awal nya ortu gua itu kaya.
Tapi semua berakhir setelah bokap gua terkena kasus yang menyeret dia dituduh sebagai perusahaan penipuan.
Padahal bokap korban fitnah dari rekan bisnis nya dia.
Beliau pun harus rela di penjara selama 20 tahun.
Hal itu membuat nyokap shock dan akhirnya sakit terus meninggal.
Kepergian nyokap membuat bokap terguncang mentalnya.
Di dalam penjara bokap terus-terusan sakit, sampai pada akhirnya bokap pun pergi menyusul nyokap.
Saat itu usia gua masih 7 tahun sedangkan ba Maya 17 tahun.
Gua yang masih ga tau apa-apa terus terusan di peluk oleh ba Maya.
Gua masih ingat baju gua sampai basah sama air mata nya dia.
Mungkin kalo dulu gua mengerti. gua pasti akan beribu-ribu lebih sedih dari dia.
Di usia 17 tahun ba Maya sudah mendapatkan tanggung jawab hidup yang besar.
Dia tidak mau mengemis bahkan meminta.
Seluruh aset keluarga kami habis di sita pada saat itu.
Tidak ada satupun kerabat yang mau melihat kami.
Semua nya pada pura-pura menutup mata mereka seperti orang buta.
Chii . . . Bagi gua mereka semua seperti manusia-manusia ajing jalang.
Bahkan seekor ajing liar pun akan tahu diri dan berterima kasih kepada kita yang sudah kasih mereka makan.
Gua bahkan masih ingat jelas.
sudah beberapa kali ba Maya harus terpaksa membuang gua ke panti asuhan.
Walaupun pada akhirnya 2-3 hari kemudian dia akan mengambil gua lagi dari sana.
Dia ngelakuin itu karena ga mau gua menahan rasa lapar setiap hari dan tidur di dingin nya malam tanpa alas.
Ba Maya itu cewek yang kuat.
Dia selalu tegar dalam menjalanin cobaan hidup ini.
Ba Maya mau menutup semua kenangan pahit masa lalu hidup kita dari dunia.
Sampai akhirnya dia bekerja di keluarganya dita.
Untung nya keluarga dita baik bahkan mengangkat gua sebagai anak nya dia, dan membantu ba Maya buat ngebiayai sekolah gua.
Ba Maya menikah pas usia dia 23 tahun. tapi dia mengundur memiliki anak sampai gua lulus SMA, kata dia "biar mbak tidak ada tanggungan"
Gua pikir itu karena dia mau nyusul suaminya ke Kalimantan.
ternyata enggak.
Suami nya ba Maya pun belum bisa pulang ke Jakarta, sebab dia masih belajar cara bisnis di Kalimantan.
Bapak nya Dita menyarankan suami ba Maya untuk kerja di Kalimantan. di PT kerabatnya dia agar gaji nya besar dan bisa menafkahi kita.
Maklum aja dia lulusan SMA kalo dia tidak memiliki pengalaman kerja. dia akan sulit bersaing dalam dunia perkantoran di kota besar seperti Jakarta.
Bokap nya Dita bilang ke suaminya ba Maya.
"jangan jadikan jarak untuk hilang nya kesetiaan, tancapkan dalam otak tujuan mu. untuk siapa kamu mencari rejeki."
Makanya ba Maya sama suami nya ga takut ada 'pihak ke 3'. walaupun mereka terpisah antar pulau.
Itulah alasan gua sangat ngehormati keluarga dita.
Entahlah apa jadi nya kita ini kalo mereka menolak tawaran ba Maya untuk kerja di sana.
Gua sama bak Maya benar-benar berhutang banyak sama keluarga nya Dita.
* * * * * *
yu. . . saling menguntungkan.
Tidak ada salahnya hanya memberi kan bintang kalian ke kami. (Bila perlu komentar nya)
Agar kami para penulis semakin bersemangat berkarya dan menciptakan cerita yang bagus untuk kalian ^^
>< Okay lanjut. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Sama Gua (Gay)
Ficción General"Gua ga mau ngajak lu pacaran, tapi gua mau ngajak lu nikah. 'puji radika putra', maukah kau menikah dengan ku, dan hidup bersama ku selama nya" . . Pernah tidak terbesit di dalam pikiran kalian. kalo 'teman sekelas' kalian yang dulu nya ga pernah d...