bab 6.6 (Fino III)

4.7K 640 9
                                    

Wajah ngeselin Fino masih terpampang jelas di depan kita.

Ari langsung menutup mata gua yang terus-menerus melihat ke arah Fino, pakai telapak tangannya dia.

"Terima gua kerja di sini, atau gua buat lu berdua viral di grup emak emak." ancam Fino.

Gua melepaskan tangan Ari yang menutupi kedua mata gua.

"EH . . . Nino."

"Fino." kata fino memperbaiki nama nya.

"_" deh.

"Dengar ya penyembah Firaun, lu ga usah ngancam-ngancam gua sama Ari. Lu pikir kita anak kecil yang bisa lu ancam."

Fino berjalan ke arah meja kita, dan mendobrak meja yang berada di depan kita. Lalu menatap mata Ari dengan tajam.

"Kalo lu terima gua kerja di sini, gua Pastikan puji akan menjadi budak lu."

"Deal" kata Ari terus tersenyum ke arah nya Fino.

Aura mereka berdua pun berubah. seperti dua orang iblis yang akan melakukan kerjasama untuk menyesatkan kaum manusia.

Gua cuman Diam aja ngeliatin Mereka berdua.

Kedua anak titisan dajjal itu pun akhirnya bersalaman.

* * *

__Fino sudah resmi join di perusahaan kita, hari pertama dia join aja, Fino sudah membuat Ari darah tinggi.

Bukan karena Fino ga bisa kerja, tapi Fino 10 menit sekali. keluar masuk ruangan kita dan mengganggu Ari kerja.

"Terus ini data nya gua kirim ke mana."

"Terus kalo udah gua Kirim, mesti gua fotoin ga buat bukti."

"Terus gua harus Kirim email nya Jam berapa aja."

"Ini mesti gua backup ulang ga."

Seperti itu lah, Fino masuk ke ruangannya Ari. hanya untuk bertanya hal yang ga harus di pertanyakan.

padahal Ari sudah menyuruh Ajeng buat training Fino.

Tapi tetap aja Fino masih gangguin Ari. Dengan alasan ini itu.

Dan gua pun cuman bisa ketawa ngelihat Ari yang mulai kesal sama Fino.

__ Gua yang baru sampai kantor sudah melihat Ari yang lagi memijat-mijat jidatnya dia di meja kerja nya.

Waktu masih menunjukkan pukul 09:30. Dan Fino selalu sampai kantor on time jam 08:00.

mungkin ini pertama kalinya Ari memiliki karyawan seperti Fino.

Ari melihat ke arah gua yang baru masuk ke dalam ruangan dan dia langsung mengangkat kedua tangannya, seperti anak kecil yang minta di peluk.

Gua pun berjalan ke arah Ari, Ari memutar kursi nya. Lalu merangkul pinggang gua, sambil menyenderkan kepalanya dia ke perut gua.

gua pun memijat-mijat pelan kepalanya Ari yang pusing gara-gara ulah si Fino.

Fino masuk ke ruangan kerja kita, tanpa sopan sopan nya.

"Pak bos . . . Karyawan lu yang di lantai 27 belum datang."

"ASTAGFIRULLAH . . . KALIAN PAGI PAGI UDAH MESUM." Teriak Fino.

"Pala bapak kau mesum" balas gua.

"Eh mahmuji . . . Gua aja sama bini gua kalo pagi ga pernah mesum-mesuman."

"Ya derita lu." balas gua.

"E . . . " Fino ga jadi ngomong karena langsung di selak sama ari.

"Taruh aja map nya di meja Ajeng, biar Ajeng yang kasih ke sana."

"Ngomong ke dari tadi." jawab Fino.

Tapi dia (Fino) masih aja diam sambil lihatin kita berdua.

"Apa" tanya gua

"Chii. . ." jawab Fino. lalu berjalan keluar dari ruangan kita.

"_" deh, sabar aku tuh.

"Hari ini ada rapat ga." tanya gua ke Ari.

"ga ada."

"Ayo." gua menarik tangan nya Ari.

Ari pun berdiri dari kursinya dia.

Gua mengambil jaket dan kunci mobil nya Ari yang berada di atas meja dekat kaca

"Ayo kita kabur dari Fino."

kata gua dan Ari pun ketawa geli.

* * * * * *

Des 17. 2021 (Jakarta).

Nikah Sama Gua (Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang