13. What your favorite candy?
⚠️⚠️⚠️
Siang hari di hari Sabtu, para talent sedang berada di kantor SRM entertainment. Mulai dari para manajer, dan staff pun hadir disana.
Mereka baru saja selesai dengan meetingnya. Dan juga mereka baru menerima informasi yang entah baik atau buruk.
Pada intinya CEO SRM entertainment telah diganti kan oleh Jevan anandra Widjaya, rekan dari Franz goethals. Franz tidak mengundurkan diri, hanya saja ia sudah tidak menjabat sebagai CEO. Dan Franz juga masih ikut andil dalam SRM apalagi dalam pengambilan keputusan project inti. Ia masih bagian dari SRM, hanya saja sudah bukan dirinya lagi yang memegang kendali SRM.
"Balik duluan ye, mau ngapalin gue. Besok PAS." pamit Olla.
"Dih kesambet jin apaan lu mau ngapalin buat PAS. Biasanye juga itung kancing." ucap Vivi mengejek.
"Kaga ye mana ade, sebodo-bodo nya gue nih kalau kaga bisa ngisi gaakan ngitung kancing. Paling juga bismilah."
"Bagus, besok-besok syahadat ya la." ujar Ara membuat yang mendengarnya tertawa.
"Udeh ah, ayo pung." ajak Olla pada Mira.
Mira mengangguk dan berpamitan. "Duluan ya." pamitnya pada Kezia, Chelsea, Vivi dan Ara. "Balik lu jangan kemana-mana dulu." ucap Mira pada Vivi.
"Iyee."
"Gue juga ahh, duluan ye." Ara ikut berpamit pada ketiganya. "Duluan semuanyaa." pamit Ara pada orang-orang yang ada di dalam mewakilkan Mira dan Olla. Mereka bertiga pun berjalan keluar dari kantor SRM.
–––
Sebelum disibukan dengan syuting, malam ini Vivi berencana ingin quality time dengan Chika. Tapi berbeda dengan biasanya, biasanya jika malam minggu mereka pergi main diluar namun kini mereka hanya berdiam dikamar apartemen milik Vivi.
"Ceo yang baru ganteng ya kak." celetuk Chika sambil fokus pada handphone nya.
"B aja ah kaya ogoh-ogoh mukanya." ujar Vivi yang langsung mendapat sentilan di keningnya. "Awww, sakit."
"Lagian ih, gaboleh gitu. Orang ganteng tau nih liat." Chika menunjukan layar handphone nya pada Vivi.
"Jelek ahh jelek, masih gantengan Azka. Ohh iya Chik buat beberapa hari kedepan kayanya kita belum tentu bisa pulang bareng deh." dalam posisi cuddle, dimana kepala Vivi berada di perut Chika dan badannya berada diantara kedua paha Chika, dirinya berbicara."Kenapa memangnya?" Chika langsung menyimpan handphone nya.
Vivi tidak langsung menjawab, tidak mungkin ia memberitahu bahwa dirinya akan mulai syuting. Sebenarnya ia tidak ingin sembunyi-sembunyi dari kekasihnya seperti ini, apalagi lawan bermainnya laki-laki. Tapi bagaimana lagi ini permintaan dari sutradanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate
Teen FictionKebahagiaan selalu menyelimuti sepasang kekasih yang kali ini sudah resmi. Betapa bahagianya Chika yang akhirnya bisa mendapatkan Vivi. Dan betapa beruntungnya Vivi bisa mendapatkan kekasih se sempurna Chika. Dalam menjalin hubungan sudah pasti terd...