bab 6.2 (bingung)

5.4K 730 20
                                    

Gua Bingung.

Hubungan gua sama Ari semakin kesini tuh semakin membuat hati gua sakit.

Apa mungkin Tuhan tidak pingin gua dan Ari memiliki hubungan baik. seperti layaknya seorang sahabat.

Iya si gua sama Ari emang baru-baru ini dekat.

Tapi toh ga ada salah nya kan kalo kita dekat nya sekarang ini.

Udah mau 2 Minggu, sifat Ari dingin ke gua.

Dan gua merasa Ari mulai ngehindarin gua.

Sholat Jum'at hari ini aja gua ga bareng sama dia.

Ari sudah keluar dari ruangan nya pukul 11 siang tadi.

Di dalam masjid dekat gedung kita biasa sholat Jum'at pun. gua ga melihat sosok Ari.

Yang gua lihat malah Fino. Dan Fino nyamperin gua.

"Assalamualaikum pak Kiai" sapa Fino.

"Waalaikumsalam ya wali kubur"

Seperti biasa, tangan Fino dengan enteng nya mengeplak kepala gua.

"Astagfirullah, penghuni neraka jahanam"

"Mulut kau tuh neraka jahanam" balas Fino.

Fino salah satu teman SMA yang dekat sama gua.

Dulu kita pernah satu geng, yaitu geng rempong.

Sebelum Fino ketemu pawang nya, (yaitu isteri nya yg sekarang).

Hampir semua cewek cantik di sekolah SMA kita pernah dia pacarin.

Bahkan Dita pernah memberikan kutukannya ke pada Fino.

Karena Dita yang selalu di jadikan tameng nya Fino (perlindungan) saat para cewek cewek itu ngamuk ke Fino, karena habis di putusin sama dia.

Fino sudah nikah dan dia punya satu anak, cewek, gemuk, kaya boneka.

Yang selalu gua cubitin dan gua ciummin saat kita ada acara reuni/bukber alumni SMA.

Selesai sholat Jum'at gua makan siang sama Fino di warung makan pinggir jalan dekat kantor.

"Ji . . . Ada cewek cantik teman kantor gua, mau gua kenalin ga"

Gua melihat ke arah Fino.

"Kaya ga" tanya gua

"Si asu . . ."

"Kalo ga kaya, gua ga mau" jawab gua. Sambil terus makan soto Betawi yang ada di depan gua.

"Nih lu lihat foto nya, cantik kan" kata Fino sambil nunjukin foto cewek yang ada di hp nya dia.

"Engga ah, mending gua sama Ari"

Gua pun diam dan melihat ke arah Fino.

Muka Fino langsung berubah menjadi panik karena gua lihatin.

"Asu . . . Berani lu nyentuh gua, gua siram nih kuah soto ke muka lu" ancam Fino.

"Abaaanngg . . ." ledek gua ke Fino

"Najis . . . Lu puji, gua siram beneran lu pake nih soto"

"Iihh . . . Bang Fino jahat deh sama aku"

"Diam ga lu . . . PUJiiii"

Fino pun teriak karena pahanya dia gua pegang. dan teriakan Fino itu membuat orang-orang yang lagi makan di sana pada menengok ke arah kita.

Gua ketawa ngakak melihat tingkah nya Fino.

Tiba-tiba gua kepikiran Ari.

Seandainya gua bisa sedekat ini sama Ari.

Tapi kenyataannya sekarang ini kita malah semakin menjauh.

Nikah Sama Gua (Gay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang