bab 8.4 (makan malam)

4.3K 596 28
                                    

__Doa Ari pun semakin aneh.

Akhirnya dia gua tinggalin sendirian di dalam kamar.

Gua turun ke bawah.

Pak Gito sudah selesai mandi.

Ada bau enak dari arah dapur.

Iksal habis bakar daging untuk makan malam kita.

Pak Gito lagi siappin piring dan nasi untuk kita makan.

Gua pun bantuin pak gito nata piring di atas meja makan.

Ari turun dan duduk di bangku makan.

Kita makan bersama di meja makan panjang yang berada di tengah ruangan.

Suasana kita saat ini seperti sebuah keluarga yang harmonis.

sehabis makan gua bantuin Iksal buat cuci piring.

Sedangkan Ari sama pak Gito lagi duduk di sofa ngomongin kerjaan.

"Kata pak nik. Puji teman sekolah nya pak Ari." tanya iksal.

"Iya. . ."

"Kalian pasti sahabat dekat banget ya dari dulu."

Deket apa nya, ngobrol aja kaga pernah.

"Iya. . ." Jawab gua.

"Dulu saya juga punya teman dekat seperti itu. Tapi setelah dia menikah. kita udah jadi jarang dekat lagi. Bahkan sekarang kita udah ga pernah ketemu."

Gua pun tersenyum mendengar iksal ngomong kaya gitu.

Yah mungkin saja.

Bila nanti Ari sudah menikah.

Hubungan gua sama Ari akan jauh lagi.

Saat Ari sudah menemukan wanita yang sangat dia cintai.

Gua ga akan bisa apa-apa.

Ya . . .

Suatu hari nanti. gua harus siap merelakan Ari buat pergi dari gua.

Ha . . . Hati gua rasa nya sakit.

Tiba tiba ada sebuah pelukan dari belakang punggung gua

"Lama banget cuci piring nya"
Suara itu dari Ari.

Iksal pun menyingkir dari samping gua. Dan pergi ke tempat pak Gito.

"Ganjen." Kata Ari.

"Ih. . . Siapa yang ganjen."

"Terus Kenapa cuci piring nya lama."

"Ya kalo cepat cuci tangan. Bukan cuci piring "

Ari menjatuhkan kepala nya ke pundak gua.

"lu Ga boleh lama-lama Deket sama cowok lain. Puji. Kalo ga gua bakal marah sama lo."

"Jawab puji"

"Iya . . . Ariiiiii . . ."

Selesai cuci piring, gua sama Ari naik ke atas buat sholat isya. Pak Gito dan iksal non-muslim jadi tidak ikut sholat.

Habis itu kita duduk lagi bersama di sofa bawah sambil ngobrol sampai Waktu menunjukkan pukul 23.35.

Kita pun naik ke atas buat istirahat tidur.

Saat sampai di kamar. Ari mengangkat badan gua. Dan menjatuhkan tubuh gua di atas kasur.

"ARIii . . ." Teriak gua.

"Usstt . . . Di kamar sebelah ada pak Gito sama iksal."

"Ya iya gua tau . . . Terus lu ngapain buka baju."

"Mau olah raga." kata nya.

"_" si pea. Malam malam mau olahraga.

"Puji ." Ari mengecup bibir gua.

Gua cuman bengong lihatin dia.

Mata kita pun saling menatap.

"Sial" kata Ari.

Terus dia turun dari kasur. Dan melakukan gerakan push up dan sit up.

Lah . . . dia beneran olah raga malam malam o_O.

Setelah kecapean Ari pun naik ke atas kasur dan tidur.

Sumpah aneh banget nih manusia satu.

* * * * * *

(( kata pak bos Ari "senafsu apapun Gua. masih belum bisa gua unboxing. Soal nya masih belum lunas. Jadi harus sabar." ))

* * * * * *

22Des, 2021 (Jakarta)

Nikah Sama Gua (Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang