Park Jihoon seorang presiden mahasiswa yang terkenal dengan keramahannya yang selalu tersenyum hingga membuat hampir seluruh mahasiswa/i kampus jatuh cinta padanya.
Tak hanya itu, ia juga rendah hati, suka menolong, rajin menabung, halah intinya sem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Hyunsuk terbangun lebih cepat dari biasanya. Dilihatnya tangannya digenganggam Jihoon yang masih terlelap. Entah jam berapa mereka berdua tidur setelah pertengkaran tadi malam. Hyunsuk langsung bangkit dengan melepas tangan Jihoon, ia langsung mandi dan keramas. Mendinginkan kepalanya yang sebelumnya terasa seperti mau pecah.
Setelah bersiap, Hyunsuk langsung pergi ke agensi, tanpa membangunkan Jihoon. Hyunsuk malas melihat Jihoon untuk pagi ini. Biarkan dia tenangkan diri sebentar. Jika dia membangunkan Jihoon sekarang pasti Jihoon menahannya untuk pergi dan memaksanya untuk berbicara saat itu juga.
Saat sampai agensi, baru saja kakinya memasuki lobby namun di hadapannya sudah berdiri seseorang. Teman lama Hyunsuk yang juga teman Changbin.
"Ngapain?"
"Kita harus ngomong, ke ruangan lo langsung aja"
Tangannya di tarik temannya itu langsung dan menuntunnya ke ruangan Hyunsuk, tampaknya perempuan itu udah paham betul seluk beluk atau tata letak dari gedung ini.
Saat mereka baru masuk ruangan Hyunsuk, Hyunsuk langsung duduk di kursinya, sedangkan perempuan itu memilih duduk di sofa sebrangnya.
"Gimana pacaran sama brondong?"
"Lo kesini cuma mau nanyain itu?" tanya Hyunsuk setelah ia berdecak malas
Perempuan itu terkekeh, sensi sekali Hyunsuk saat ini, pikirnya
"Ga nyangka gue lo sama brondong sekarang, gimana? Enak ga?" tanyanya lagi sambil menaik turunkan kedua alisnya menggoda Hyunsuk
Hyunsuk memutar bola matanya, memilih untuk tak menanggapi itu.
"Gue di jodohin, Suk" ucapnya mengalihkan pembicaraan saat ia lihat Hyunsuk tak mau membahas hubungannya.
Kali ini Hyunsuk yang tertawa, "Selamat lah. Gimana?"
"Ya biasa, acara perjodohan berkedok makan malam keluarga di tempat makan tertutup. Lo tau kan Resto China di Mandala?"
Hyunsuk menangguk, tempat itu memang sudah terkenal dengan ruangan yang di khususkan untuk pertemuan penting atau sebagainya, karena memiliki ruang masing-masing untuk setiap mejanya. Singkatnya, itu bisa dijadikan tempat privasi untuk bertemu tanpa di lihat orang lain.
"Gue ga nyangka seorang Hana bisa gak terpikirkan kesana saat tau tempatnya disitu?"
"Awalnya gue biasa aja sih, toh emang orang tua gue kadang suka random, yauda ngikut aja. Lumayan manatau gue dapat bahan, gue bawa kamera sekalian" jelasnya setelah itu tertawa kecil sedang Hyunsuk megangguk-anggukan kepalanya setuju.
