1. Last love------
Sudah satu tahun mereka menjalankan hubungan, sudah pasti selalu ada bumbu pemanis dalam hubungan mereka. Entah pertengkaran yang tidak penting, seperti disaat Chika bertanya siapa yang lebih cantik dirinya atau Ryujin. Dan Vivi menjawab bahwa Ryujin yang lebih cantik. Atau bahkan disaat Vivi tidak sengaja menyenggol Chika yang sedang mengenakan eyeliner. Atau bahkan perdebatan karena tidak satu fikiran.
Selama satu tahun benar apa yang dikatakan teman-teman Vivi saat itu. Chika benar-benar di treat like a queen. Di perlakukan layaknya ratu, hingga saat terdapat debu di jalan pun Vivi tiup hingga hilang. Padahal Chika mengenakan alas kaki. Ah tidak, itu berlebihan sepertinya.
Selama bersama Vivi, Chika selalu merasa aman. Dunia ini sangat menyeramkan jika tidak ada Vivi disisinya. Seperti itulah kira-kira slogan hidup Chika saat ini.
Banyak pencapaian yang Vivi raih. Mulai dari membangun panti asuhan, membeli mobil bmw impiannya. Dan terakhir, rumah megah bak istana yang sudah berhasil Vivi miliki, ia sudah memenuhi permintaan adiknya. Tapi dirinya hanya sesekali mengunjungi rumah itu, karena ia takut.
Pernah saat itu, dirinya sedang berdua bersama Chika di rumahnya. Dan disaat Vivi sedang bersantai di ruang tengahnya, tiba-tiba ada yang melempari dirinya mengenakan bola kecil. Ia fikir itu Chika padahal Chika sedang pergi keluar mengambil pesanan makanannya.
Alhasil ia sedikit trauma.
"Mau langsung pulang? atau mau jalan dulu?" tanya Vivi di dalam mobil. Karena kini Chika sudah kelas sebelas, jadi sudah bisa pulang pergi tidak perlu bermalam di asrama. Selain menjadi influencer Vivi juga mempunyai kerja sampingan, yaitu menjadi supir pribadi Chika.
"Mau beli boba dulu, boleh ngga?" Chika menjawabnya dengan pertanyaan.
"Boleh dong. Mau Xiboba? street boba? chattime? kopi kenangan? atau apa?"
"Street boba aja deh." Vivi pun mengangguk dan menyalakan mesin mobil. Lalu melajukan mobilnya menuju kedai street boba untuk membeli keinginan kekasihnya.
–––
Anak kecil nan imut, dengan rambut yang cepak dan poni berjejer di jidatnya tiba-tiba bersemangat saat mendengar kedatangan seseorang. Ia berlari menuju pintu kala mendengar suara yang familiar baginya.
Vivi membuka pintu rumahnya sambil menenteng keresek yang berisi minuman yang ia dan Chika beli tadi.
"Kak pipiiii, yeyyyy." anak itu langsung memeluk kaki Vivi kala Vivi masuk kedalam rumahnya. Ia selalu menyambut, saat Vivi baru sampai di rumahnya. "Ta cika mana?" tanya nya saat tidak melihat keberadaan Chika.
"Ya ka Chika di rumah nya dong." jawab Vivi sambil mengelus puncak kepala anak kecil itu. "Tebak kak Vivi beli apa?" ia mensejajarkan tubuhnya dengan anak kecil yang ada di hadapannya.
"Eskim!" jawab anak itu dengan semangat. Namun seketika wajahnya murung saat mendapat gelengan dari Vivi. "Toy!" jawab nya lagi.
"No no." Vivi mengacungkan jari telunjuknyq lalu ia gerakan ke kanan dan kekiri. "Tadaaa." Vivi langsung memperlihatkan street boba nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate
Teen FictionKebahagiaan selalu menyelimuti sepasang kekasih yang kali ini sudah resmi. Betapa bahagianya Chika yang akhirnya bisa mendapatkan Vivi. Dan betapa beruntungnya Vivi bisa mendapatkan kekasih se sempurna Chika. Dalam menjalin hubungan sudah pasti terd...