bab 3.2 (gua kerja)

7.7K 905 40
                                    

"Ga mau pokonya gua ga mau turun" amuk gua ke Ari.

Ari menegakkan wajah nya dan bibir nya seketika senyum manis ke arah gua.

'Bruukk' . . .

Ari menutup kembali pintu mobil nya dan terdengar bunyi "klik" dari dalam mobil.

sekali lagi, pintu mobil terkunci dari luar.

Gua yang masih berada di dalam mobil pun mulai panik.

gara gara Ari tidak masuk lagi ke dalam mobilnya.

Gua pikir dia bakal masuk ke sebelah gua kaya waktu dia nyulik gua tadi.

Tapi udah 15 menit, tak ada tanda tanda keberadaan dia.

"iiih ARIIii " teriak gua dari dalam.

"Ari buka ga . . . kalo engga gua pecahin nih kaca mobil lu." gua pun menggedor-gedor pintu mobilnya Ari dari dalam mobil.

"ARIii . . ."

"Arii . . . oke gua turun . . . Ariii."

Gua terus teriak manggil-manggil namanya dia sampai.

"klik"

Konci pintu mobil terbuka.

Gua pun keluar dari dalam mobil.

Gua berjalan ke arah belakang mobilnya Ari.

Gua lihat di belakang mobil. Ari lagi menyender di pintu belakang bagasi mobilnya sambil ngerokok.

Ari melihat ke arah gua. Terus dia membuang batang rokok yang lagi dia hisap itu ke bawah dan menginjaknya.

"Elu tuh manusia apa bukan si. maksud lu apa. lu mau bunuh gua di dalam mobil . . ."

omel gua ke Ari sambil mukul-mukul tubuh nya dia.

Gua pukul lengan tangan sama dada nya Ari. tapi Ari cuman diam aja.

Gua pun kecapean mukulin dia.

Gua menaruh tangan gua ke pinggang dan menarik nafas panjang buat menenangkan batin gua.

"Udah." Kata Ari tanpa ekspresi di wajah nya

Gua langsung ngelihat Ari dengan sinis "gua cakar juga tuh muka" kata gua dalam hati.

tapi kalo gua ngelakui itu. gua ga tau apa yang akan Ari lakukan ke gua nantinya. Bisa-bisa nanti gua bakal di tuntut atas kekerasan kdrt sama dia.

"Elu tu ya. Ari . . . iihhh." Geram gua ke ari. Tangan gua pun gua remas tepat di depan muka nya dia.

Ari cuman senyum ke gua dengan muka iblis nya.

"Ayo" ajak Ari.

Dia menarik tangan gua buat berjalan menuju ke dalam sebuah gedung.

Jirr . . . ini gedung developer terbesar di Jakarta kan.

Ada banyak perusahaan-perusahaan berkembang dan besar berada di dalam nya.

Jangan bilang Ari mau ngajak gua masuk ke sana.

Dan benar aja sampai di dalam gedung.

Gua yang hanya menggunakan kaos dan celana pendek. sedangkan Ari yang menggunakan kaos, jaket jeans dan celana jeans. tak lepas dari pandangan mereka yang berada di area lobi bawah gedung.

Semua mata menuju kepada kita seperti sebuah tontonan gratisan mereka.

Dua orang scurity pun menghampiri kita. Tapi Ari langsung menunjukkan kartu yang ada di tangan nya, dan scurity itu pun memberikan hormat kepada Ari lalu pergi meninggalkan kita.

Nikah Sama Gua (Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang