YUKI POV:
"Miki Honoka" panggilku saat melihat gadis berambut panjang dengan mata bulat berjalan keluar dari gedung Sekolah.
Kulihat dia terkejut saat aku ada di depannya, dan entahlah wajahnya juga memerah. Dia benar-benar manis.
Eh tapi tunggu siapa yang ada di pinggirnya, kulihat seorang anak lelaki dengan seragam yang berantakan.
"Yuki-kun" ujarnya tak percaya dengan aku yang ada di depannya saat ini.
"Hai Honoka" ujarku tersenyum.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Miki lagi. Yaampu tentu saja itu adalah pertanyaan yang bodoh, 'mengapa aku ada disini?' tentu saja untuk menjemputmu.
"Ayo ikut aku" ujarku kemudian meraih tangan Miki, namun sepertinya ada yang menepis tanganku. Aku yakin itu bukan Miki.
"Oh Furukawa Sensei, kau mau membawa Miki kemana? Apa hubunganmu dengan Miki-chan?" tanya lelaki yang berpakaian berantakan...hmmm....dia siapa ya aku tak ingat anak ini. Namun sepertinya aku pernah melihatnya disuatu tempat.
"Bukan urusanmu anak kecil, aku ada urusan dnegan anak ini berkaitan dengan nilainya yang buruk terutama di pelajaranku" ujarku pada anak lelaki itu.
Anak lelaki itu kaget sehingga mulutnya terbuka sempurna, mungkinkah ucapanku keterlaluan? Ah aku rasa tidak.
"Anak kecil? Sensei tak ingat nama saya?" tanya anak lelaki itu lagi.
"Memang kau siapa? Maafkan aku, nama murid-murid di Tonan banyak sekali. Jadi aku kesulitan menghafal nama, namun jika wajah sih aku kenal. Yang jelas kau sekelas dengan anak ini" ujarku sambil menunjuk Miki.
Sedangkan yang aku tunjuk malah mengerucutkan bibirnya, apa dia kesal ya? Dia sungguh manis jika seperti ini.
"Iya saya memang teman sekelas Miki sensei, saya Kinnosuke Takegawa. Harap mengingat nama saya sensei" ujar anak yang bernama Kinnosuke itu langsung membungkuk 90 derajat ke arahku.
"Ah baiklah aku akan mengingatmu, ayo!" ujarku memegang tangan Miki.
"Kinnosuke mata ashita- sampai berjumpa besok" ujar Miki tersenyum cerah kearahnya, cih entah kenapa melihatnya tersenyum seperti itu pada anak itu membuatku kesal.
"Ayo" ujarku menarik tangan Miki, Miki pun mengekoriku.
Ia pun duduk disebelahku, dan aku pun dengan senang hati memasangkan seatbelt di kursinya.
"Padahal kau tak perlu melakukannya" ujar Miki menunduk, aku yakin sekali dia sedang menyembunyikan wajahnya karena wajahnya yang memerah.
"Bagaimana mungkin aku tak melakukannya? Aku tak ingin terjadi sesuatu padamu" ujarku tersenyum sekilas kemudian menyalakan mobil.
Setelah hampir 10 menit di jalan raya, suasana bahkan terasa canggung di mobil ini. Tak ada yang membuka pembicaraan terlebih dahulu, aku berharap Miki lah yang akan membuka pemicaraan ini mengingat dia termasuk gadis yang cerewet. Namun nyatanya sampai 10 menit ini belum ada kata-kata yang keluar dari bibirnya.
Apa aku harus aku yang membuka duluan?.
Aku pun melirik ke sebelahnya sekilas, entah kenapa gadis itu terlihat gugup disampingku. Atau hanya perasaanku saja?.
"Miki" ujarku akhirnya membuka pembicaraan karena tak tahan dengan suasana hening yang menyiksa.
"Ah iya?" ujar Miki kemudian tersenyum padaku.
Senyum itu...
Aku menyukai cara gadis itu tersenyum, dia memiliki senyuman yang hangat persis seperti ibu dan kakak perempuanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy Kiss
FanfictionApa jadinya bila Miki Honoka, seorang gadis berusia 17 tahun jatuh cinta pandangan pertama dengan seorang pria yang tak sengaja bertubrukan dengannya di Bus? dan telebih pria itu adalah seorang guru di Sekolahnya!. "Aku menyukaimu Furukawa sensei!"...