23

98 9 4
                                    

Miki kebingungan, dengan situasi ini. Tidak tahu juga harus melakukan apa.

"Sensei! Apa kabar? Sedang apa disini?" ujar Kinnosuke melambaikan tangan sambil berteriak.

Membuat Miki berkali-kali merubah pose tangannya guna menutupi wajah. Miki sangat malu, bisa-bisanya Kinnosuke berteriak di tempat umum. Terlebih ini Rumah Sakit tempat ia bekerja.

Mau ditaruh dimana mukanya?.

Yuki pun berjalan mendekati Miki dan Kinnosuke.'

"Baik, bagaimana kabarmu?"

"Aku?" tunjuk Kinnosuke.

Yuki mengangguk.

"Yap! Aku sehat! Sensei sedang apa disini? Sudah lama sekali tidak bertemu!" ujar Kinnosuke ceria seketika memeluk Yuki,

Yuki pun tersenyum, sambil menepuk-nepuk punggung Kinnosuke.

"Istriku sakit, dia dirawat disini. Hey kau sudah besar rupanya ya? Kemarin kulihat masih bocah SMA ingusan" ujar Yuki.

"Hahaha apaan nih sensei mengejekku!" ujar Kinnosuke. Kinnosuke sesaat melihat Miki lalu kemudian Yuki.

"Sensei mau makan bersama?"

Miki sesaat membulatkan matanya, tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Hah? Apa?!" ujarnya kaget.

Yuki juga sesaat tertegun dengan ajakan Kinnosuke, terlebih dengan adanya Miki yang terlihat canggung saat menatapnya. Awalnya ia ingin langsung menolak, namun entah mengapa melihat Kinnosuke yang memeluk pinggang Miki begitu erat ada rasa yang tak dapat digambarkan dan membuatnya ingin menyelidiki sejauh mana hubungan mereka.

"Aku ikut" ujar Yuki.

"Kau tidak perlu memaksakan diri, nanti Nana sendiri disana" ujar Miki.

"Nana kedatangan orangtuanya, dan aku lapar. Jadi aku tidak boleh ikut?" tanya Yuki.

"Bicara apa kau ini sensei? Tentu saja boleh! Miki kau jangan begitu! Biar bagaimanapun dia ini guru kita, sudah lama juga aku tidak bertemu dengannya. Boleh ya dia makan bersama kita?" bujuk Kinnosuke.

Miki menghela nafas.

"Baiklah. Lagipula pasti akan menyenangkan" ujar Miki sambil tersenyum.

***

"Wah memang enak sekali ya! Makan daging memang yang terbaik!" ujar Kinnosuke yang memegang perutnya karena kebanyakan makan yakiniku.

"Memang disana kau tidak makan itu hah?" ujar Miki sambil memasukan beberapa daun selada pada mulut Kinnosuke hingga ia tidak bisa bicara.

Yuki yang melihat itu tertawa, ia tidak menyangka Miki punya hubungan yang baik dengan Kinnosuke bahkan kelewat baik.

"Kalian yakin, kalian pacaran?" Tanya Yuki.

Miki mengangguk.

"Kami pacaran kok! Udah 10 tahun malah! Ya kan?" ujar Miki menyikut Kinnosuke.

Kinnosuke hanya mengangguk, karena sedang sibuk mengunyah daun selada yang dimasukan Miki ke mulutnya.

"Kalian lucu sekali" ujar Yuki sambil tertawa.

"Harusnya sensei bilang romantis bukan lucu" ujar Miki.

Yuki merasa asing saat Miki, ikut-ikutan memanggil dirinya dengan sebutan 'sensei' mungkin karena ada Kinnosuke jadi ia ikut-ikutan panggil seperti itu.

Candy KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang