bab 8.10 (Dosa 1) 21+🔞

11K 680 35
                                    

Bab ini mengandung unsur 21+

Bahasa yang di gunakan pun akan sangat fulgar.

Jadi jangan salahkan saya kalo otak kalian rusak :v

Kalo tidak suka tolong jangan di baca. Cukup tinggal kan

Okay. Lanjut.

* * *

Ari mencium leher gua dan kedua tangannya mengelus-elus punggung gua.

"Emmg"

Dia mengelus punggung gua dari atas Sampai bawah, sampai akhirnya tangan Ari kini masuk ke dalam celana dalam gua.

"Umng"

Ari melepaska lumatan lidah dia dari dalam mulut gua

"Puji."

Ari menjilati lagi bibir gua, mengigit nya, dan mengemut nya

"Ungg. . ."

Kedua tangannya mengangkat bokong gua ke atas. meremasnya, dan menggerakkannya ke atas dan ke bawah

Aura kita berdua kini sudah berubah menjadi sebuah gairah.

Hasrat yang sudah lama terpendam pun akan segera di lepaskan.

Ari mengangkat badan gua menuju kamar mandi.

Ada perasaan berdebar-debar yang sangat hebat di dalam diri gua.

Ari mendudukkan diri gua ke atas meja wastafel yang berada di kamar mandi.

Ari menatap mata gua dengan tajam.

"Puji . . . Gua ga bisa." Kata nya

Ari menjatuhkan kepala nya ke pundak gua.

"Puji. Kalo lu belum siap. gua ga bisa ngelakuin hubungan intim ke lu."

"Ari. . ."

"Puji. Gua ga mau ngelakuin di wajah lu yang penuh dengan ketakutan seperti ini."

Gua pun mengelus kepalanya Ari. dan bilang

"Ari. . . Gua baru pertama kali akan ngelakui hal ini. Bukan dengan cewek tapi dengan cowok. Dan itu dengan lu ari. Jadi . . . "

Ari mengangkat kepalanya.

Menatap mata gua.

"Gua cinta sama lu puji"

"Ya . . . Ari"

Dia menatap mata gua seperti seorang serigala yg kelaparan, tangannya di arahkan ke baju gua, perlahan lahan dia membuka baju gua.

Dada gua yang terbuka pun menjadi target Pandangan mata nya.

Tangannya mulai menyentuh leher gua, mengusap lembut turun ke bawah.

Pentil tetek hitam gua pun menjadi target tujuan dia, jari-jemari tangannya mulai mengusap pentil tetek gua.

"Mau gua sedot" kata nya.

Gua pun melirik ke arah Ari dan Ari pun melirik ke arah gua sambil senyum

Ari menekan pentil tetek gua dengan ibu jari nya, seketika itu juga gua pun menggeram

Mata gua menatap Ari yang lagi menatap wajah gua

Ari memutar kedua pentil tetek hitam gua dengan ibu jari nya, mencubit nya den mempelintir nya

Mata Ari masih melihat ekspresi di wajah gua, gua pun memejamkan kedua mata gua untuk menikmati kedua tangan Ari yang lagi bermain main di pentil tetek gua.

Gua ga tau kenapa, tapi gua menyukai nya. Saat jari jemari Ari bermain di pentil tetek gua

Ari mempelintir pentil tetek gua, lalu menarik nya. seketika itu juga gua mendesah kencang dan membuka kedua mata gua.

Nikah Sama Gua (Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang