32. I Love You So

877 108 45
                                    

Usai meninggalkan rumah Sally, Megan tidak langsung pulang kerumahnya, melainkan datang kerumah bang Bulan. Ia sampai disana sekitar pukul 9 malam

Megan mengetuk pintu rumah beberapa kali hingga akhirnya bang Bulan membuka pintu rumahnya, begitu pintu dibuka Megan hampir ambruk jika saja bang Bulan tak cepat-cepat menangkap tubuhnya.

"Astaga Gan!! Lo kenapa bisa gini?"

Buru-buru pria itu memapah Megan masuk kedalam rumah lantas mendudukkannya disofa ruang tamu rumahnya. Disana bang Bulan hanya sendiri, entah teman-temannya pada kemana.

Pria itu segera kedapur guna mengambil air es serta kotak obat untuk mengobati luka diwajah Megan.

"Gimana ceritanya lo bisa gini? Mau gue anter kerumah sakit aja?" bang bulan panik saat ia keluar dari dapur sambil membawa sebaskom air es dan kotak obat.

"Ngga usah bang. Ceritanya panjang"

Bang Bulan hanya berdecak, mula-mula pria itu mulai membersihkan luka Megan dengan alkohol, mengompresnya dengan air es lalu diberi salep.

"Duh bang, gue pengen mandi, gerah" keluh Megan

"Entar aja, tunggu 1 jam dulu"

Tak lama, pintu rumah bang Bulan kembali dibuka, menampilkan Hario dan Joni yang kembali. Hario tampak berjalan tergesa-gesa menuju sofa.

"Bang gawat, kita harus cepetan temuin bang Yuta sebelum dia kabur-- eh? Gan muka lo kenapa?" Hario yang awalnya menggebu-gebu bicara pada bang bulan seketika mengganti topik setelah ia melihat kondisi Megan, wajahnya babak belur sana sini.

"Emang Yuta kenapasi?" Tanya Joni, ia mengambil tempat duduk disebelah Megan.

"Ternyata bang Yuta yang nyulik Sally malem itu"

"APA?!" pekik ketiganya kompak.

Hario mengangguk "Iya, gue denger sendiri bang Jovi berantem sama bang Yuta. Dan bang Jovi tau semuanya karena malem itu dia bohong waktu bilang pulang disuruh mamanya, dia aslinya ngikutin bang Yuta" ceritanya jujur.

"Ah yang bener lu? Yakali si Yuta bisa berbuat sebejat itu, dia itu bestai gue dari SMA" sangkal Joni

"Bener bang, demi alek gue kaga bohong." Hario mengangkat dua jarinya tanda ia bersungguh-sungguh atas ucapannya. "Rekaman suaranya juga udah gue kirim ke bang Theo sama Megan, tapi kaga lo buka Gan" lanjut Hario menatap Megan

"Gue belom ada buka hp" Megan marah kok, tapi dia gak tau harus merespon seperti apa. Terlalu banyak hal tak terduga hari ini, baru tadi semuanya masih baik-baik saja. Tapi sekarang hidupnya seolah diputar 180 derajat, jadi menyedihkan.

"Gan?" Bang Bulan mengusap punggung Megan seolah tau apa yang cowok itu rasakan.

"Mungkin ini karma buat gue karena udah nikung Sally dari bang Jay..." cicitnya.

"Ngga ada karma-karma Gan"

Suara seseorang berasal dari ambang pintu masuk terdengar, terdapat Jovi dan Jayden yang baru datang. Kedua cowok itu berjalan mendekat lantas mengambil tempatnya untuk duduk juga.

"Kenapa lo nggak jujur ajasi kalo emang pacaran sama Sally? Come on boy, gue gabakal marah kali kalo lo emang pacaran sama Sally" ucap Jayden santai.

"Bang lo tau? Gue cuma gak enak hati aja bang sama lo, entar lo ngiranya gue nikung lo lagi" sesal Megan, ia menunduk

Jayden malah terkekeh "Yaelah, cewek doang gue gak bakal marah kali, lagian gue mah gampang buat dapet pacar, kedipin dikit juga cewe klepek-klepek sama gue. Ini si Jovi aja yang lebay" Jayden noyor kepala Jovi disebelahnya.

Hot Spicy || Mark Lee Ft. TzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang