bab 8.13 (wira)

4.6K 593 10
                                    

Haii kamu . Iya kamu

Jangan ke asikan baca sehingga lupa memberikan bintang nya.

Satu bintang dari kamu = sejuta terimakasihi dari Kitty ^^

* * * * *

Gua samperin Ari yang lagi tidur di atas kasur.

Gua gebukin badan nya dia pake bantal.

Budu amat.

Mau dia marah apa ngambek.

"Ariiiii. . . Bangun. . . Bangun."

'bruukk'

Ari menarik tangan gua.

Gua menimpa badan Ari.

"Iksal sudah sampai ??" Tanya Ari

Gua menggelengkan kepala.

"Hem." Ari mencium pipi gua.

Tangan Ari memeluk tubuh gua.

Dan mata nya merem lagi.

Gua memencet hidung Ari.

Berharap Biar dia ga bisa napas, terus bangun.

Tapi yang ada Ari malah memasukkan tangan nya ke dalam bokong Gua.

"Arii . . . Iihh elo mah"

Ari tertawa kecil.

Ari mengangkat badan gua buat duduk tepat di atas pinggul nya dia.

Dia memasukkan tangan nya kedalam kaos gua.

Ari mengelus-ngelus Perut gua dengan tangan nya Sampai ke atas pentil tetek gua.

Gua menatap matanya Ari.

Ari pun menatap mata gua dan dia tersenyum.

"Satu Ronde. Sebelum Iksal sampai" Kata nya terus membuka baju Gua.

Ari mengangkat badan nya dan mencium bibir gua.

Tangan nya yang satu bermain di atas pentil tetek gua.

"Emmhgg . . ."

Ari mengarahkan bibir nya ke leher gua.

Dia menghisap leher gua, dan sesekali menggigit nya.

Ari mengangkat bokong gua,

lalu Ari menjilat jari tangan nya dia. untuk di masukan kedalam lobang anus gua.

Gua pun merangkul lehernya Ari.

Ari memasukkan satu jari nya kedalam lubang anus gua.

"Emngh . . . Ari"

Tangan Ari yang satu nya memegang punggung gua.

"Lepas tangan lu puji" perintah Ari yang meminta gua untuk melepaskan rangkulan tangan gua dari lehernya dia.

Begitu gua melepaskan rangkulan tangan gua dari leher nya Ari.

Ari langsung mengangkat punggung gua dan mengarahkan bibirnya dia ke atas pentil tetek gua.

Dia menghisap pentil tetek gua seperti anak kecil yang lagi nyusu kepada ibu nya.

"Aahh . . . Ari"

Ari mulai memainkan lidah nya.

Lidah nya di gerakan memutar di atas pentil tetek gua lalu menggigit pentil tetek gua Dan dia pun menghisap nya.

Dada gua naik dengan sendirinya.

"Ummhgg . . . Ah. . riii"

Tubuh gua pun mulai bergejolak.

Ari memasukkan dua jarinya lagi kedalam lubang anus gua.

Penis gua sudah bereaksi .

"AH Ari . . . Aaahhh"

Gua menjambak rambut nya Ari.

Agar dia berhenti bermain main di tetek gua.

'Tinung . . . Tinungg'

Suara bell rumah kita.

Itu artinya iksal sudah sampai ke sini.

"Ari . . . Ungg. . ."

"Ari. Iksal . . ."

Ari tidak peduli.

Dia malah menggerakkan jari tangan nya yang berada di dalam lubang anus gua semakin cepat.

"AAhhh . . . ARIIii"

"Umhhgg. . . AH"

'Tinung . . . '

'Tinung . . . '

'Tinung . . . '

'Tinung . . . '

'Tinung . . . '

'Tinung . . . '

'Tinung . . . '

'Tinung . . . '

Iksal Terus membunyikan bell rumah kita. Sampai Ari kesal dan keluar menemui dia.

Setelah itu Ari naik lagi ke atas dan mengambil baju ganti.

Gua lihat mukanya Ari aga kesal.

Ternyata sifat iksal itu. 50% sifat nya Ari - 50% sifat nya Fino.

Gua pun turun kebawah.

Gua lihat ada anak muda kisaran umur 17-18 tahun yang lagi duduk di sofa bersama dengan Iksal.

"Ini Ade Lo iksal" tanya gua

"Iya . . . Wira. Ini bli puji. Teman nya pak Ari"

"Puji"

"Wira"

Kami pun berkenalan.

Iksal mengajak Ade nya untuk menemani kita jalan jalan.

Kata nya mumpung hari Minggu jadi Ade nya free dan bisa di suruh suruh.

Setelah iksal ngomong gitu.

Benar aja, untuk membalas kan rasa kesalnya Ari ke iksal.

Si iblis bos ari langsung menyuruh wira untuk melakukan hal yang aneh aneh.

Bayangin. . . dia (Ari) menyuruh wira buat jitak kepalanya iksal sebanyak 100x.

Kan . . . Ga ada otak emang bos gua ini.

Entahlah dendam Kesumat apa yang akan iksal kasih ke Ari nanti.

___ Kami pun sudah di dalam mobil.

Tapi yang nyupir si Ari. Bukan iksal.

Soal nya iksal kepalanya keliyengan gara gara ulah si Ari.

"Ari. Lu tau jalan ga si" tanya gua ke Ari

"Enggak. . ." Jawab Ari dengan tampang polosnya.

"_"

Ya Tuhan . . .

Kita udah 3 jam di dalam mobil tapi cuman muter muter doang.

Gua pun menengok ke belakang.

Kearah bangku belakang yang ada iksal dan Wira.

Gua lihat iksal lagi asik makan biskuit nya dia.

Dan Wira pun juga lagi asik main game di hp nya.

Dan pas gua lihat ke arah nya Ari.

Si bos Ari lagi sok fokus nyupir ke arah depan. Buat lihat jalan

Ha . . . Dah lah.

Sumpah Nyesel gua mesti pergi sama orang orang ini.

* * * * * *

Des 28, 2022 (Jakarta)

Nikah Sama Gua (Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang