"Aku merindukanmu"
Seketika tubuh Miki membeku, Yuki membalikan tubuhnya terlihat tatapan Miki yang sulit ter artikan.
"Jangan"
"Apa?"
"Jangan merindukanku" ujar Miki.
"Mengapa? Apa selama ini kau tidak-"
"Ya"
Miki menghela nafas, kemudian melepaskan tangannya.
"Aku tidak merindukanmu, jadi jangan pernah mengatakan itu lagi" ujar Miki.
Yuki pun menatap nanar tubuh Miki yang menjauh, melihat punggungnya yang menjauh, entah mengapa membuatnya sedih.
Gadis itu...
Apakah benar-benar sudah melupakannya?
Meski seumur hidupnya ia habiskan merindukan gadis itu.
Yuki tidak menampik bahwa pertemuan pertamanya dengan Miki siang tadi seolah-olah menghidupkan denyut hatinya yang telah mati. Miki yang sangat cantik dengan jubah putihnya, wajahnya yang ceria dan rambut panjangnya yang bergelombang membuatnya kembali bernafas setelah sekian lama.
Selama 10 tahun Yuki sudah menghabiskan hidupnya, dan menyerahkan semuanya pada yang kuasa. Ia menerima bahwa Miki hanya akan menjadi kenangan dalam hidupnya, oleh sebab itu setelah pernikahannya ia memutuskan untuk pergi ke Amerika bersama Nana. Sehubungan dengan mengurus cabang perusahaannya dan juga karir aktris Nana yang sudah mulai dikenal internasional.
Saat itu ia benar-benar sudah menyerahkan segalanya...
Sampai pada detik ini, pertemuannya dengan Miki seolah menyadarkannya...
Akan sebuah pertanyaan..
Apakah Miki hanya akan jadi episode kehidupannya? Jika begitu kenapa semesta harus mempertemukan mereka kembali? Dan ada apa dengan perasaan ini?.
'Aku mencintaimu, aku sudah memutuskan untuk melepaskanmu walau seumur hidup akan mencintaimu. Namun jika seperti ini? Aku tidak yakin, karena aku ingin memelukmu selamanya dan menguncimu dalam kehidupan bersamaku untuk sekarang dan seterusnya'.
***
"Apa kau baik-baik saja Nana-san?"
Nana mengangguk melekungkan senyuman.
"Iya, setelah tidur beberapa jam aku merasa baikan" ujarnya.
"Kau itu koma seharian, dan ini sudah jam 12 siang" ujar Yuki mengingatkan.
Nana mengerucutkan bibirnya.
"Apaan sih! Koma itu sama seperti tidur tahu!" ujar Nana.
"Ah! Aku benar-benar khawatir pada Nana-san!" ujar Miki frustasi.
Nana pun menepuk pundak Miki.
"Kau ini! Aku baik-baik saja! Lihat? Besok juga sudah bisa pulang!" ujar Nana.
"Kau ini masih harus di rumah sakit setidaknya sampai nanti hari senin" ujar Yuki.
"Sayang! Kalau seperti ini kita tidak bisa makan malam bersama!" protes Nana.
Yuki menghela nafas.
"Kita bisa lakukan itu nanti, yang penting kau sehat dulu" ujar Yuki.
"Tapi nanti itu kapan? Kau tahu aku tidak suka menunda!" ujar Nana.
"Setelah kondisimu membaik, ayo kita lakukan itu. Lagipula Miki tidak akan keberetan kan?" ujar Yuki yang secara tidak langsung menanyakan kesanggupan Miki.
![](https://img.wattpad.com/cover/41889382-288-k849003.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy Kiss
FanfictionApa jadinya bila Miki Honoka, seorang gadis berusia 17 tahun jatuh cinta pandangan pertama dengan seorang pria yang tak sengaja bertubrukan dengannya di Bus? dan telebih pria itu adalah seorang guru di Sekolahnya!. "Aku menyukaimu Furukawa sensei!"...