FATE | 17

344 52 10
                                    

17. Campina eskrim campina











Esok hari sudah pembagian rapot semester 1, hasil mereka belajar satu semester akan segera ada hasilnya, dan libur semester pun akan segera tiba.

Kesibukan dan kefokusan kelas dua belas pun akan meningkat. Waktu belajar mereka pun seharusnya meningkat agar mereka bisa masuk kampus impiannya masing-masing.

Di balkon rumah terdapat dua gadis yang sedang menikmati sejuknya angin malam. Vivi, baru saja mendengar cerita Kezia yang membuat Vivi semakin tidak tega jika membiarkan Kezia sendirian.

Kezia bercerita dari awal sang ibu yang di diagnosa gagal ginjal dan di perlakukan tidak baik oleh ayahnya hingga Kezia dan Chelsea di usir oleh ayahnya sendiri.

Jika kalian bertanya kemana sedari kecil kakek dan neneknya tidak pernah memperkenalkan keluarga lain pada mereka. Jadi, semenjak kakek, nenek dan ibunya meninggal lalu diusir oleh sang ayah Kezia hanya tinggal berdua dengan Chelsea. Tapi, karena Chelsea pun sudah pergi meninggalkan dirinya jadi ia kini hanya tinggal seorang diri.

"Lu jangan pernah ngerasa sendiri yee, disini ade gue. Kalau mau cerita ya cerita aje jangan sungkan, daripada dipendem terus stres kan repot eitsss ga kena." Vivi menghindar kala tangan Kezia hendak memukul. "Denger dulu Tejo jangan nabok dulu ye. Pokonya lu juga bisa minta tolong apa pun sama gue. Bukan gue doang, lu juga bisa minta tolong temen-temen gue. Kalau mereka bisa mereka pasti bantu."

"Syutttt jangan ngomong." Vivi menyimpan telunjuk nya di depan mulut Kezia. "Gue ngantuk mau balik kamar, dah." ia langsung pergi begitu saja meninggalkan Kezia yang masih diam di balkon.

Kezia menggeleng sambil terkekeh. Entah perasaannya saja entah bagaimana, belakangan ini perlakuan Vivi sedikit manis dari biasanya. Perlu di garis bawahi, hanya sedikit ya.

Karena angin malam semakin terasa, ia pun akhirnya masuk kedalam kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya.



–––



Hari ini sekolah terlihat sangat ramai, karena hari ini banyak orang tua siswa yang berdatangan untuk mengambil rapot anaknya. Dan para siswa menunggunya di depan kelas.

"Kak Chika! aku dibeliin banyak peremen sama eskerim sama kak Ashel!" girang Christy yang baru saja balik dari kantin bersama Ashel. "Tadi ada kak Pipi tau sama adenya ih lucu banget, ganteng lagi. Kalau aku pacaran sama adenya kak pipi kayaknya cocok deh kak."

Teman-teman Chika melongo mendengar perkataan Christy. "Buset ade lu Chik." ucap Eli menggelengkan kepalanya. "Krisjon, denger yaa. Azka itu pacar aku, jadi kamu jangan berharap bisa pacaran sama Azka." lanjut Eli.

"Hihh emangnya Azka mau gitu pacaran sama dora? tapi kalau iya juga gapapa nanti aku tuking aja." ucap Christy dengan wajah yang meledek.

"Tuking apaan tuking?" tanya Ashel sambil duduk di sebelah Chika.

"Ih kamseupay banget masa ga tau. Tuking itu kalau misalnya pacar kamu aku rebut itu namanya tuking." jelas Christy.

"Nungging kali ah Christy." sahut Kathrin.

"Ih tuking bukan nungging."

"Tikung anjirr, Chik ade lu tau tikung dari siapa?" tanya Freya menggelengkan kepalanya.

"Tuking ih kak preya bukan tikung."

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang