FATE | 20

355 46 13
                                    

20. Ulang tahun sekolah




*maap baru muncul bro broo








Setelah kejadian itu, Chika maupun Ara kini menjadi sedikit canggung. Ara yang merasa bersalah saat tahu itu pertama kali bagi Chika. Dan Chika, ia tidak tahu jujur ia bingung. Sejujurnya Chika tidak menyesal telah memberikannya pada Ara, tapi ia merasa bersalah pada Vivi karena sudah membohonginya. Entah mengapa, Chika tidak menyesalinya. Apakah ia menyukai Ara?

Belakangan ini Ara selalu ada untuk Chika, dan selalu berusaha menenangkan Chika. Chika pun selalu nyaman jika sudah berdekatan dengan Ara, tidak hanya nyaman namun ia juga merasa aman.

"Chik, gue bener-bener minta maaf ya. Jujur gue gatau kalau itu pertama buat lu, dan sorry banget gue juga kelepasan. Gue bakal tanggung jawab sama semuanya, sama apapun yang bakal terjadi nantinya. Gue bakal terima resiko juga, mau lu benci gue, pukul gue atau apapun itu gue bakal terima."

"Gausah bahas dulu ya kak." ucap Chika yang sedang pusing menyelesaikan persiapan ulang tahun sekolah.

Mau ia membenci Ara, memukul Ara atau bahkan membunuh Ara sekalipun itu tidak akan bisa mengembalikan semuanya bukan? nasi sudah menjadi bubur yang sudah terjadi tidak bisa di ulang kembali.

Di fikiran Chika kini hanya Fiony dan Vivi. Ia merasa bahwa dirinya jahat. Fiony selalu membiarkan dirinya dengan Ara dan mempercayai keduanya tidak akan macam-macam, namun Chika malah membuat Fiony marah jika mengetahuinya.

Dan kini Chika juga menyembunyikan satu kesalah fatal yang mungkin jika Vivi ketahui, bisa membuat hubungannya berakhir.



–––



Benar yang dikatakan oleh Chika, Vivi butuh banyak memperbaiki diri dan juga mengintropeksi diri. Entah sampai kapan, hubungan mereka ada di fase ini.

Apalagi kesibukan Vivi jika bukan syuting dan belajar, seperti saat ini dirinya sedang berada di lokasi syuting.

"Ini naskah baru sama scene yang baru di revisi, dibaca dulu aja." Wilan memberikan script yang baru di revisi pada Vivi dan juga Magen.

Keduanya pun langsung membaca nya. Baru juga membaca paragraf pertama keduanya sudah dibuat spot jantung. Vivi menoleh pada Magen, lalu mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan bingung.

"Pak ini kaga salah?" tanya Vivi memastikan.

"Ngga, ga salah."

"Kalau misalnya diilangin aja bisa gaa?" tanya nya lagi. "Kalau ngga di ganti deh."

"Loh kenapa di ilangin? bukannya kamu udah setuju?" Wilan malah balik bertanya.

"Setuju? kapan Vivi bilang setuju?"

"Kemarin, kan Haikal udah konfirm kalau kamu setuju, dan ga masalah sama scene ini." Vivi mengerutkan keningnya dengan bingung. Kapan ia mengkonfirm dan menyetujuinya? ia saja tidak mendapat kabar apapun dari Haikal.

Berbeda dengan Magen, ia memang tidak masalah dengan scene seperti itu. Namun jika lawan mainnya keberatan, ia juga akan merasa keberatan. Dan feel nya pun pasti tidak akan dapat.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang