XXI

3K 293 54
                                    

Hai ada yang nungguin? 😁

Vommentsnya jangan lupa ya😁 karena lama gak up, chapter ini panjang loh~

Selamat membaca~~

~~~~









Brakkk!





"Jaemin!! Jaemin!!"

"Pah? kenap-"





Plakk!

"Kurang ajar kamu ya, lagi lagi kamu buat masalah!! Kampus kamu mengeluarkan kamu, dan papa terima laporan dari insvestor kampanye papa kalau kamu hamilin mantan pacar kamu itu!!" bentak sang ayah.

"Pah.."





Bughh!




"Papa sudah gak bisa lagi toleransi, papa gamau kamu buat kesempatan papa jadi Gubernur hilang! Kamu harus di hukum Jaemin!" bentak sang ayah.

"Pah..tolong Jaemin pah, Jaemin sudah lepasin pah. Jaemin jamin mantan pacar Jaemin gaakan nuntut tanggung jawab pah!" kata Jaemin merangkak memeluk kaki sang ayah.




Bughh!









"Hahhh! Tidak ada tapi tapian, papa kecewa sama kamu! Kamu keluar dari rumah ini! papa tidak akan membiarkan kamu berada di dekat papa!" kata ayah Jaemin setelah ia tendang wajah anaknya itu.

"Pah, please pahh, pah biar Jaemin selesaikan semuanya pah" mohon Jaemin.

"Tidak ada tapi tapian, kemasi barang barang kamu dan pergi kamu dari sini!! papa tidak mau kamu berada di sekitar papa, papa malu!!" kesal ayah Jaemin.

"Pah.."

"Pergi kamu!! Papa kasih kamu satu malam lagi, besok kamu harus pergi atau papa seret kamu keluar!!"








°°°







Kehamilan Winter memasuki bulan ke-5 dan dalam beberapa hari akan masuk bulan ke-6, tanpa ada gangguan untuk saat ini.

Karina juga semakin overprotective pada istrinya bahkan terkadang saat bekerja ia titipkan Winter kerumah orang tuanya.

Dan memang sejatinya Irene sangat senang dengan kehadiran Winter dan calon cucunya itu membuat Winter diterima sangat baik oleh Irene dan Seulgi.




Hari ini, Karina memutuskan untuk mengambil libur. Seharian dirinya ingin memantau keinginan dan juga menemani Winter.

Karina yang pagi menjelang siang itu sudah mandi rapi, duduk di sofa sambil bermain game PlayStationnya. Karina yang fokus agak mendongak saat mendengar suara dari tangga.




Tanpa tunggu lama, ia pause gamenya lalu berlari kecil naik tangga menuntun Winter yang padahal tidak apa apa.

"Pelan pelan" kata Karina memegang lengan Winter.

"Aku bisa, ishh overprotective banget sih papa Jimin" suara Winter namun gadis itu membiarkan Karina yang masih menjaganya.

Setelah sampai di bawah dengan selamat, Karina kembali ke posisi gamenya sedangkan Winter berjalan kearah dapur untuk membuat susu hamil.

Setelah membuat dan meminum cepat susu buatannya, Winter letakan gelas di wastafel dan berjalan kearah Karina yang sedang fokus bermain game dengan kacamata bertengger di matanya.






It's You (너라서)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang