoka POV
"Dokter Honoka! Ada pasien yang harus segera kau tangani! Dia pendarahan!" ujar seorang wanita dengan seragam perawat berlari kearahku.
Aku mengangguk mantap, lalu bergegas berlari menuju seorang lelaki yang terbaring sekarat di ruang IGD.
Kalian pasti bertanya apa yang aku lakukan disini, dan mengapa wanita itu memanggilku dengan sebutan 'dokter'.
Iya. Benar!.
Aku seorang dokter sekarang, dan aku sangat bersyukur bisa lulus dari fakultas kedokteran di Universitas Tokyo dengan mengambil spesialis penyakit dalam. Sudah hampir 1 tahun aku bekerja di rumah sakit ini. Aku sangat bersyukur aku bekerja di salah satu rumah sakit ternama di kota Tokyo.
***
Setelah kurang lebih setengah jam menangani pasien yang pendarahan, akhirnya aku berhasil untuk istirahat. Aku pun segera menuju kantin untuk mengambil makan siangku.
"Pasien mendadak lagi Honoka-san?"
Aku pun terkekeh lalu duduk di sebelah lelaki yang memanggilku tadi, dia adalah seniorku di kampus kak Tomo, atau nama lengkapnya Tomoyuki Hiroshi.
"Kak! Lelah sekali!" keluhku dengan wajahku yang langsung aku daratkan pada meja.
"Kau sudah berusaha Honoka! Sekarang makanlah! Bukankah sebentar lagi jadwal praktik soremu?" ujar kak Tomo.
Aku pun mengangguk, dan buru-buru memakan makananku. Ya siapa tahu saja setelah ini ada panggilan dadakan lagi, walaupun aku harap jangan dulu. Karena aku pikir aku butuh bernafas dulu sejenak.
Beginilah kehidupanku setelah menjadi dokter.
Setelah menamatkan S1 kedokteran selama 6 tahun, aku harus melanjutkan spesialis selama 3 tahun dan barulah aku bisa secara resmi bekerja menjadi dokter di rumah sakit ini. Setelah aku pikir-pikir hidupku sekarang semakin sibuk dan runyam saja, sering sekali aku terlambat untuk makan, tidur bahkan...
Eum...jarang mandi
EHEHEHEHE
Jangan tertawa, aku seperti ini karena memang sangat sibuk!
Terlebih setelah bekerja aku baru sempat mandi setelah tengah malam, dan kalau tidak kuat ya langsung SKIP saja daripada sakit? Dokter kan harus menjaga diri sendiri sebelum orang lain!
Meski begitu aku tidak menyerah dengan jalan yang aku ambil. Aku sangat menyukai kedokteran, dan jika diingat-ingatlagu aku yang dulu mungkin tidak akan tahu bahwa ia bisa jadi dokter.
Mengingat dulu aku sangat payah dalam belajar hahahaha
Oleh karena itu aku tidak akan menyia-nyiakan apa yang sudah kuperoleh.
"Kak Tomo enak sekali setelah ini bisa pulang ke rumah ya?" ujarku disela-sela makan.
Kak Tomo tertawa lalu mengangguk.
"Ya begitulah, akhirnya setelah seminggu bekerja aku bisa pulang juga. Aku ingin pergi ke Sauna, kau tahu badanku sudah seperti lem saat ini" candanya.
"Benarkah? Berarti setelah aku mendapatkan jadwal pulang aku harus ke sauna juga!" ujarku.
"Kau jangan ke Sauna! Pergilah ke klinik kecantikan! Lihat wajahmu sudah ditaburi biji wijen!" ledeknya.
Aku pun men yentuh bintik-bintik merah di dagu dan keningku, padahal aku sudah berusaha sebisa mungkin melupakan jerawat ini karena membuat moodku jadi hancur tapi kare si Tomo ini aku jadi kesal lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy Kiss
FanfictionApa jadinya bila Miki Honoka, seorang gadis berusia 17 tahun jatuh cinta pandangan pertama dengan seorang pria yang tak sengaja bertubrukan dengannya di Bus? dan telebih pria itu adalah seorang guru di Sekolahnya!. "Aku menyukaimu Furukawa sensei!"...