Semangat yuk semuanya untuk PAS, aku harap nilai kalian bagus yaaa🥰🥰
Jangan lupa belajar yang rajin!
Tetap semangat untuk menjalani harimu yang selalu indah! 😍💓
Jangan lupa pencet bintangnya, dan tinggalkan jejakmu di komentar 💬❤
***
Aku kira semua manusia di bumi ini membenci ku, ternyata tidak, itu salah masih ada orang yang menyayangi ku dengan apa adanya.
-Jyoti untuk Garret
***
"Kamu gapapa kan sayang?" Tanya Moza dengan mengelus rambut Jyoti.
Ia mengangguk dan tersenyum tipis kearah Moza, "Aku gapapa kok, karena Garret aku selamat" Jawabnya dengan senang.
Raka pun mendatangi mereka dengan raut bingung, di satu sisi ia sangat heran mengapa Moza tidak membentak Jyoti? Dan kenapa sekarang Moza di pihak oleh Jyoti.
Ia pun menarik pergelangan tangan milik Moza untuk menjauhkan dari Jyoti.
"Mama ngapain sih deket-deket Kakak! Bukannya dia anak sial ya?" Kesal Raka di hadapan Moza dan Jyoti.
Heran sekali mengapa tiba-tiba Moza perhatian dengan Jyoti, apalagi ada sosok cowok yang di hadapannya yang 'sangat peduli' dengan kakak angkatnya.
"Raka, kakak juga anak mama. Dan kamu harus bisa menghargai dan menghormati dia ya?" Balas Moza dengan memegang jari-jari Raka yang kecil ini.
Vikal pun ikut bingung dengan keadaan yang seperti ini, niatnya untuk membahagiakan Moza dan Raka gagal karena anak bebannya. Anak sial memang, tak pantas lahir di bumi!
"Kamu ngapain perhatian sama dia? Bukannya kita udah sepakat jangan pernah dekat sama Jyoti?" Tegas Vikal sambil menatap Moza dengan tajam.
Pikiran Jyoti kini terahlikan oleh Garret, ia merasa sudah mengganggu jalan-jalannya karena dirinya. Tapi kenapa? Kenapa Garret masih menyayangi Jyoti? Bukannya ia sudah membenci nya?
Jyoti menghembuskan nafas panjang dan melihat rambut Garret yang terkena angin sepoi-sepoi di malam hari itu. "Gar, kok lo masih peduli sama gue?" bisik Jyoti.
"Karena semua manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua, gue harap lo gak kek dulu lagi" Balasnya dengan berbisik juga.
"TAPI DIA ANAK KAMU MAS!" tekan Moza di akhir kalimat.
Garret dan Jyoti berbarengan melihat Moza yang sedang marah itu. Jyoti pun menghampiri Moza dengan pelan-pelan.
"Ma, udah jangan marah-marah" lirihnya dengan pelan pelan sembari mengelus pundaknya itu.
Vikal berjalan kearah Jyoti, ia melihat matanya yang sama persis dengan Angela. Belum lagi sifat lemah lembutnya juga itu membuat ia mengingatkan dengan Angela yang selalu mencintai dirinya apa adanya.
Vikal menggeleng keras dan tetap menatap Jyoti dengan tajam. "Sejak kapan kamu anakku?" bisik VIkal di dekat telinganya.
Jyoti mendadak lemas saat mendengar kalimat itu, matanya berkaca-kaca tak tahan lagi untuk mengeluarkan air mata. Matanya tertuju dengan mata Vikal yang berwarna coklat tua itu dengan penuh haru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Janji
Teen Fiction•❣•୨୧ 𝘼𝙡𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙝 𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙞𝙠𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙙𝙖𝙝𝙪𝙡𝙪, 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙩𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡𝙠𝙖𝙣 𝙟𝙚𝙟𝙖𝙠 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙠𝙤𝙢𝙚𝙣𝙩𝙖𝙧. 𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝! ୨୧•❣• [𝐒...