Fate

FATE | 23

23. Dibalik semuanya

Kejadian kurang lebih 3 tahun yang lalu seperti terulang kembali. Dimana disaat Vivi kehilangan Yori, dan dirinya yang di selingkuhi oleh Ervin.

Kalian berfikir bahwa Vivi akan melakukan hal aneh dan diluar nalar? tenang, Vivi tidak mungkin seperti itu hanya karena cinta. Paling cuman mabuk 10 botol.

Tapi tidak, galau karena putus cinta itu wajar kan? yang tidak wajar itu putus sebelum jadian seperti remaja jaman sekarang, yang harus move on padahal memiliki pun belum pernah.

Malam hari, seorang gadis yang sedang melamun menatap kedepan dengan pandangan dan fikirannya yang kosong. Jika ada hantu lewat mungkin hantu itu akan masuk kedalam tubuhnya.

"Ngelamun mulu, kesambet tau rasa." ucap Kezia duduk di samping Vivi. "Gimana udah selesai?" tanya Kezia.

Vivi menoleh lalu kembali menatap kedepan sambil menghisap vape yang ada di tangannya. Ia mengangguk mengeluarkan kepulan asap dari mulutnya. "Udah." jawab nya.

"Syukur deh, jangan berantem lagi." Kezia merasa tenang saat tahu hubungan Vivi dan Chika membaik.

Vivi terkekeh. "Iye udah selesai hubungannye, maksud gue."

Kening Kezia mengerut dan menatap Vivi dengan bingung. "Maksudnya?"

"Yaa...putus."

"Serius? jangan becanda dehh ga lucu."

"Muka gue keliat lagi becanda emang?" jika dilihat-lihat muka Vivi serius, tapi Kezia masih tidak percaya.

"Ko putus?"

Vivi menggeleng. "Die selingkuh, katanya gue selalu gaada waktu buat dia. Yaa meskipun emang iya sih."

"Gaada waktu? tapi kamu udah ngejelasin semuanya kan? ngejelasin kenapa kamu ngga ada waktu buat dia?"

"Udeh, gue udeh jelasin kalau gue syuting film tapi die mempersalahkan kenapa gue kaga izin. Gue bilang, sutradara yang bilang buat jangan kasih tau siapa siapa dulu, die malah nuduh gue sengaja kaga kasih tau biar bisa deket-deket sama yang lain, pan bingung jadinye gue."

"Aneh, dia lupa apa kalau pacarnya itu artis? harusnya dia ngertiin posisi kamu. Btw selingkuhnya sama siapa?"

"Ara."

"What? really? Temen kamu sendiri yang di embat. Tuh kan yaa rata-rata yang cemburuan, yang posesif, sebenernya selingkuh tau."

"Udahh syut-syutt kalau mau maki-maki jelek-jelekin die gausah depan gue ye." ucap Vivi sambil kembali menghisap vape nya.

"Tapi kamu sempet mempertahankan kan? ga pasrah gitu aja."

"Sialnya gue ga bisa mempertahankan hubungan yang udah jelas gabakal bisa di pertahain, ci. Dengan cara dia selingkuh udah jelas kalau berarti  gue ga cukup buat dia, dia pengen yang lain dan lebih. Jadi, buat apa juga yaudah. Masalah hati mah gampang, tinggal healing."

"Ya kalau healing nya keluar negeri sih oke, tapi kalau healing nya ke psikolog kaya kemarin itu sangat tidak oke." refleks Vivi langsung melirik Kezia dengan sinis dan memutar kedua bola matanya dengan malas.