Chapter 24

1.3K 130 31
                                    

Setelah mandi dan berganti pakaian, Rassya berjalan menghampiri Aqeela yang tengah bingung.

"Kenapa Qeel ?"tanya Rassya dengan rambut yang masih basah menambah kesan tersendiri di diri pemuda itu.

Aqeela bukan nya menjawab justru menatap Rassya dengan tatapan yang sulit diartikan membuat Rassya menatap kearah Aqeela dengan tatapan jahil.

Ia tahu pasti Aqeela terpana oleh nya.

"Aku tau kok kalau aku itu ganteng"ujar Rassya pd membuat Aqeela langsung tersadar dan menatap malas kearah Rassya.

"Ga usah pede"sinis Aqeela.

"Kalau bukan itu kenapa kamu liatin aku gitu banget hm ?"Tanya Rassya sembari memajukan wajahnya membuat Aqeela memundurkan wajah sedikit.

"Ck jangan ge'er, gua cuma lagi mikir kok kunci nya ga ada ya"

"Kunci ? Kunci apa ?"tanya Rassya.

"Kunci kamar lu"balas Aqeela sembari menunjuk kearah gagang pintu yang tidak ada kunci nya.

"Terus tadi perasaan gua ga kunci pintu nya tapi kok malah sekarang ke kunci ya"heran nya.

"Serius ?"tanya Rassya dan dibalas anggukan oleh Aqeela.

Setelah itu Rassya mencoba membuka pintu bahkan mendobrak pintu itu tapi tidak bisa. Berkali kali ia berteriak berharap ada yang mendengar tapi nihil diluar tidak ada suara sama sekali.

Iyalah gimana mau ada suara, orang di penginapan sekarang ga ada orang kecuali Syaqeel :)

"Hp lu mana Sya ? Coba gua telfon Saskia. Hp gua soal nya ada di dia"tanya Aqeela.

"Ada di... Lho kok ga ada ?"heran Rassya saat melihat kearah meja panjang yang berada didekat pintu.

Lama ia berpikir sampai akhirnya ia tersadar pasti ini rencana sepupu nya itu. Memang si ada untung nya buat diri nya karena ia bisa berduaan dengan Aqeela.

Tapi iya yakin, ujung ujungnya dompet nya lah yang menjadi sasaran. Ralat ralat. Isi dompet nya lah yang menjadi sasaran, maksud nya.

"Udah lah percuma juga Qeel, kita pasti udah ditinggal sama rombongan"ujar Rassya.

"Ih ga usah sok tau lu"balas Aqeela membuat Rassya gemas bahkan pemuda itu sampai mencubit hidung Aqeela pelan.

"Bociiil kalau kita ga ditinggal pasti mereka bakalan samperin kita atau ga paling Kia samperin kita. Tapi apa ? Engga ada kan, pasti mereka mikir kita naik mobil makanya ga ada di bis"

"Yaaahhh terus gimana dong ? Gagal deh jalan jalan nya"sedih Aqeela sembari mengerucut kan bibir nya, lucu.

Rassya yang melihat itu lantas mengacak acak rambut Aqeela gemas.

"Udah ga usah sedih nanti aku ajak kamu deh"ujar Rassya membuat Aqeela tersenyum senang.

"Serius lu mau ajak gua jalan jalan ?"tanya Aqeela dengan mata berbinar.

"Bukan, aku ga mau ajak kamu jalan jalan"balas Rassya membuat Aqeela menara kearah Rassya dengan tatapan bingung.

"Terus kemana ?"tanya Aqeela.

"Ke pelaminan"bisik Rassya membuat tubuh Aqeela seketika menegang.

"Ngarep"sinis nya.

"Iyalah, cuma sama kamu doang"balas Rassya sembari merangkul Aqeela "udah ah yuk sarapan"ajak nya.

...

"Sas lu ngapain si daritadi cek barang branded mulu"heran Ratu.

"Gua mau beli cuma bingung, menurut lu gua beli apa ya, tas ? Sepatu ? Apa jam tangan ?"tanya Saskia.

"Hmm gimana kalau album NCT aja  ? Soal nya kan barang branded lu udah punya banyak"usul Sandrina membuat Saskia membulat kan mata.

"Eh iya ya, album NCT,BTS,ASTRO,EXO,Aespa,Blackpink aja kali ya"senang nya.

"Jangan lupa lightstick nya juga"ujar Richelle sembari memakan chiki nya.

Oh ya ngomong ngomong kini mereka sudah sampai di Dufan dan tengah berkumpul.

"Btw kok Aqeela belum keliatan ya"heran Alin.

"Eh iya kemana ya dia ?"lanjut Laura yang menyadari akan ketidak adanya Aqeela.

"Paling lagi ke toilet"balas Jefan sembari memainkan handphone nya.

"Atau ga di tempelin sama Rassya. Tau sendiri kan dia lagi pdkt sama Aqeela"imbuh Kiesha.

"GA BISA"teriak Sandrina, Laura,Vio,Alin,juga Richelle berbarengan.

Jangan heran Sandrina ikut berteriak juga, itu karena agar keempat gadis itu tidak mencurigai nya bahwa ia juga ikut andil dalam menyatukan Rassya dan Aqeela kembali.

"Kita harus cari Aqeel dan pisahin mereka"ujar Richelle dan disetujui oleh yang lain.

'Ga bakal bisa, orang mereka ada di penginapan' batin Jefkia,Reysan,juga Rasha.

"Yaudah ayo cari mereka"ajak Sandrina dan di setujui oleh yang lain.

"Akting cewek lu bagus juga Rey"puji Kiesha.

"Iyalah, cewek gua gitu lho"balas Rey bangga.

...

Setelah sarapan kini Rassya dan Aqeela memilih untuk menonton televisi dengan tangan Rassya yang masih merangkul bahu Aqeela dan kepala gadis itu ia sandarkan dibahu nya.

"Ih Rassya rambut nya masih basah tau"ujar Aqeela tiba tiba.

Setelah itu ia langsung bangkit dari duduk nya dan mengambil handuk yang tadi Rassya kenakan.

"Sini aku keringin rambut nya"ujar Aqeela membuat Rassya langsung duduk dilantai dan menghadap kearah Aqeela yang duduk di sofa.

"Biasain ih kalau abis mandi itu rambut nya di keringin"ujar Aqeela.

"Tadi kan buru buru, makanya ga sempet"balas Rassya sembari memeluk pinggang Aqeela.

"Qeel"panggil Rassya dan hanya dibalas deheman oleh gadis imut itu.

"Kita berasa udah nikah ya"celetuk Rassya tiba tiba.

"Kamu bangunin aku, terus aku cium kamu, kamu rapiin tempat tidur, nyiapin aku baju, siapin sarapan, sama keringin rambut aku"lanjut Rassya tiba tiba membuat Aqeela langsung memelankan gerakan nya.

Sebenarnya ia sudah menyadari itu daritadi hanya saja ia diam saja dan berpikir bahwa Rassya tidak menyadari itu. Tapi nyata nya salah, Rassya justru juga menyadari akan hal itu.

"Gimana kalau kita nikah aja ? Aku juga ga sabar punya Rassya junior"ajak nya sembari menatap kearah Aqeela yang juga tengah menatap kearah nya. Tak lupa alis nya ia naik-turun kan.

"Ih apa si Sya"balas Aqeela malu.

Tak lupa semburat merah di pipi nya membuat Rassya tersenyum bahkan sampai menampilkan gingsul nya.

"Cieee blushing"ledek Rassya.

"Iiihhh gua ga blushing"elak Aqeela.

"Lah terus ini apa ? Kalau ga blushing ?"tanya Rassya sembari mengelus pipi Aqeela membuat rona merah itu semakin terlihat jelas.

"Gara gara blush on otomatis yang gua instal. Puas ???"tanya Aqeela sinis.

"Ih sinis banget si ibu negara, jadi makin sayang"ujar Rassya membuat Aqeela langsung menatap kearah Rassya dengan tatapan tak percaya.

"Aneh lu Sya"balas Aqeela seadanya, walaupun tak ayal ia merasakan jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya nya. Dan itu karena Rassya.




















Haaaiii guys, author comeback 🥳🥳🥳

Gimana nih sama chapter ini ? Menurut kalian, Rassya meresahkan ga si ??? Comment yaaa !!!

Oh ya jangan lupa klik like, and see you the next chapter guys :)

CLBK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang