bab 6.7 (kabur dari Fino)

5.1K 614 20
                                    

__ kita udah di dalam mobil tapi belum ada tujuan yang jelas.

Sedangkan Fino dia terus menelepon nomer gua dan Ari tanpa berhenti.

Ari membawa mobil nya melaju ke sebuah jalan tol, dan gua lihat dari kaca depan mobil. kita melewati palang jalan dengan tulisan "BOGOR".

Ternyata Ari mengajak gua ke 'Taman Safari Indonesia'.

Yang di mana terdapat banyak binatang-binatang, seperti gajah, rusa, dan lain lain. yang di lepas bebas berjalan jalan di dalam nya.

Kita juga bisa mengasih makan binatang-binatang tersebut dari dalam mobil kita.

Sepanjang perjalanan menuju pintu masuk 'taman safari', ada banyak tukang jualan wortel di sana.

Kita pun berhenti di pinggir jalan untuk membeli beberapa wortel wortel tersebut.

Sampai di dalam area satwa, pintu masuk pertama. Kita di sambut oleh sekawan bikson dan zebra.

Gua membuka kaca jendela mobil depan dan mulai memberi makan zebra yang ada di depan pintu gua.

Gua membuka kaca jendela mobil depan dan mulai memberi makan zebra yang ada di depan pintu gua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gua pun tertawa karena ngelihat cara zebra itu memakan wortelnya.

"Haha, kaya lu Ari. Makannya." Celetuk gua

"Gua ga suka sayur, gua suka nya daging. Apa lagi daging lu" jawab ari

"_" dah lah.

Setelah wortel kita habis kita kasihkan ke zebra.

Mobil kita pun berjalan lagi. melewati beberapa pintu area hewan.

Kali ini kita menuju ke area hewan buas seperti Ari. Eh . . . maksudnya seperti macan dan singa.

"Elu ga mau keluar puji" kata ari.

gua pun langsung nengok ke dia dan Ari tertawa geli.

"Yang di dalam lebih buas loh dari pada yang di luar sana" kata nya lagi.

Ari menggerakkan badan nya ke arah gua. Gua langsung menggeser badan gua ke arah pintu, sambil waspada kepada Ari.

Mata Ari melihat mata gua dengan tajam, mata kita saling menatap. ada sebuah hasrat di dalam nya.

Ari tersenyum ala iblis nya dia, lalu mengarahkan badan nya dia ke gua.

Dengan cepat Tangan gua langsung menahan bahunya dia.

Ari memegang tangan gua yang lagi nahan bahunya dia.

Dan.

secepat kilat Ari melepaskan tangan gua dari bahu nya dia. Lalu menjadikan leher gua sebagai sasaran empuk nya dia.

"Arii . . . Aaahhkk."

Gua berteriak terus menjambak rambut nya dia agar Ari melepaskan gigitannya.

Tangan Ari yang satunya langsung menuju punggung gua. Dan mengangkat punggung gua agar badan gua maju ke arah nya dia.

Setelah menggigit leher gua dia pun menjilati nya.

Dia menjilati leher gua, naik ke dagu, ke bibir bawah dan memasukkan lidah nya ke dalam mulut gua.

"Emmgg . . . "

Lidah Ari bermain main di dalam mulut gua. Sampai akhirnya lidah gua di ajak gelut dengan lidah nya dia.

Gua memeramkan mata gua. Dingin nya udara AC mobil, membuat gua ingin terus menerus menikmati hangat nya nafas Ari yang masuk ke dalam raga gua.

"Puji . . ."

Gua membuka mata gua, sekali lagi mata kita saling bertatapan.

"Ingat lah puji, seluruh tubuh lu ini adalah milik gua." Ari menempelkan jidat nya ke jidat gua.

"-Jadi jangan pernah lu kasih tubuh ini ke orang lain. Okay." kata nya lagi.

Gua pun mengangguk kan kepala gua, walopun gua ga ngerti maksud dari omongan nya si Ari.

Ari menghembuskan nafas nya sambil tersenyum. Terus dia mencubit hidung gua.

"Sakit, Ari"

"ga apa, Biar mancung" kata nya

"_"

Ari kembali membenarkan posisi duduk nya.

Mobil kita berjalan lagi melewati kandang kudanil dan buaya.

Saat melihat buaya gua pun teringat Ari

"Ari lu ga mau turun."

Ari menengok ke arah gua,
Gua pun langsung menunjuk ke arah gerombolan buaya yang berada di luar sana. sambil bilang.

"Tuh . . . teman-teman lu lagi pada kumpul."

Setelah gua ngomong seperti itu. Terdengar Bunyi 'klik' dari dalam mobil.

Gua pun menarik tangan nya Ari.

"Ga usah macem macem." kata gua sambil melotot lihat ke dia.

"Tadi kata nya di suruh turun"

"IIIHH LU MAH. . . GOBLOK." teriak gua ke Ari.

Gua memasang wajah kesel ke dia, Ari pun ketawa. Dia mengunci automatis pintu mobil kita lagi.

Terus tangan kirinya mengusap kepala gua.

"Gua memang goblok puji. itu semua karena lu."

"Ko karena gua."

Ari tertawa kecil dan bilang.

"Karena gua terlalu cinta sama lu. Puji."

Gua pun mengalihkan pandangan mata gua dari tatapan matanya Ari, jantung gua berdebar sangat kencang.

Ada dua perasaan yang gua rasakan saat ini.

Yang pertama perasaan senang, karena Ari ngomong seperti itu ke gua.

Yang kedua perasaan sedih, karena gua takut Ari hanya bercanda aja ke gua.

"Gua akan menunggu lu puji, sampai lu sendiri yang akan datang ke gua"
Kata Ari lagi.

(-Kita tidak akan tau perkataan seseorang, mungkin saja dia mengatakan yang sebenarnya. Atau mungkin saja dia hanya mengatakan kebohongan. Perkataan manis terkadang bisa terucap dari mulut siapa saja. Bahkan dari mulut seorang pembunuh sekali pun.)

Kita sudah keluar dari area satwa. Lalu kita menonton pertunjukan satwa yang di selenggarakan oleh pengelola taman safari.

Sehabis itu kita kembali ke Jakarta.

Selama kita jalan-jalan tadi, Ari meminta gua mematikan hp gua. Begitu juga dengan hp nya dia.

Dan pas kita nyalain hp kita di perjalanan pulang, ada 520 chat dan 50 panggil tak terjawab dari Fino.

Dah lah . . . alamat ngamuk deh nih anak besok di kantor.

* * * * * *

Des 18. 2021. (Jakarta)

Nikah Sama Gua (Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang