18. Posesif

83 71 197
                                    

Apakabar bestie ku? Aku harap kalian baik-baik ajaa🥺❤

Gak lama tahun baru nih, kalian ada rencana tahun baru dimana?

Aku tebak pasti kalian mau rebahan kan? 😌

Selamat membaca semuanya🥳

***
Setia ke satu orang bukanlah hal yang mudah bagi semua orang.

***

Daiva pun turun setelah berbincang singkat di rooftop bersama Hilmy dan Dylan.

Ia baru saja turun dari rooftop, semua mata tertuju pada dirinya. Daiva sudah pasti menebaknya, bahwa akan menjadi pusat perhatian. Mungkin ia akan menjadi hot topic di kalangan murid-murid.

Ia menundukkan kepalanya dan meremas rok sambil berjalan kearah koridor. Tanpa disadar banyak sekali yang menatap Daiva dari ujung tangga hingga ia turun anak tangga satu demi satu.

Bugh

Daiva menabrak seseorang di hadapannya, dengan perlahan ia pun mendongak kepalanya untuk melihat siapa.

"Maaf" Lirih Daiva pelan.

Garret tersenyum tipis melihat Daiva malu-malu di hadapannya.

"Santai aja kali, ini gue, Garret" Ujar Garret tersenyum.

Daiva pun melihat keatas, ah iya itu Garret alias tetangga barunya. Suasana ini menjadi canggung, Daiva sangat grogi melihat Garret.

"Kenapa?" Tanya Garret halus.

"Gapapa kok, gue hanya bingung mau ngomong apa" Jawab Daiva.

Sementara di sisi lain Endru melihat Daiva yang sedang berbicara dengan seseorang. Endru orang yang sangat posesif dalam suatu hal, belum lagi tentang pacarnya.

Meski Endru posesif  banyak sekali yang menyukai Endru di sekolah maupun di sosial media. Aneh? Ya memang aneh sekali.

Ia pun berjalan cepat kearah Daiva dan seseorang yang sedang berbicara dengan dia.

"SIAPA LO!" Tegas Endru.

Kini koridor menjadi hening tanpa suara semua melihat Endru dan Daiva. Sedangkan Garret menatap Endru dengan polos memang di depan nya ini siapa? Kok bisa membuat koridor menjadi hening.

"Gue Garret, kenapa?" Jawab Garret polos.

"LO GAK TAU GUE SIAPA?!" Bentak Endru kasar.

Ia pun mengambil pergelangan tangan Daiva dan menyembunyikan Daiva di belakang badannya. Garret pun menjadi geram saat melihat Endru mengambil pergelangan Daiva secara kasar.

"Kak dia temen aku" Bisik Daiva.

Endru menatap Daiva tajam. "GAK BOLEH TEMENAN SAMA COWOK!" Bentak Endru.

Ia menipis pergelangan tangan Endru dan menatap cowok itu. Ia tak akan takut dengan Endru yang sangat marah ini.

"Aku siapa kakak?" Tanya Daiva tegas.

Semua murid-murid berteriak untuk menyoraki Endru maupun Garret. Siapa juga yang tak mau dengan tontonan gratis? Apalagi ini cowok populer.

"LO CEWEK GUE!" Tegas Endru.

"Emang kakak ada nembak aku?" Balas Daiva ke intinya.

Endru terdiam saat Daiva melontarkan kalimat itu, jika di pikir itu benar kapan ia menembak Daiva? Endru pun mengambil pergelangan tangan milik Daiva dan menggandeng nya. Semua murid-murid itu pun memfotoi kejadian ini.

Sebuah JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang