Di hari Minggu yang cerah dan serta matahari yang mulai keluar dari tempat pesembunyiannya sedikit-demi sedikit mulai menampakan sinarnya.
Miki pun membuka perlahan sejenak sepasang matanya yang bulat, ia mengerti ini adalah hari libur. Ya Ini adalah hari MINGGU, ia pun melirik jam beker dipinggirnya untuk memastikan pukul berapa sekarang.
"Pukul 6 pagi hoaaam" ujarnya sambil menguap.Kentara sekali gadis ini masih terlihat sangat mengatuk, biasanya di hari ini dan pada jam-jam segini Miki belum bangkit dari pulau kapuknya yang indah. Namun mengingat Ibunya mengatakan bahwa kawannya dan jangan lupa anaknya juga akan kemari.
Mau tak mau ia harus membantu Ibunya untuk mempersiapkan segala hal untuk menyambut sang tamu. Miki segera bergegas mandi dan berpakaian rapih namun tetap sederhana, ia memakai t-shirt warna belang putih hitam dengan overall rok mininya dan mencepol rambutnya serta memberikan seulas bedak dan lipgloss pink pada bibirnya.
"Tidak buruk juga" ujarnya sambil tersenyum lalu bergegas turun ke lantai bawah."Ibuu ada yang bisa aku bantuuu??" ujar Miki sambil berlari menghampiri Ibunya.
"Woaah siapa gadis cantik ini?? Ahahaha tidak biasanya kau bangun pagi di hari minggu?" Tanya Ibunya sambil terkekeh dan membelai puncak kepala Miki.
"Kau bilang kawanmu akan datang. Bukankah kau memintaku untuk menemanimu menemui kawanmu itu??" ujar Miki sambil terkekeh.
"Ah ternyata kau masih ingat juga ahahaha. Iya dia akan datang, jam 08.00 dia akan kesini. Ah kau mungkin tidak kenal dengan kawan ibu ini ya?" Tanya Ibunya.
"Tidak aku tak kenal. Kau bisa menceritakannya?" Tanya Miki dengan penuh harap.
"Setelah kau membantu Ibu menata gelas dan piring ke meja makan serta membantu menyiapkan ayam panggang itu. Ibu akan ceritakan" ujar Ibunya Miki.
"Baiklah Ibu!" ujar Miki sambil memberikan hormat dengan meletakan tangannya sepeti posisi orang hormat.
Ibunya terkekeh melihat putrinya begitu bersemangat di minggu pagi yang cerah ini.
Setelah 1 setengah jam bersiap-siap, akhirnya semua persiapan selesai.
Miki dan Ibunya sedang duduk di sebuah kursi ruang tamu, Miki benar-benar ingin mendegarkan cerita Ibunya soal kawan lamanya ini."Begini Miki-chan....dulu Ayahmu dan Aku punya kawan. Ya sahabat dekatlah, namanya Furukawa Takuma dan Aikawa Mirae. Mereka berdua adalah sahabat aku dan Ayahmu dari SMP sangat dekat, hingga kami sudah menikah juga. Kami masih berhubungan dekat dengannya..."
"Lalu kenapa baru berhubungan lagi? Kenapa sampai putus hubungan?" Tanya Miki.
"Bukan putus hubungan dengarkan dulu sampai selesai ya. Dulu mereka sempat tinggal di Tokyo, ya satu wilayah dengan kita Miki. Kau tahu rumah disebelah Kinnosuke? Itu dulu adalah Rumah mereka. Kita dulu sering main kesana mereka juga sering, ah kau sih masih kecil ya. Dulu kau masih umur...hm...yasudahlah kau dulu masih kecil wajar kalau tak ingat. Dulu kau sering main dengan anak mereka, meski kalian beda umurnya jauh tapi kau sering main dengannya. Dulu saat mereka pindah ke Kobe, kau sampai nangis-nangis ingin ikut dengan anak mereka ahahahaha. Tapi mereka saat ini pindah lagi ke Tokyo, untuk melanjutkan perusahaan utamanya disini. Dan mereka akan mengunjungi kita lagi, Ah... aku penasaran pasti Yuki-kun sudah tampan ya. Apa dia masih ingat denganmu Miki? Ah kau juga tak ingat dengannya bukan? Ahahahaha" ujar Ibunya sambil tertawa.
Miki masih memikirkan yang ibu ceritakan tadi,
'Aku? Main dengan seseorang dulu? Selain Kinnosuke? Apa ibu hanya mengarang? Tapi kenapa taka da kenangan yang hinggap di kepalaku soal anak yang ibu bicarakan? Dan tunggu tadi anak yang ibu bicarakan namanya siapa YUKI??! Tidak mungkin dia kan?' pikir Miki sambil menganggukan kepala pasti dengan masih memikirkan cerita ibunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Candy Kiss
FanfictionApa jadinya bila Miki Honoka, seorang gadis berusia 17 tahun jatuh cinta pandangan pertama dengan seorang pria yang tak sengaja bertubrukan dengannya di Bus? dan telebih pria itu adalah seorang guru di Sekolahnya!. "Aku menyukaimu Furukawa sensei!"...