FATE | 25

596 54 36
                                    

25. Selesai












Kabar duka pesawat hilang kontak sudah menyebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kabar duka pesawat hilang kontak sudah menyebar. Setelah menunggu beberapa jam, di pagi hari muncul berita yang sangat memilukan.

Pesawat airbus telah ditemukan namun dengan keadaan sudah jatuh di perairan.

"Apa? sana keluar. Aku mau tidur, masih ngantuk ini masih pagi." ucap Mira bergetar saat Zidan mengajak Mira untuk pergi ke bandara.

"Ngga akan ke bandara?" tanya Zidan lembut sambil memegang kedua tangan Mira.

"Ngapain? mau keluar negeri?" kekeh Mira dengan air matanya yang mulai mengalir.

"Vivi sayang...ayo kita liat kebenar—"

"NGGA! Vivi udah di Jepang!" teriak Mira. "Vivi udah di kampusnya!"

Zidan langsung mendekap menenangkan gadis yang berteriak tadi. "Iya...Vivi udah di Jepang. Udah yaa jangan teriak, maaf." Mira terus menangis pikirannya terus menentang dengan apa yang sudah ia dengar dan lihat.

Di bandara, suara tangis dan jeritan saling bersahutan. Suara ini sangat memilukan bagi semua orang yang mendengarnya. Suara-suara itu pastinya berasal dari keluarga yang merupakan korban penumpang pesawat airbus A320.

Zee, Ashel, Adel, Flora, Dey, dan Oniel berlari mencari keberadaan Vino dan Gladwin di bandara.

"Gimana om?" tanya Zee to the point. Vino dan Gladwin langsung menghadap sumber suara. Mereka bisa melihat bagaimana wajah cemas teman-teman Vivi.

Baru Vino akan menjawab, Kezia, Jinan, dan Cindy pun datang menghampiri. Mereka juga baru sampai di bandara. "Vivi ngga naik pesawat itu kan om?!" tanya Kezia dengan nada bicara yang sedikit tinggi.

"Vivi...naik pesawat itu." semuanya terdiam mencerna keadaan yang baru saja terjadi, hingga mereka bergerak mengambil kertas yang di sodorkan oleh Vino.

Semuanya langsung lemas kala melihat nama Vivi tertera di daftar penumpang pesawat airbus A320.

"Pesawat udah ditemuin, dan ngga ada yang selamat."

"Ngga! gaa mungkin! Vivi bukan naik pesawat itu!" Kezia langsung berteriak. "Zee ini ngga mungkin kann?! iya kan?!! ini cuman mimpi kan?!" Kezia mengguncang tubuh Zee yang ada di hadapannya.

Sedangkan Zee hanya bisa diam menunduk dan menangis. Ia menghempas tangan Kezia dan langsung duduk di salah satu kursi bandara dengan mengusap wajahnya dengan kasar.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang