"ARI." teriak gua.
"Dingin" kata nya. Seolah dia menggigil.
Laut itu kalo siang panas, tapi kalo malam udaranya akan bisa sangat dingin kaya lagi di puncak gunung.
"Ya kalo lu kedinginan ambil jaket lah." kata gua.
"Malas naik ke atas nya." saut nya.
"Ya dah awas gua ambil dulu ke atas."
Tapi Ari malah memeluk gua kaya memeluk bantal.
"Gua mau ambil jaket. Ari" kata gua sambil berusaha lepasin tangannya Ari,
Ari pun melepaskan tangan nya.
"Udah malam . . . Ayo tidur." kata nya.
Gua pun berjalan naik ke atas dan Ari lagi mengunci semua pintu dan jendela lantai bawah.
___Sampai di kamar gua langsung ngeluarin bantal sama selimut buat Ari.
Dan mengunci pintu kamar biar Ari dia ga masuk.
Padahal di sini ada dua kamar tidur. tapi kamar yang satu nya ga bisa di buka.
kata nya. konci nya kebawa sama pak Gito.
Gua ga tau kenapa. tapi malam ini filing gua ga enak aja.
Apa lagi gua mendengar omongan dia di telepon tadi sama ba Maya.
dia mau bawa cewek ke sini.
Ditambah tadi gua nemuin satu box kondom. di laci dekat kasur.
Ga mungkin kan pak gito apa lagi iksal yang naroh itu kondom di dalam kamar ini tanpa perintah si iblis Ari.
Biarin aja Ari tidur di bawah, di sofa, malam ini.
dia pasti udah manggil cewek cewek mesum nya dia kesini.
'Tokk . . . Tokk"
"Pujii." panggil ari.
'Gerrkk . . . grkkk"
"Pujiiii."
"Buka ga . . . kalo engga gua dobrak ni pintu." Ancam Ari.
Gua pun ga jawab omongan nya dia.
nama nya juga Ari. dia pantang menyerah.
Dia tidak mendobrak pintu kamar itu, akan tapi dia terus-menerus mengetuk itu pintu kamar.
Sampai gua emosi.
"BERISIK ARI . . ." teriak gua dari dalam kamar.
"Ya maka nya buka. Puji." kata nya.
"Ga mau." Jawab gua.
"Kalo ga lu buka. gua gedor gedor terus nih pintu."
"_"
'Tokk . . . tookk'
'Tokk . . . tookk'
'Tookk'
"Ari lu tidur di sofa bawah aja . . . sekalian lu tungguin tuh teman-teman cewe lu di bawah."
"Teman cewek apa si puji . . . udah cepat buka."
"Tadi di telepon lu ngomong sama ba Maya kalo lu bakal manggil teman cewek lu kesini. berati yang tadi pagi kecurigaan gua benar dong. apa lagi gua Nemu kotak isi kondom di kamar ini. gua ga mau ikutan mesum kaya lu ari."
"Puji dengar, kalo gua mau ngelakuin sex ke cewek. gua ga akan ngajakin lu ke sini."
"Siapa tau lu butuh teman yang bisa di ajak mesum juga makanya lu ajak gua kan. . ." perkataan gua di potong lagi.
"Kalo gua butuh temen mesum, gua ga ngajak lu BEGO." kata Ari.
"Ko lu ngatain gua bego."
"YA EMANG BEGO."
"_"
"LU BUKA GA KALO GA LU GUA PECAT" teriak Ari lagi
"_"
"Pecat aja." kata gua dari dalam kamar.
"Okay . . . Fino, Ajeng, pak gito juga. Bakal gua pecat."
"_"
Nih anak suka nya main ancaman jir.
Tapi kalo ga gua turutin dia bakal ngelakui apa yang dia omongin.
Gua pun membuka pintu kamar.
tapi Ari sudah ga ada di sana.
* * * * * *
Des 22, 2021 (Jakarta)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Sama Gua (Gay)
General Fiction"Gua ga mau ngajak lu pacaran, tapi gua mau ngajak lu nikah. 'puji radika putra', maukah kau menikah dengan ku, dan hidup bersama ku selama nya" . . Pernah tidak terbesit di dalam pikiran kalian. kalo 'teman sekelas' kalian yang dulu nya ga pernah d...