Chapter 21

1.4K 127 19
                                    

"Rolling Action"

"Kalau ga bisa itu minta tolong jangan diem aja"bisik Ray tepat berada di belakang Zara sembari membantu Zara untuk mengambil buku yang letaknya lumayan tinggi.

Zara membalikkan tubuhnya dan menatap menatap kearah Ray, bahkan kini sebelah tangan Ray sudah berada disebelah kepala Zara.

"Makasih"ujar Zara lirih sembari mengambil buku yang berada ditangan Ray.

Tapi sayang, Zara kurang cepat karena Ray langsung mengangkat buku itu tinggi tinggi.

"Balikin Ray"pinta nya dan dibalas gelengan oleh Ray.

Tangan Ray yang tadi nya berada disebelah kepala Zara, kini sudah menarik pinggang ramping Zara guna agar lebih dekat dengan nya.

"Gua mau balikin buku ini ke lu tapi lu harus jalan sama gua"

"Ih apa si, ogah gua jalan sama lu"tolak Zara sembari melipat kedua tangannya diatas perut.

"Jalan sama gua atau kita balikan ?"tanya Ray memberikan penawaran.

"Gua pilih atau"

Rassya tersenyum smirk mendengar nya "kayak nya lu emang ga butuh buku ini jadi gua taro aja deh"ujar Ray membuat Zara membulatkan mata nya kaget.

"Eh jangan jangan"larang Zara "oke, gua pilih jalan sama lu. PUAS ?"

Ray tersenyum sembari mengangguk kan kepala nya, lalu ia memberikan buku tersebut ke Zara. Tak lupa ia juga mengacak acak rambut mantan kekasih nya itu.

"Abis pulang sekolah kita pergi. Gua ga nerima penolakan gua juga yang bakalan minta izin ke bunda lu langsung"setelah mengatakan itu, Ray langsung pergi meninggalkan Zara.

"Pemaksaan"cibir Zara kesal.

"Cut"

"Jantung aman Qeel ?"tanya Jefan sembari menaik-turunkan alis nya.

"Ga aman lah Je, kan abis akting bareng sama mantan"ledek Kiesha membuat yang lain tertawa.

Dan bertepatan dengan itu, tiba tiba saja Farhan datang menghampiri Aqeela membuat gadis itu tersentak kaget.

"Kak Farhan ?"kaget nya.

"Hai Qeel"sapa Farhan.

'Lah kok nih jin tomang ada disini ???' batin Kiesha heran.

"Kakak main disini juga ?"tanya Aqeela karena ia sempat berpikir bahwa akan ada pemain baru.

Farhan menggelengkan kepalanya, pertanda tidak "gua tadi mau nyamperin Clay eh ga sengaja ngeliat lu"beritahu Farhan membuat Aqeela mengangguk kan kepala nya pertanda paham.

"Hmm lu udah makan ?"tanya Farhan lagi.

"Udah kak"balas Aqeela "kenapa ?"

"Gapapa si, kalau belum yaaa mau gua ajak lunch bareng"

"Maaf kak, gua udah makan tadi bareng sama yang lain"

"Gapapa kok, tapi next time bisa kan kita makan bareng ?"

"Gua usahain ya"balas Aqeela dan dibalas anggukan oleh Farhan.

"OMG KAK FARHAN LU PERHATIAN BANGET SI GA KAYAK YANG ONOH, BISA NYA CUMA NYAKITIN"sindir Vio saat melihat raut wajah Rassya yang masam.

"Allah itu maha adil, makanya kalau ga mau ngerasain kehilangan ga usah sok sok'an selingkuh. Tampang lu ga cocok Sya buat jadi cowok plakboy"lanjut Richelle blak blakan.

"Plakboy ? Apa tuh ?"tanya Arie penasaran.

"Playboy and pakboy"balas Richelle enteng.

"Ganteng doang, tapi suka nya nyakitin cewek"sindir Laura membuat Rassya berdecak sebal.

CLBK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang