25 [Flash Back Series 1]

65 6 9
                                    


17 years ago...

Miki menalikan sepatunya dengan teliti, sambil mengingatkan dirinya bahwa ia jangan sampai terjatuh lagi karena sepatu.

"Kau sudah siap?"

Miki menoleh dan mendapati seorang lelaki pertengahan 30 an tersenyum padanya.

"Sebentar lagi Ayah, aku tidak mau jatuh lagi karena ini" ujar Miki sambil menunjuk sepatunya.

Hideki Honoka, Ayah Miki, tersenyum sambil menepuk pundak putrinya.

"Itu sudah benar, kamu memang hebat Miki! Sekarang Ayah bisa antar kamu ke sekolah kan?" Tanya Hideki.

Miki mengangguk.

"Kalian, hati-hati diperjalanan ya" ujar Nanami, Ibu Miki.

"Iya ibu!" ujar Miki tersenyum cerah

"Tentu sayang, kami pergi dulu ya" ujar Hideki.

Miki dan Ayahnya pamit, kemudian keluar dari rumah. Tak disangka, seorang lelaki berseragam SMA juga keluar dari rumahnya. Bersamaan dengan mereka.

"Oh! Kak Yuki!" ujar Miki ceria.

Hideki menoleh pada putrinya, kemudian mengalihkan tatapannya pada Yuki. Yuki yang menyadari itu pun segera menghampiri mereka sambil memberi hormat.

"Selamat pagi pak," ujar Yuki, sesaat kemudian ia tersenyum sambil menatap Miki "Halo Miki, mau pergi sekolah?" Tanya Yuki.

"Iya! Kak Yuki juga ke sekolah! Wah kita sama!" ujar Miki bersemangat.

Yuki tersenyum, setiap kali melihat Miki ia selalu merasa senang. Anak itu membawa energi positif kemanapun ia pergi dan berefek pada orang-orang di sekitarnya yang merasakan energi tersebut.

Ponsel disaku celana Hideki bergetar, ia pun segera menjawabnya sambil sedikit berbisik. Setelah beberapa saat ia menjawab panggilan tersebut, Hideki pun menatap Miki dengan tatapan penyesalan.

"Miki, maafkan Ayah. Sepertinya Ayah tidak bisa mengantarmu hari ini, karena Ayah harus segera ke rumah sakit. Ada pasien gawat darurat yang butuh bantuan Ayah, apa kamu tidak apa-apa ke sekolah sendiri? Maafkan Ayah ya sayang" ujarnya kemudian memeluk Miki.

Miki tersenyum.

"Tidak apa-apa Ayah, aku bisa sendiri. Aku kan sudah besar" ujar Miki.

Hideki yang merasa khawatir itu kemudian melirik Yuki di sebelahnya.

"Eum..nak, apa kau bisa mengantar putriku ke sekolah? Aku tahu ini memberatkanmu, karena kau juga sama akan sekolah, tapi aku khawatir kalau dia harus ke sekolah sendiri. Ini adalah hari pertamanya ke sekolah. Kau mengerti kekhawatiranku kan nak?" ujar Hidek memohon.

Yuki berpikir sejenak, jika ia mengantar Miki memang benar ia akan terlambat. Karena jarak sekolahnya dan sekolah Miki cukup jauh, tapi jika tidak diantar apalagi dengan pekerjaan Ayah Miki yang sangat penting ini ditambah Miki yang masih kecil untuk mengingat jalan pulang maka tidak ada pilihan lain, selain mengantar Miki sekolah.

"Tidak masalah pak, saya akan mengantar Miki ke sekolah" ujar Yuki.

Miki mengerutkan keningnya.

"Tapi kan Kak Yuki nanti jadi terlambat! Aku bisa sendiri kok!" protes Miki.

Yuki tersenyum, kemudian berjongkok dan menyetarakan tingginya dengan Miki.

"Sekali ini tidak apa-apa, lagipula aku mau lihat kau masuk sekolah" ujar Yuki sambil tersenyum, menatap penuh kedua bola mata jernih dihadapannya.

Candy KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang