Chapter 50

1.5K 136 62
                                    

9 bulan kemudian

Tak terasa kini usia kandungan Aqeela sudah 9 bulan dan tentu itu membuat Rassya was was. Rassya tidak ingin Aqeela lahiran tanpa diri nya, dan itu membuat Rassya memilih untuk bekerja dirumah agar ia bisa menjaga Aqeela.

Oh ya ngomong ngomong jenis kelamin bayi Aqeela adalah perempuan, bahkan saat Rassya mengetahui jenis kelamin anak pertama nya, ia langsung membuat kamar yang pasti nya berwarna pink semua.

"Sya... Aaaw"ringis Aqeela membuat Rassya yang tengah berkutat dengan laptop nya langsung menatap kaget kearah istri nya.

"Ay kamu kenapa ? Kamu mau lahiran sekarang ?"kaget nya.

"Sakit perut aku hiks"tangis nya membuat Rassya langsung panik.

Dengan cepat ia langsung menggendong Aqeela ala bridal style dan berlari kearah mobil nya, tak lupa ia menyuruh Bi Inem untuk mengambil perlengkapan Aqeela untuk melahirkan.

Memang, jauh sebelum Aqeela melahirkan Rassya sudah mempersiapkan nya.

...

Beruntung jalanan sedikit lengang membuat mereka dengan cepat sampai di rumah sakit.

Aqeela langsung di bawa ke ruang persalinan. Disana, Rassya mondar mandir tak lupa air matanya keluar. Ia juga sudah menghubungi kedua orang tua mereka juga Saskia dan Vio bahwa Aqeela melahirkan.

Mendengar sepupu nya akan melahirkan sontak membuat Vio langsung memesan tiket pesawat untuk ke Indonesia.

"Rassya"panggil Riri dan Indri.

"Ma,Mi"tangis Rassya "Aqeela mi"

"Udah udah jangan nangis"ujar Riri sembari memeluk putra semata wayangnya.

Tak lama kemudian seorang dokter keluar membuat mereka semua menatap kearah nya.

"Apa ada suami nya ?"tanya dokter tersebut.

"Saya dok, saya suami nya"balas Rassya.

"Baik pak, begini kandungan ibu Aqeela melemah dan berkemungkinan besar ibu Aqeela tidak dapat melahirkan secara normal, jadi kami ingin bapak mengizinkan bahwa ibu Aqeela melahirkan secara caesar"ujar nya membuat bahu Rassya melemah.

Bukan, bukan karena Rassya ingin Aqeela melahirkan secara normal. Tapi ia takut jika Aqeela akan pergi meninggalkan nya.

"Lakukan yang terbaik untuk istri saya dok"pinta nya dan dibalas anggukan oleh dokter tersebut.

"Baik pak, mari ikut masuk"suruh nya dan dibalas anggukan oleh Rassya.

"Doain Aqeela ya ma,mi,pa,pi"pinta Rassya.

"Pasti nak"balas mereka.

...

Saat Rassya masuk keruang persalinan, matanya memanas saat melihat Aqeela sudah terkulai lemas bahkan kini bibir nya pucat.

Di genggam nya tangan istri nya itu dan di kecup nya berkali kali.

"Aku tau kamu kuat, bertahan ya. Demi aku, demi anak kita"mohon Rassya dan hanya dibalas senyuman lemas oleh istri nya.

Rassya terus saja mengelus rambut Aqeela bahkan sampai operasi berjalan. Rassya yang takut akan darah harus masuk kedalam ruang operasi ??? WAAAW IMPRESIF !!!

Rassya terus mengucapkan doa agar istri dan anak nya selamat. Bahkan kalau boleh jujur ia lebih ikhlas kehilangan anak nya ketimbang kehilangan istri nya, jika ia harus memilih.

Tak lama kemudian suara tangis bayi terdengarlah suara tangisan bayi membuat tangis nya semakin kencang. Apa itu suara tangisan anak nya ? Apa ia sudah menjadi ayah ? Sungguh ???

CLBK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang