Selama Satu bulan ini setiap gua duduk di kursi asisten luar, bareng sama karyawan yang lain.
gua melihat mereka fokus mengerjakan sesuatu. sampe jam istirahat makan siang pun mereka masih ada yang berkutik sama komputer dan kertas-kertas nya.
Bahkan Fino yang ga pernah melewatkan jam makan siang pun harus gua suapin agar dia bisa makan.
Dan hal itu sempat membuat Ari marah, dan dia (Ari) pake acara ngambek mogok makan.
Akhirnya setiap jam makan siang, gua pun harus menyuapi makan mereka berdua. Fino dan Ari.
Semua karyawan di sini lagi pada sibuk.
Ajeng juga sama. dia sibuk dengan komputer dan telpon nya.
bahkan pak Gito asisten ke dua nya Ari tidak ada di kantor selama sebulan ini.
Entahlah dia pergi ke mana.
Poko nya di kantor ini cuman gua sendiri yang ga sibuk, karena Ari ga pernah ngasih kerjaan ke gua.
"Ari."
"Hm."
"Mau makan apa." tanya gua. Yang lagi berdiri di dekat dia
ini udah masuk jam istirahat
"Makan elu, tapi. tar malam aja lu gua makan nya."
"_" deh.
Ari juga sama. dia lagi sibuk sama komputer nya satu bulan ini. sehingga otak nya pun menjadi error.
mungkin Karena kapasitas otak nya dia sudah melebihi batas. Makanya dia ngomong tanpa di pikir dahulu.
"Makan Bebek goreng aja ya, mau ga." tanya gua ke Ari.
Ari menarik tangan gua sehingga gua jatuh di pangkuan dia.
"Ga mau, maunya makan yang ini aja." kata nya terus menggigit kuping gua.
"Sakit. Ari." gua reflek ngeplak kepala nya dia.
"Aww" Ari berteriak.
Muka Ari terlihat kesakitan "apa tadi gua ngeplak nya kekencangan." batin gua.
Gua pun mengelus kepala Ari yang tadi gua keplak.
"Sakit ya." tanya gua ke Ari.
"Hmm." Jawab Ari sambil memanyunkan bibir bawahnya. Seperti anak kecil yang mau nangis.
Ya Tuhan gua merasa bersalah. gua terus mengusap ngusapkan tangan gua ke kepala nya dia.
"Bukan kepala yang atas yang sakit"
Ari mengambil tangan gua yang lagi mengusap kepala nya dia, terus menarik nya ke bawah. Tepat ke arah penis nya dia.
"Tapi kepala yang ini. yang lagi lu tindihi yang sakit. Puji" kata nya lagi
"_" Kan. . . Ah dah lah.
Anak Dajjal emang nih manusia yang satu ini.
Gua pun menjambak rambut nya Ari dengan ke dua tangan gua, dan gua jedotin jidat gua ke jidat nya dia.
Kali ini Ari beneran meringis kesakitan tapi gua ga peduli.
Gua keluar ruangan dan ke meja nya Ajeng.
" Ajeng mau beli makan ga" tanya gua ke Ajeng.
"gua udah mesan makan buat kita semua" jawab Ajeng.
"Oh . . . Ada acara apa." tanya gua.
"Gol projects." bisik Ajeng ke gua.
Gua ga ngerti istilah-istilah itu. maklum aja orang di sini gua ga kerja.
Selama ini kan gua cuman main game di hp doang, jadi mana gua ngerti apa itu gol projects.
Akhirnya gua pun duduk di samping nya Ajeng sambil menyari informasi apa yang sebulan ini lagi mereka kerjakan.
Tapi begitu gua mau mencari info ke ajeng si Ari keluar dari ruangannya.
"Oke perhatian semua." Ari menepuk kedua tangannya dia.
"Kita berhasil gol projects" kata Ari kepada karyawan-karyawan nya.
Seketika satu ruangan rame dengan teriakan dari mereka.
mereka bersorak sangat senang.
"Tapi kali ini tidak ada dua pilihan." kata Ari lagi.
"Yah . . . ya pak . . . pak saya minta mentah nya aja pak . . . masa ga ada pilihan pak . . ." suara dari karyawannya Ari yang kecewa.
"Jumat ini kita berangkat, jadi selesaikan pekerjaan kalian sebelum hari Jumat" kata Ari lagi. terus dia kembali masuk ke ruangannya.
"Emang kita mau kemana." tanya gua ke ajang.
"Liburan ke Bali." jawab nya.
"Kita semua." tanya gua lagi.
"Iya." jawab Ajeng.
Pekerjaan mereka selama satu bulan ini ternyata tidak sia sia.
Mereka bisa langsung menggandeng dua perusahaan pengembang terbesar yang berada di Bali secara bersamaan.
Pantas saja Fino yang gila 'cuan' juga langsung ikut gila gilaan mengerjakan perojek ini.
__Makanan yang kita pesan pun dah Sampai, gua sama Fino turun ke bawah buat mengambil makanan itu.
Setelah membagikan nya satu persatu kepada karyawan yang lain, gua pun membawa punya gua Sama Ari ke dalam ruangan.
"Makan dulu." kata gua ke Ari.
"Suapin." perintah dia.
Gua pun menyuapin Ari yang lagi berkutik di depan komputer kerjanya dia.
"Emang kita mau liburan ke Bali ?? " tanya gua ke Ari.
"Hmm." jawab dia.
"Berapa hari."
"Sampe lu puas di sana." jawab nya lagi.
Ga tau ah, males gua ngomong sama Ari.
Mending gua ngomong sama Ajeng yang ga bikin emosi.
Ajeng pun masuk ke dalam ruangan kita dan bilang.
"Saya sudah sewa dua bus dari sini. dan untuk tiket pesawat nya, besok pagi akan langsung saya urus. untuk urusan di Bali akan di urus sama pak gito" kata Ajeng ke ari.
Ajeng pun meminjam KTP gua begitu pula dengan KTP nya Ari. Untuk di fotocopy. Guna memesan tiket pesawat.
Pantas saja Ajeng di jadikan asisten di sini.
Pekerjaan dia cepat dan cekatan.
Ajeng benar benar cewek yang hebat.
* * * * * *
Des 19, 2021 (Jakarta)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Sama Gua (Gay)
Ficção Geral"Gua ga mau ngajak lu pacaran, tapi gua mau ngajak lu nikah. 'puji radika putra', maukah kau menikah dengan ku, dan hidup bersama ku selama nya" . . Pernah tidak terbesit di dalam pikiran kalian. kalo 'teman sekelas' kalian yang dulu nya ga pernah d...